Fimela.com, Jakarta Hubungan yang tidak sehat, atau terkenal dengan istilah toxic relationship menjadi salah satu tren topik yang banyak diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir ini. Di mana seseorang yang menjadi korban dalam toxic relationship mendapatkan banyak kerugian, baik secara fisik, mental, hingga emosional. Tidak heran, jika masalah mengenai toxic relationship mulai mendapat banyak perhatian dari masyarakat saat ini.
Salah satu perilaku toxic relationship dalam hubungan yang perlu diwaspadai adalah gaslighting. Gaslighting merupakan bentuk pelecehan emosional, di mana salah satu pihak melakukan tindakan manipulasi terhadap orang lain dengan memaksa mereka untuk mempertanyakan pikiran, ingatan, dan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Perilaku ini sering kali menimbulkan rasa keragu-raguan hingga bersalah pada korban.
Advertisement
BACA JUGA
Perilaku gashlighting ini dapat terjadi dalam lingkup hubungan sosial apa saja, baik pertemanan, orang tua, atau hubungan dengan atasan di lingkungan kerja. Meskipun begitu, tindakan gaslighting yang paling merusak adalah gaslighting yang terjadi dalam hubungan percintaan atau dengan pasangan. Dengan begitu, kamu perlu berhati-hati dengan kemungkinan tindakan ini.
Salah satunya, dengan memahami apa saja gejala atau tanda saat kamu menjadi korban gaslighting yang dilakukan oleh pasangan. Untuk itu, berikut Fimela.com akan mengulas fenomena gaslighting dalam hubungan, waspadai tanda-tandanya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Seputar Gaslighting
Sebelum mengetahui tanda-tanda gaslighting, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan gaslighting. Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional yang sering terlihat dalam hubungan yang kasar atau tidak sehat.
Dalam hal hubungan berpasangan, salah satu melakukan tindakan manipulasi terhadap pasangannya dengan memaksa mereka mempertanyakan pikiran, ingatan, dan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Sering kali, korban akan merasa ragu terhadap diri sendiri, baik pemikiran maupun tindakan yang dilakukan, hingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman.
Baik tindakan yang disengaja maupun tidak, gaslighting tetap bentuk manipulasi yang merugikan orang lain. Tindakan ini sebenarnya dapat terjadi dalam hubungan sosial apa saja, baik hubungan pertemanan, hubungan dengan orang tua, hingga hubungan dengan atasan di lingkungan kerja. Namun gaslighting yang terjadi dalam hubungan berpasangan atau percintaan dinilai lebih merusak dibandingkan jenis gaslighting lainnya.
Tanda-tanda Gaslighting
Setelah memahami pengertian umum dari gaslighting, berikutnya terdapat berbagai tanda yang perlu diperhatikan ketika Anda menjadi korban gaslighting dari pasangan. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pasangan yang melakukan gaslighting berarti mereka berusaha mengontrol pasangan, baik dalam tindakan maupun pikiran. Berikut terdapat beberapa tanda bahwa Anda adalah korban gaslighting yang dilakukan oleh pasangan :
- Tidak lagi merasa seperti orang yang dulu.
- Menjadi lebih cemas dan kurang percaya diri dari sebelumnya.
- Sering bertanya-tanya apakah kamu terlalu sensitif.
- Merasa semua yang kamu lakukan salah.
- Selalu berpikir itu salahmu ketika ada yang salah.
- Sering meminta maaf.
- Memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi tidak dapat mengidentifikasi apa itu.
- Sering mempertanyakan apakah respons kamu terhadap pasangan Anda sesuai (misalnya, bertanya-tanya apakah kamu terlalu tidak masuk akal atau tidak cukup mencintai)
- Membuat alasan untuk perilaku pasangan.
- Menghindari memberikan informasi kepada teman atau anggota keluarga untuk menghindari konfrontasi tentang pasangan.
- Merasa terisolasi dari teman dan keluarga.
- Merasa semakin sulit untuk membuat keputusan.
- Merasa putus asa dan sedikit atau tidak menikmati aktivitas yang dulu kamu nikmati.
Advertisement
Contoh Perilaku Gaslighting
Setelah mengetahui berbagai tanda ketika kamu menjadi korban gaslighting, berikutnya yang tak kalah penting untuk dipahami adalah berbagai contoh dari tindakan gaslighting yang sering terjadi. Berikut adalah contoh kasus dan percakapan manipulasi yang dilakukan pasangan :
- Meremehkan perasaan: "Oh ya, sekarang kamu akan merasa sangat kasihan pada diri sendiri."
- Memberitahu kamu bahwa orang-orang berbicara di belakang kamu: “Apakah kamu tidak tahu? Seluruh keluarga membicarakanmu.”
- Mengatakan hal-hal kepada kamu yang kemudian membantahnya: “Saya tidak mengatakan saya akan mengambil deposit ke bank. Apa yang kamu bicarakan?”
- Menyembunyikan benda dari kamu, kemudian menyangkal mengetahui apa pun tentangnya: “Kamu benar-benar tidak menemukan kacamata hitammu lagi? Itu mengkhawatirkan.”
- Bersikeras bahwa kamu berada atau tidak berada di tempat tertentu, meskipun itu tidak benar: “Kamu gila. Kamu tidak pernah pergi ke acara itu dengan saya. Aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.”
Gaslighting dan Narsisme
Perlu diketahui, orang yang berusaha memanipulasi atau melakukan gaslighting pada pasangan kemungkinan adalah mereka yang memiliki gangguan psikologis yang disebut gangguan kepribadian narsistik. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik percaya bahwa mereka sangat penting.
Mereka mementingkan diri sendiri dan tidak punya waktu atau minat pada orang lain kecuali itu berguna bagi mereka. Mereka tidak berempati dan tidak memiliki kemampuan, atau minat, untuk memahami apa yang orang lain rasakan atau alami. Orang yang memiliki kepribadian ini sering melakukan manipulasi sebagai cara untuk mencapai tujuan pribadi mereka.
Berikut beberapa tanda orang dengan kepribadian narsistik yang perlu diperhatikan:
- mementingkan diri sendiri
- melebih-lebihkan prestasi mereka
- menanggapi kritik dengan kemarahan
- menggunakan orang lain untuk keuntungan pribadi
- mengharapkan pertimbangan khusus atau perlakuan khusus
- menjadi sangat kritis terhadap orang lain
- menjadi iri dan mudah cemburu