Fimela.com, Jakarta Scabies atau kudis merupakan masalah kulit yang dapat mempengaruhi banyak hewan termasuk kucing. Scabies disebabkan oleh parasite kecil yang disebut tungau dan dapat menginggit kulit hewan peliharaan dan menyebabkan gatal, pengelupasan, rambut rontok, dan peradangan.
Biasanya pemilik kucing tidak mengenali gejala dari scabies. Padahal hal ini dapat menular dan menyebar di antara hewan peliharaan, jadi sangat penting unruk mengobati rungau sesegera mungkin.
Ada beberapa jenis obat yang efektif untuk menghilangkan scabies. Namun, kucing juga perlu perawatan ke dokter hewan untuk mengetahui penyebab dna pengobatannya. Berikut di bawah ini adalah beberapa penyebab scabies pada kucing yang sering bikin khawatir:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Scabies Sarcoptic
Hal ini dapat menular dari satwa liar dengan infestasi ke kucing kamu. Seekor kucing akan panik gatal dan bintik-bintik merah, meradang ditelinga, wajah, dan kaki yang dapat menggembang menjadi koreng. Tungau ini (sarcoptes scabeiI akan menular ke hewan dan manusia, dengan manusia ia akan mengembangkan benjolan merah.
2. Scabies Netodric
Selain itu hal ini juga dapat menyebabkan infeksi kulit yang parah pada kucing. Tungau penggali (Notedres Cati) ini jarang menyerang kucing namun mereka akan menular ke kucing lain saat akan menyerang.
3. Scabies Demodectic
Selanjutnya hal ini disebabkan oleh rungau demodex cari atau demodex gatoi. Kudis yang lebih ringan ini tidak dianggap menular dan demodex cati merupakan penghuni normal pada kulit kucing dan folikel bulu. Hanya ketika jumlah tungau tidak terkendali, maka sistem kekebalan kucing akan terganggu dan menyebabkan masalah. Hal ini dapat terjadi pada anak kucing serta kucing yang kekurangan gizi. Demodikosis dapat menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan di wajah, kaki, dan tungkai.
4. Scabies Cheyletiellosis
Istilah lain dari ini adalah “ketomber berjalan” yang mungkin dilihat oleh pemilik kucing sebagai bintik putih yang bergerak pada kucing. Biasanya species tungau cheyletielle akan hidup di lapisan luar kulit dan tidak bersembunyi di dalamnya seperti tungau lainnya. Kutu tersebut akan menyebabkan iritasi kulit dan ruam.
5. Scabies Chiggers
Yang terakhir hal ini dapat disebabkan oleh larva chiggers yang diambil oleh kucing saat di tanah atau berjalan diarea maka chigger besar atau nimfa berada. Larva kecil akan menempel pada ianangnya, menghidap darah, dan akan pergi ketika sudah kenyang. Tanda-tanda yang muncul biasanya kemerahan, benjolan. Rambut rontok, atu kulit berkerak di sekita kepala, telinga, kaki, atau perut.
Advertisement
Tanda-Tanda Umum Scabies pada Kucing
Kamu juga perlu mengenali tanda-tanda scabies pada kucing , selain itu beberapa tanda dan berbagaiu jenis scabies pada kucing juga umum terjadi pada banyak kondisi kulit lainnya. Berikut beberapa tanda umum scabies pada kucing:
- Gelisah, ketika kucing tidak bisa nyaman akan merasa kesal.
- Mengalami gatal dan garukan yang intens.
- Rambut rontok merata, teruma di sekitar telinga dan wajah, yang dapat meluas ke bagian tubuh lainnya.
- Pembengkakan atau benhjolan di daerha yang terkena.
- Scalling di area kulit yang terkena.
Meskipun scabies membuat kucing tidak nyaman, menjijikkan, dan mengkhawatirkan. Hal ini dapat terjadi sementara waktu dan akan menghilang dengan sendirinya. Untuk itu kamu juga perlu memeriksa kucing yang terkena scabies untuk mendapatkan perawatan yang intensif.