Setelah menjalankan ibadah Idul Fitri, umat Islam juga akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji. Biasanya, sebelum merayakan Idul Adha, umat Islam akan menjalankan puasa sunah.
Jenis puasa sunah ini tentunya berbeda dengan saat Ramadan yang wajib dilaksanakan. Ibadah itu disebut puasa Tarwiyah. Puasa ini dilakukan setiap tanggal 8 Zulhijah atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Selain itu, ada pula puasa Arafah yang dijalani pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum Idul Adha.
Advertisement
BACA JUGA
Meski tidak wajib, Rasullah Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan Zulhijah ini. Keutaman puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat besar, salah satunya adalah keberkahan yang terkandung di dalamnya. Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, "Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti 10 hari ini (di bulan Dzulhijjah)."
Berikut sejarah dan niat puasa yang dilakukan sebelum dan menjelang Idul Adha. Dilansir dari Liputan6.com, simak informasinya di bawah ini.
Advertisement
Sejarah Puasa Idul Adha
Salah satu puasa menjelang Idul Adha yang disunahkan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah ialah puasa 7 hari di awal bulan Zulhijah. Puasa itu dimulai dari tanggal 1 Zulhijah hingga 7 Zulhijah.
Dalam hadis yang disebutkan sebelumnya, puasa 7 hari ini bisa ditambah dengan 2 hari puasa lain, yaitu niat puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa 7 hari di awal Dzulhijjah dianggap memiliki nilai dan sejarah tersendiri. Dikutip dari laman Zakat.co.id, hal yang menjadikan puasa 7 hari di awal Zulhijah dianjurkan ialah sejarah hari-hari menjelang Idul Adha yang penuh keistimewaan.
Seperti yang dicatat Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Idul Adha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam.
Hari pertama di bulan Zulhijah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Zulhijah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.
Di hari ketiga bulan Zulhijah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan yaitu Yahya.
Hari keempat merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari keenam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Dan, hari ketujuh Zulhijah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.
Bacaan Niat Puasa 7 Hari di Awal Zulhijah
Di hari-hari yang istimewa dan dimuliakan oleh Allah, umat muslim sangat dianjutkan untuk memanjatkan syukur.
Puasa di awal bulan Zulhijah sangat dianjurkan sebagai perwujudkan syukur dan jalan untuk memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Berikut niat puasa 7 hari di awal bulan Zulhijah:
Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah Ta’ala."
Setelah membaca niat ini di malam sebelum tanggal 1 Zulhijah, umat Muslim bisa memulai puasa dengan sahur di dini hari. Dan, melanjutkan ibadah puasa sunah selama tujuh hari berturut-turut tanpa putus.
Ibadah sunah ini memang tidak diwajibkan bagi seluruh umat Muslim, namun dipercaya memiliki nilai keberkahan yang lebih.
Untuk lebih menyempurnakan niat puasa sunah menjelang Idul Adha, bisa juga melanjutkan ibadah dengan menjalankan puasa sunah berikutnya.
Advertisement
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
Sama seperti puasa sunnah yang lainnya, puasa Tarwiyah diawali dengan membaca niat puasa terlebih dahulu. Setelah membaca niat, kamu tentunya harus menahan hawa napsu, haus dan lapar selama berpuasa sampai waktu berbuka tiba. Berikut niat puasa Tarwiyah 8 8 Dzulhijjah, 29 Juli 2020 :
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:
Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta'ala.
Niat puasa tarwiyah dapat diucapkan di dalam hati atau dilafalkan menggunakan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Dianjurkan kepada umat muslim untuk dapat melakanakan puasa sunnah ini dengan khusuk sekalipun bukan amalan wajib agar keutamaan puasa tarwiyah bisa diraih.
Bacaan Niat Puasa Arafah Menjelang Idul Adha
Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 dzulhijjah, artinya berdasarkan kalender masehi dilaksanakan pada Kamis 30 Juli 2020. Hukum dari puasa sunnah ini adalah sunnah muakad yang artinya sangat dianjurkan.
Menurut hadis, keutamaan berpuasa Arafah bagi umat Muslim yang tidak tengah berhaji adalah dihapuskannya dosa selama dua tahun, setahun lalu dan setahun yang akan datang. Tentunya keistimewaan ini jangan sampai dilewatkan oleh setiap umat muslim karena bisa dijadikan sebagai investasi untuk menguragi dosa-dosa yang pernah kita lakukan setahun lalu dan setahun yang akan datang.
Sama seperti puasa lainnya, puasa Arafah juga perlu diawali dengan membaca niat. Dianjurkan untuk membacanya pada malam hari sebelum mengerjakan puasa pada keesokan harinya. Adapun bacaan doa niat puasa Arafah seperti berikut ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Dibaca : “Nawaitu Sahauma Arafata Sunnatan lillahita’aala”
Artinya Niat saya puasa Arafah sunnah karena Allah ta’ala.