Fimela.com, Jakarta Wi-Fi kini ada di tiap sudut di dunia. Tak sulit untuk mencari tempat dengan sinyal Wi-Fi terkandung di udaranya. Namun akan sangat menyebalkan jika ketika kita butuh koneksi Wi-Fi tersebut untuk mengirim dokumen yang penting, namun koneksinya justru 'lemot' yang tak tertolong.
Kecepatan koneksi adalah hal paling utama dan paling penting bagi Wi-Fi. Hal ini pun bukan melulu masalah bandwith, karena seringkali Wi-Fi tetap lemot meskipun bandwith sudah kencang. Ternyata ada beberapa faktor teknis yang membuat Wi-fi jadi lemot, dan hal ini bisa memotong kecepatan koneksi hingga setengahnya.
Advertisement
BACA JUGA
Pastinya ketika Wi-Fi lemot, kamu akan bingung dan juga merasa kerepotan. Apalagi, jika kamu sangat membutuhkan koneksinya untuk urusan pekerjaan atau urusan mendesak lainnya.
Untuk itu, berikut Fimela.com akan mengulas 4 penyebab koneksi Wi-fi lemot yang perlu diketahui. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Posisi Router
Banyak orang yang tidak terlalu mempedulikan pentingnya meletakkan spot yang baik untuk router Wi-Fi mereka. Padahal tidak pas sedikit saja perbedaannya sudah sangat besar.
Ternyata ketinggian tempat meletakkan router jadi hal yang cukup penting dalam kecepatan koneksi. Jika kamu meletakkan router di belakang barang-barang yang berserakan, hal tersebut dapat memperburuk sinyal Wi-Fi. Dengan meletakkannya di tempat yang lebih tinggi, memungkinkan gelombang radio untuk lebih luas pancarannya. Selain itu, hal ini menghindarkan sinyal dari halangan benda-benda di rumah.
Selain itu, beton, cor, atau metal adalah material yang sangat kuat untuk menghalau gelombang Wi-Fi, Jadi hindarkan meletakkan router di area basement yang dikelilingi beton.
Terkait posisi, makin jauh kamu dari sumber Wi-Fi, maka sinyal akan makin lemah. Cobalah untuk mendekat ke router jika sinyal mulai lemah.
Penghalang Nirkabel dan 'Noise'
Kamu mungkin tak pernah menyadari bahwa sinyal-sinyal nirkabel yang ada di sekitar kita jumlahnya cukup banyak. Alat elektronik, satelit, tower ponsel, Wi-Fi router dan masih banyak lagi.
Bahkan gelombang dari perangkat oven microwave yang ada di dapur kita bisa menghalangi jalannya sinyal Wi-Fi. Hal ini dikarenakan frekuensi oven microwave berjalan pada frekuensi 2.45 GHz, yang sangat dekat dengan 2.4 GHz Wi-Fi band pada beberapa router lawas. Hal ini bisa terjadi jika microwave oven di rumah Anda sudah menurun kualitasnya, dan pelindungnya sudah tak sebagus pertama kali digunakan.
Selain itu, Bluetooth juga beroperasi pada frekuensi 2.4GHz, jadi koneksi Bluetooth juga berpotensi mengganggu sinyal Wi-Fi. Bahkan, lampu LED seperti lampu natal juga dapat memancarkan gelombang elektromagnetik yang juga mengganggu sinyal Wi-Fi.
Advertisement
Gangguan dari Koneksi Tetangga
Kini hampir setiap rumah memiliki jaringan Wi-Fi sendiri. Hal ini bukannya baik, justru berpotensi terjadi 'overlap kanal.' Hal ini tak terlalu masalah jika tak terlalu banyak Wi-Fi router dalam satu daerah. Namun jika kamu tinggal di kos atau apartment yang memiliki satu router setiap ruangan, tentu ini bermasalah.
Hal ini disebabkan karena hanya ada 14 kanal dalam satu pancaran. Jika ada dua router yang yang memancarkan frekuensi di satu kanal dalam satu frekuensi, akan terjadi tabrakan frekuensi.
Jumlah Pengguna
Sudah barang tentu jika satu koneksi digunakan oleh lebih banyak orang, lemot tak akan terhindarkan. Terlebih lagi koneksi digunakan untuk aktivitas internet berat seperti bermain game, atau streaming Netflix.
Selain itu, Mengunduh file-file yang besar juga berpengaruh pada kecepatan koneksi. Jika kamu lebih butuh browsing ketimbang mengunduh, coba tunda dulu unduhan kamu dan nikmati koneksi yang pasti lebih cepat.
Banyaknya jumlah orang yang memakai ternyata tak hanya mempengaruhi jumlah bandwith yang 'termakan,' namun juga mempengaruhi secara biologis. Mengapa? Karena manusia terdiri dari 60 persen air, dan air dapat memperlambat pancaran gelombang radio.