Fimela.com, Jakarta Transformator adalah perangkat yang sering digunakan dalam kelistrikan. Transformator juga dikenal sebagai trafo. Transformator adalah perangkat listrik yang terdiri dari dua atau lebih gulungan kawat yang digunakan untuk mentransfer energi listrik melalui medan magnet yang berubah.
Transformator adalah alat yang biasanya digunakan untuk menambah atau menurunkan level tegangan antar rangkaian. Transformator adalah perangkat tambahan pada peralatan listrik terutama yang membutuhkan perubahan atau penyesuaian besaran tegangan bolak-balik. Dalam kelistrikan, transformator adalah alat yang sangat penting untuk mengendalikan tegangan.
Advertisement
BACA JUGA
Transformator adalah perangkat listrik yang kerap ditemui di kehidupan sehari-hari. Bagi kamu yang sedang mempelajari kelistrikan, memahami fungsi transformator adalah bagian yang cukup penting.
Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas pengertian transformator beserta cara kerja dan jenisnya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Seputar Transformator
Transformator atau yang lebih dikenal sebagai trafo adalah alat statis yang mengubah daya listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lain tanpa ada bagian yang bergerak. Transformator adalah alat yang bekerja dengan menambah atau mengurangi tegangan berdasarkan kebutuhan mesin.
Trafo dapat ditemukan pada setiap energi listrik yang menggunakan Alternating Current (AC), atau arus bolak balik. Transformator memiliki dua kumparan yang melilit sebuah inti besi yang berguna sebagai penguat medan magnet. Bergantung pada fungsinya, transformator diklasifikasikan menjadi 2 yaitu step-up dan step-down.
Cara Kerja Transformator
Transformator adalah perangkat yang bekerja didasarkan pada prinsip sederhana induksi timbal balik antara belitan primer dan sekunder, yang juga dikenal sebagai kumparan. Kumparan ini membantu mengubah energi dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya.
Secara umum, kumparan primer dari trafo menerima tegangan yang bersifat bolak-balik. Arus bolak-balik yang mengikuti kumparan menghasilkan fluks yang terus berubah dan berganti-ganti, yang dihasilkan di sekitar belitan primer.
Kemudian, kumparan lain atau kumparan sekunder yang dekat dengan kumparan primer, di mana kumparan sekunder ini akan terhubung ke kumparan primer karena beberapa fluks bolak-balik yang terhubung. Karena fluks berubah terus-menerus, ia menginduksi EMF yang diinduksi di dalam kumparan sekunder sesuai dengan hukum induksi elektromagnetik Faraday.
Menurut hukum induksi elektromagnetik Faraday, akan ada EMF yang diinduksi pada belitan kedua. Jika rangkaian belitan sekunder ini ditutup, maka arus akan mengalir melaluinya. Inilah prinsip kerja dasar dari sebuah transformator.
Trafo tidak memerlukan bagian yang bergerak untuk mentransfer energi. Ini berarti bahwa tidak ada kerugian gesekan atau belitan yang terkait dengan mesin listrik lainnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Transformator
Transformator step-down
Trafo step down adalah transformator yang mengurangi tegangan output. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Fungsi transformator step down adalah mengubah tegangan tinggi dengan arus rendah menjadi tegangan rendah dengan arus tinggi. Fungsi utama transformator step down adalah menurunkan tegangan listrik dan menyesuaikannya dengan kebutuhan elektronika.
Transformator Step-Up
Transformator step up adalah kebalikan dari fungsi transformator step down. Transformator step up berfungsi menaikkan tegangan listrik dan menyesuaikannya dengan kebutuhan elektronika.
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.
Autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Transformator isolasi
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.
Transformator tiga fase
Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta.