Fimela.com, Jakarta Para pecinta novel, pasti sudah akrab mendengar nama Tere Liye, seorang penulis novel Indonesia, yang berasal dari Sumatera Selatan, yang memiliki nama asli Darwis.
Tere Liye adalah penulis terkenal, yang sudah menciptakan lebih dari judul buku. Bahkan beberapa karyanya, telah diadopsi menjadi film Indonesia, seperti Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah, dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Advertisement
BACA JUGA
Salah satu karya yang tidak kalah fenomenal dari Tere Liye ialah novel berjudul Selamat Tinggal yang diterbitkan pada tahun 2020. Novel ini terdiri dari 32 Bab dan 325 halaman dengan isi cerita yang sangat luar biasa, sangat related dengan kondisi saat ini tentang maraknya pembajakan dan plagiat dari sebuah karya anak bangsa.
Untuk lebih jelasnya, berikut Fimela.com akan mengulas 5 kutipan inspiratif novel Selamat Tinggal karya Tere Liye beserta ulasannya. Dilansir dari beregam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Kutipan Bijak Novel Selamat Tinggal
Berikut beberapa kutipan inspiratif dan bijak dari novel Selamat Tinggal:
1. "Tulislah sesuatu yang harus dibaca banyak orang, bukan yang ingin dibaca banyak orang."
2. "Ibuku pernah bilang, bacalah banyak buku. Agar besok lusa bukan hanya agar kau tidak mudah ditipu orang, tapi agar kau bisa mencegah penipu membohongi banyak orang."
3. "Setiap kita berharap mendapatkan sesuatu, maka bersiaplah melepaskannya. Karena di dunia ini yang sudah milik kita saja bisa hilang, apalagi yang belum."
4. "Bukan perasaan yang keliru, itu selalu benar. Tapi waktunya, datang di waktu yang keliru. Tempatnya, tumbuh di tempat yang salah. Tidak akan mekar tunasnya, apalagi berbunga, Tidak."
5. "Kita tidak pernah sempurna. Kita mungkin punya keburukan, melakukan kesalahan, bahkan berbuat jahat kepada orang lain. Tapi beruntunglah yang mau berubah. Berjanji tidak melakukannya lagi, memperbaikinya, dan menebus kesalahan tersebut. Berani mengucapkan "Selamat Tinggal".
Ulasan Singkat Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye
Judul Buku : Selamat Tinggal
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan Pertama, 2020
Tebal : 360 halaman
Bisa dikatakan bahwa novel karya Tere Liye ini cukup berani karena mengangkat isu tabu dan jarang dibicarakan banyak orang, padahal isu ini sangat dekat dalam keseharian kita. Isu tersebut adalah isu pembajakan. Novel Selamat Tinggal merupakan novel yang paling berani dalam mengungkapkan apa yang menjadi sebuah permasalahan yang pelik dan tak bisa diputuskan mata rantainya hingga saat sekarang yaitu pembajakan.
Dari awal kisah sintong yang merupakan tokoh utama dalam novel ini, dia seorang mahasiswa abadi yang memiliki kepiawaian dalam dunia tulis menulis sehingga ia mengangkat sebuah topik permasalahan skipsinya yaitu tentang seorang penulis yang bernama Sutan Pane. Sintong merupakan seorang penulis handal yang sudah menerbitkan beberapa topik dan opini disebuah koran nasional yang dibaca oleh banyak orang, ia diberi kesempatan oleh Pak Dekan kampus untuk menyelesaikan skripsinya untuk satu semester terakhir di tahun ke tujuh kuliahnya.
"Karena sejatinya, kita tahu persis apakah kita memang benar-benar bahagia, baik, dan jujur. Sungguh “Selamat Tinggal” kepalsuan hidup."
Adapun hal yang menarik lagi dari novel ini ialah kepiawaian Tere Liye selaku penulis dalam mengkombinasikan permasalahan yang sedang terjadi dan dianggap remeh oleh banyak kalangan tanpa ada sebuah tindakan nyata. Kisah Seorang penulis dari Sutan Pane menjadi Pondasi kuat dalam latar belakang novel ini terbentuk, karena bang tere liye ingin apa yang menjadi tujuan utamanya bisa dibaca oleh para penggemar dan penikmat dari karya-karya novel beliau.
Selamat membaca novel ini. Dan jika kamu telah tiba di halaman terakhirnya, merasa novel ini menginspirasimu, maka kabarkan kepada teman, kerabat, keluarga lainnya. Semoga inspirasinya menyebar luas.