Kumpulan Kata-kata Kopi yang Menenangkan untuk Awali Hari

1. "Pagi ini ku rebus syair bersama air dan tuang bait puisi dalam cangkir. Tercipta secangkir kopi bersajak manis seperti senyumanmu."

2. "Hidup itu perlu dirasakan, selayaknya kamu menikmati secangkir kopi di pagi hari. Meski terlihat pekat dan harum. Selalu ada pahit di antara itu."

3. "Kopi pertama pagi ini. Hitam, pahit, dan penuh ampas. Seperti penolakan yang tidak tega untuk disampaikan."

4. "Jadilah seperti secangkir kopi yang tersaji di pagi hari. Aromanya memberi ketenangan dan rasanya selalu membangkitkan gairah untuk mensyukuri kuasa Tuhan."

5. "Ketika sunyi merampas kehangatan pagi, ketika itu pula aku mengingatmu dan berharap ada hadirmu di sisi tuang kopiku."

6. "Kopi pertama pagi ini. Hitam. Seperti siluet wajahmu yang tertidur di bahuku, pada sebuah perjalanan."

7. "Kamu itu layaknya kopi yang diseduh di pagi hari yang menjadi pelengkap untuk menjalani hari."

8. "Ku seruput kopi sore ini, sambil menikmati lukisan Tuhan yang tersaji di langit."

9. "Ada banyak caraku untuk menanti kedatanganmu tanpa rasa bosan, Duduk manis sembari kunikmati kopiku dengan perlahan."

10. “Kopiku pagi ini akan terasa manis seperti senyuman dari wanita manis tanpa pensil alis.”

11. "Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan."

12. "Kopi pertama pagi ini. Terlalu manis. Seperti dua orang yang sedang melakukan pendekatan, dengan penuh kepalsuan."

13. “Saat ini kopiku harus panas. Setidaknya rinduku yang dingin bisa diselimuti.”

14. "Kopi pertama pagi ini. Semakin pahit diteguk. Seperti kangen yang semakin tidak tuntas, semakin menyebalkan."

15. “Simpan gadgetmu, nikmatilah kopimu itu. Kemudian tertawalah bersama temanmu. Hidup tidaklah selalu tentang sosial media.”

16. “Jika kamu menyukai kopi dan senja. Maka biarkan aku mencintaimu tanpa henti dan tanpa jeda”

17. “Sebentar lagi aku sampai rumah. Buatkan aku secangkir kopi tanpa gula. Biar nanti manisnya kudapat dari kecupan rindumu kekasih.”

18. “Bersahabatlah dengan secangkir kopi. Maka kamu akan mengerti bahwa segala bentuk rupa tak selalu sama dengan keterlihatannya. Cukuplah menjadi apa adanya. Tanpa berpura-pura agar terlihat istimewa.”

19. “Kuseduh kopi bersama sejuk embun dipelukan. Berharap dapat bersulang kenikmatan dan mengendapkan ampas rindu dalam ingatan.”

20. “Saat kepenatan mulai membebanimu, kamu bisa bangkit dan memulainya dengan secangkir kopi”

21. “Aku ini lelaki, yang kerap tenggelam dalam secangkir kopi, di dalamnya kuaduk sepi dan rindu.”

22. “Serupa dengan kopi. Doaku tentangmu tak pernah lupa kuhadirkan di setiap pagi bermula.”

23. “Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. karna dihadapan kopi kita semua sama.”

24. “Cinta itu seperti kopi. Karena pahit jujur lebih berarti dari pada manis kebohongan yang berujung melukai.”

25. “Kalau secangkir kopi mampu menghapus rindumu. Mampirlah sejenak hanya untuk melepas rindu itu.”

26. “Kopi yang tersedu menawarkan kenikmatan. Dia datang menawarkan sebuah kehangatan.”

27. “Jadilah seperti kopi. Yang tetap dicintai tanpa menyembunyikan pahitnya diri.”

28. “Kopi bukan sekedar aroma atau sejenisnya. Tetapi tentang bagaimana memainkan rasa akankah iya lama atau sekedar saja.”

29. “Kopi selalu jujur akan pahitnya, dan membuat kita sadar bahwa yang manis tak selalu berakhir indah.”

30. “Seharusnya kusuguhkan kopi bukan hati, karena kamu hanya sekedar mampir bukan hadir.”

31. "Satu langkah kecil dari sebuah niat baik mampu membawa kita menuju sesuatu yang di luar imajinasi."

32. "Cuma segelas kopi yang bercerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor dan yang pahit tak selalu menyedihkan."

33. "Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan."

34. "Kalau saja hidup tidak berevolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik, maka tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. Cukup satu."

35. "Ketika kopi menjadi sahabat sejati, pagi bukan lagi sebuah misteri. Seperti kamu yang selalu ada di hati, selalu mengisi hari-hari."

36. "Bulan purnama, bintang di setiap sudut langit, secangkir kopi, kejanggalan hati, merindukan sesuatu yang super sulit untuk di atasi, yaitu kamu."

37. "Jangan terburu-buru dalam menjalani sesuatu nikmati saja apa yang ada, seperti halnya meminum kopi."

38. "Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan terpendam. Seperti sepasang kekasih yang sudah lama saling bosan."

39. "Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan."

40. "Ada banyak caraku untuk menanti kedatanganmu tanpa rasa bosan, Duduk manis sembari kunikmati kopiku dengan perlahan."

41. "Dalam diammu, aku mendengar banyak suara. Diammu berkata-kata."

42. "Kau sama si Jody itu bila kutengok, udah seperti biji kiri dan biji kanan. Meski ada satu yang lebih tinggi dibanding yang lain, tapi kalian ada di satu habitat yang sama."

43. "Mengaduk kopi, mengadu sepi. Berkisah lagi tentang patah hati, semoga pelukanmu kelak akan melengkapi."

44. "Sebagaimana kopi, kupertahankan nikmatnya dan menikmati setiap kenikmatan yang terjadi disitu, sesuatu yang mendalam seperti filsafat."

45. "Kopi yang baik akan selalu menemukan penikmatnya."

46. "Biji kopi yang sama bisa jadi citarasa kopi lain di tangan yang beda. Sama seperti kasih sayang jika di tangan yang beda maka beda pula kisahnya."

47. "Lu sama gue tuh ibarat hati sama kepala. Hati sama kepala selalu punya masalahnya sendiri-sendiri, tapi yang satu gak bakalan bisa survive tanpa yang lain."

48. "Tapi yang benar-benar membuat tempat ini istimewa adalah Ben. Ia tidak sekadar meramu, mengecap rasa, tapi juga merenungkan kopi yang ia buat."

49. "Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi, kita semua sama."

50. "Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?."