Fimela.com, Jakarta Ketika kamu mulai mendalami seni musik dan belajar memainkan suatu alat musik, kamu akan bertemu dengan istilah birama. Birama adalah salah satu istilah dalam seni musik yang sudah tak asing lagi di telinga sebagian orang, bahkan bagi orang awam yang hampir tidak mengetahui musik sekalipun. Hal ini menandakan betapa seringnya birama menjadi suatu istilah yang sering didengar.
Namun, tidak banyak yang memahami secara lebih jelas mengenai makna hingga fungsi birama saat bermusik. Birama adalah salah satu tanda ataupun ketukan yang menandakan pergantian melodi atau nada saat musik dimainkan.
Advertisement
BACA JUGA
Pada umumnya, birama adalah suatu pertanda yang ditempatkan pada awal melodi yang berisikan dua angka yakni di atas dan bawah. Bukan tanpa alasan, masing-masing angka tersebut rupanya memiliki fungsi yang berbeda bagi para pemusik yang tengah memainkan nada.
Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas tentang birama beserta fungsi dan jenisnya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Pengertian Birama
Dilansir dari Merdeka.com, birama adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan serta nilai pada setiap hitungan saat bermusik. Secara bahasa, birama adalah sebuah istilah yang lebih merujuk pada ketukan-ketukan.
Sementara itu secara terminologi, birama adalah ketukan yang dibuat hingga berulang-ulang dan teratur dengan penulisannya memiliki batasan berupa garis vertikal. Sehingga, secara lebih jelas dapat dikatakan bahwa birama adalah suatu tanda dalam musik yang menunjukkan jumlah ketukan pada satu baris birama.
Satu ruas baris birama dapat berisikan oleh garis-garis vertikal yang dikenal dengan istilah garis birama. Garis birama ini pada umumnya dapat terlihat dalam musik diatonis sehingga dalam musik pentatonis garis birama tersebut jarang ditemui.
Dalam musik diatonis, petak yang dibatasi oleh garis birama disebut dnegan ruas birama. Setiap birama musik yang memiliki tekanan suara teratur biasanya dikenal dengan arsis dan aksen. Arsis sendiri merupakan birama yang ringan. Sebaliknya, aksen adalah birama yang cenderung kuat.
Fungsi Birama
Secara lebih jelas, fungsi birama adalah untuk membuat sebuah alunan melodi pada musik menjadi terdengar lebih menarik dan syahdu. Sementara itu, secara umum fungsi birama tersebut dibagi menjadi dua yakni fungsi simbolik dan musikal. Berikut penjelasan selengkapnya:
Fungsi Simbolik
Birama memiliki kaitan erat dengan berbagai tanda yang disimbolkan menggunakan angka seperti 4/4 dan lain sebagainya. Angka-angkat tersebut menunjukkan sebuah tanda untuk menentukan jumlah ketukan pada satu ruas birama. Sementara itu, dari satu ruas birama ke ruas birama yang lain nantinya akan dibatasi oleh garis vertikal yang disebut dengan garis birama.
Fungsi Musikal
Fungsi kedua pada birama ini tak lain bertujuan untuk membangun irama saat bermusik. Dari beberapa unit birama yang telah terbentuk, di situlah irama merdu dan menarik tercipta sehingga dapat terdengar indah di telinga pendengar. Satuan dari unit birama yang dimainkan secara berulang tersebut pada umumnya terdiri dari bunyi rendah hingga tinggi. Macam-macam tinggi rendahnya bunyi tersebut justru mempercantik musik saat dimainkan sesuai dengan birama yang ada.
Advertisement
Unsur Birama
Birama dalam musik juga memiliki beberapa unsur yang berbeda-beda. Unsur birama adalah beberapa hal yang berfungsi untuk menyusun sebuah ketukan pada suatu garis birama. Adapun unsur birama tersebut yakni sebagai berikut:
- Biasanya, dalam satu garis birama terdapat unsur waktu untuk mengatur ketukan atau pun hitungan. Waktu dalam birama ditandai dengan adanya nilai hitungan.
- Pada umumnya, suatu garis birama juga terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat ataupun ringan.
- Biasanya, pada suatu garis birama juga terdapat ruang kosong tanpa musik atau bunyi namun hal tersebut tetap dihitung dalam satu waktu dan nilai hitungan.
Jenis Birama
Pada umumnya, terdapat beberapa jenis atau macam birama yang sering digunakan oleh pemusik. Beberapa jenis birama adalah 4/4, tanda ¾, tanda 6/8, dan tanda 2/4. Masing-masing tanda tersebut memiliki makna dan menimbulkan bunyi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan selengkapnya:
Tanda 4/4
Jenis birama yang satu ini sering dimainkan oleh banyak pemusik saat melantunkan melodi. Sebab, hampir setiap genre musik biasanya selalu menggunakan tanda 4/4. Hal ini dapat berarti bahwa setiap birama terdapat empat hitungan dan setiap hitungan tersebut bernilai seperempat.
Tanda birama 3/4
Tanda ¾ seringkali disebut sebagai tempo waltz, tanda yang satu ini dapat diartikan bahwa setiap birama memiliki tiga htiungan dan setiap htiungan tersebut bernilai seperempat. Secara mudahnya, tiap birama terdiri dari tiga ketukan yang diiramakan secara bersamaan.
Tanda birama 6/8
Jenis birama yang satu ini, setiap angkanya juga memiliki makna sama dengan jenis lainnya. Sauatu birama terdapat enam hitungan, sementara itu setiap hitungan bernilai seperdelapan yang menjadi pedoman untuk tempo musik.
Birama 2/4
Tanda birama 2/4 daapt berarti bahwa setiap birama dalam musik terdapat dua hitungan dan setiap hitungan dapat bernilai seperempat. Secara mudahnya, birama ini membuat alunan musik terbagi menjadi dua ketukan.