Sukses

Lifestyle

Tawadhu adalah Perwujudan Sikap Rendah Hati, Ketahui Manfaatnya

Fimela.com, Jakarta Dalam kehidupan sosial, manusia kerap kali berhubungan dengan manusia lainnya dengan beragam kepribadian, perbedaan kebudayaan bahkan perbedaan agama. Namun tidak bersikap sombong merupakan hal yang dianjurkan oleh agama apapun, begitu juga dengan agama Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim sangat dianjurkan untuk selalu memelihara sikap tawadhu. Memiliki perilaku tawadhu atau rendah hati juga merupakan salah satu cerminan seorang Muslim yang beriman kepada Allah SWT.

Tawadhu bukan sekedar tata krama biasa, melainkan sikap ini jauh lebih dahulu ketimbang sopan santun yakni suatu sikap batin yang menjelma dalam praktik lahiriyah secara wajar dan bijaksana. Belajar menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari tidak akan merugikan melainkan dapat bermanfaat membuat kamu lebih tenang dalam menjalani kehidupan.

Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas pengertian tawadhu beserta manfaatnya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Seputar Sikap Tawadhu

Tawadhu memiliki arti rendah hati, lawan dari sombong atau takabur. Orang yang rendah hati cenderung tak memandang dirinya lebih dari orang lain, sementara orang yang sombong kerap kali menghargai diri sendiri secara berlebihan.

Rendah hati tidak sama artinya dengan rendah diri, sebab rendah diri berarti kehilangan kepercayaan diri. Meskipun dalam praktiknya orang yang rendah hati sering kali merendahkan diri di hadapan orang lain, namun sikap tersebut bukan lahir dari rasa tidak percaya diri.

Sikap tawadhu atau rendah hati selalu dianjurkan untuk dimiliki setiap Muslim. Seseorang yang senantiasa menjalankan perilaku ini secara lahir batin, akan diangkat drajatnya oleh Allah SWT. Pasalnya, sikap tawadhu juga menjadi salah satu bukti keimanan yang ditujukkan kepada-Nya. Hal ini sebagaimana yang di terangkan dalam salah satu surah Alquran berikut ini, yang artinya:

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)

Manfaat Sikap Tawadhu

1. Menghindarkan dari Sikap Takabur

Takabur atau menyombongkan diri merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Seseorang yang berperilaku sombong diancam akan dimasukkan ke neraka, sampai dirinya bertobat. Oleh karena itu, salah satu manfaat bersikap tawadhu adalah menghindarkan diri dari sikap takabur.

Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Al-Kharaithi, imam Al-Hasan bin Sufyan, Ibnu La’al, dan imam Ad-Dailami dari sahabat Anas bin Malik r.a, berikut ini:

"Tidak ada manusia kecuali di kepalanya ada dua rantai, rantai di langit ke tujuh dan rantai di bumi ke tujuh, jika ia tawadhu’ maka Allah akan mengangkatnya dengan rantai ke langit ke tujuh, dan jika ia sombong maka Allah akan merendahkannya dengan rantai ke bumi ke tujuh."

2. Mengangkat Derajat

Tawadhu merupakan akhlak terpuji yang sangat dicintai oleh Allah. Selain itu, setiap Muslim yang memiliki sikap tawadhu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sedangkan, orang yang mempunyai sifat sombong akan dihinakan oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini, yang artinya:

"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR Imam Muslim)

Ciri - Ciri Sikap Tawadhu

  1. Sikap tawadhu dapat ditunjukkan pada saat kita berdoa kepada Allah. Seseorang dapat dikatakan tawadhu apabila ada rasa takut (khauf) dan penuh harap (raja') kepada Allah SWT saat berdoa.
  2. Sikap tawadhu juga berkaitan dengan sikap baik kita kepada orang tua dan orang lain. Kepada orang tua kita bersikap penuh dengan hormat dan patuh terhadap perintah-perintahnya. Jika mereka memerintahkan kepada hal-hal yang positif, kita berusaha memenuhinya. Sebaliknya jika orang tua memerintahkan kita kepada sesuatu yang buruk maka kita akan berusaha menolaknya dengan cara-cara yang ramah. Sikap tawadhu kepada orang lain bisa kita tunjukkan melalui sikap yang baik dan tidak menyakiti mereka.
  3. Seseorang dapat dikatakan memiliki sifat tawadhu manakala ia tidak membangga-banggakan diri dengan apa yang dimiliki. Sebab sifat membangga-banggakan diri sendiri amat sangat dekat dengan kesombongan, sementara kesombongan merupakan lawan dari sikap tawadhu.

Tawadhu sebagai Bukti Keimanan

Tawadhu adalah sikap yang selalu ditekankan dalam Islam. Tawadhu merupakan salah satu sikap yang terpuji di mata Allah SWT. Seseorang yang senantiasa menjaga perilakuknya tetap rendah hati akan diangkat drajatnya oleh Allah SWT.

Sikap rendah hati menjadi bukti keimanan seorang hamba pada Tuhannya. Ini sesuai dengan QS. al-Furqon ayat 63 yang berbunyi:

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)

Sikap rendah hati juga tertuang pada Qs. asy-Syu’araa’: 215 yang berbunyi:

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” (Qs. asy-Syu’araa’: 215)

Selain dalam Al-Quran, sikap tawadhu juga tertuang pada hadis yang berbunyi:

“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorangpun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorangpun berlaku zalim pada yang lain.” (HR.Muslim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading