Fimela.com, Jakarta Siapa yang tak mengenal Sapardi Djoko Damono, pria kelahiran 20 Maret 1940 ini dikenal sebagai sastrawan, penulis puisi dan novel yang karya-karyanya langsung membuat siapapun yang membacanya pasti jatuh cinta.
Mendengar nama Sapardi Djoko Damono adalah mendengar sebuah nama maestro. Sapardi Djoko Damono juga dikenal sebagai salah satu tokoh sastra modern Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA
Sebagai seorang penyair yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia kesusastraan, Sapardi telah membuat banyak sekali karya semasa hidupnya.
Berikut Fimela.com telah merangkum sederet novel-novel fenomenal karya Sapardi Djoko Damono yang legendaris. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Manuskrip Sajak Sapardi
Banyak yang menyebut bahwa karya Sapardi yang stu ini adalah harta karun yang sangat berharga. Di dalamnya terdapat corat-coret sajak Sapardi semasa muda hingga dewasa. Buku ini dirancang serupa album kolase gambar yang dibagi dalam periode tahunan, sejak 1958 sampai 1968, juga 1970-an.
Di dalam Manuskrip Sajak Sapardi kita dapat melihat sajak-sajak indah Sapardi yang spontan, mengalir apa adanya, sebelum lahir dalam bentuk buku.
Hujan Bulan Juni
Ada dua karya karya Sapardi yang berjudul Hujan Bulan Juni, yaitu sebuah kumpulan sajak dan sebuah novel. Untuk novel Hujan Bulan Juni tidak berhenti tenar sampai kumpulan kata, tapi juga dilirik untuk diadaptasi ke layar lebar, yang dengan apik diperankan oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia.
Advertisement
Yang Fana Adalah Waktu
Ini adalah sebuah bagian trilogi dari novel Sapardi Djoko Damono yang sebelumnya didahului Hujan Bulan Juni dan Pingkan Melipat Jarak.
Buku ini mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Buku ASEAN 2018 di Malaysia, sebab dinilai sebagai karya sastra dengan mutu tinggi oleh para panel penilai profesional.
Duka-mu Abadi
Buku ini adalah sebuah kumpulan puisi Sapardi semasa mudanya. Duka-Mu Abadi, yang berisi 43 puisi Sapardi pada tahun 1967-1968 menjadi salah satu yang paling diminati. Buku ini pun hadir dengan cd yang berisikan musikalisasi puisi yang dibawakan oleh Sapardi.
Advertisement
Bilang Begini, Maksudnya Begitu
Lewat buku ini, Sapardi menunjukkan bahwa dirinya adalah bukan hanya seorang penyair yang pandai bermain kata-kata. Namun, sebagai penyair ia ingin mengajak mereka di luar sana yang belum dekat dengan sastra.
Karena dalam sebuah karya sastra bunga belum tentu kembang, biru belum tentu warna. Dan Hadirlah buku ini untuk membuat pembacanya lebih dapat mengapresiasi puisi, selurus makna yang disampaikan penyair.
Nah itu lah beberapa karya fenomenal dari penyair Sapardi Djoko Damono. Ia meninggal dunia dengan membiarkan karyanya hidup.
Selamat jalan Pak Sapardi, yang fana adalah waktu, karyamu abadi.