Fimela.com, Jakarta Inflasi dapat terjadi karena adanya ketidakstabilan ekonomi di suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan adanya ketidakseimbangan arus uang dan barang.
Kenaikan harga yang sifatnya hanya sementara dan tidak berlanjut tidak termasuk ke dalam inflasi. Contoh mudahnya adalah kenaikan harga-harga barang saat Hari Raya Idul Fitri. Inflasi memiliki beberapa jenis dan penyebab umum. Jenis-jenis inflasi dibagi menurut sifat, asal, dan penyebabnya.
Advertisement
BACA JUGA
Biasanya, inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Upaya yang bisa dilakukan hanya sebatas mengontrolnya atau mengendalikannya saja.
Untuk lebih memahami inflasi, Fimela.com kali ini akan mengulas konsep inflasi beserta penyebab dan cara mengatasinya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Konsep Inflasi
Jika merujuk pada Bank Indonesia, secara sederhana inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.
Dalam dinamika perubahan ekonomi, inflasi akan selalu hadir dan menjadi konsep ekonomi alamiah yang timbul akibat gejala-gejala ekonomi dimasyarakat. Tidak mengherankan jika sampai saat ini, inflasi menjadi faktor yang berpengaruh dalam stabilitas pertumbuhan ekonomi suatu negara dan menjadi perhatian masyarakat umum, dunia usaha, bank sentral, dan pemerintah.
Penyebab Terjadinya Inflasi
Sebagai gejala ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi bisa muncul karena disebabkan oleh beragam faktor. Faktor-faktor tersebutlah yang melatarbelakangi alasan kenaikan harga-harga produk dan komoditas dalam negeri menjadi meningkat. Adapun faktor-faktor tersebut yakni:
Inflasi Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
Faktor pertama yang menyebabkan inflasi ialah kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
Berkurangnya produksi bisa terjadi akibat berbagai hal seperti masalah pada sumber produksi bencana alam, cuaca atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tersebut. Sehingga memicu kelangkaan produksi di pasaran.
Selain itu, meningkatnya biaya produksi juga bisa disebabkan oleh kenaikan harga misalnya kenaikan harga bahan baku. Kenaikan harga bahan baku juga tidak lepas dari kelangkaan produksinya itu sendiri.
Inflasi Permintaan (Demand Pull Inflation)
Faktor kedua yang menyebabkan munculnya inflasi ialah permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
Berdasarkan kondisi keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
Tingginya Peredaran UangFaktor ketiga yang menyebabkan munculnya inflasi ialah kondisi dimana uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.
Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, dimana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun hal ini malah membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin bertambah dan mengakibatkan inflasi.
Advertisement
Cara Menangani Inflasi
Beradasarkan kondisi saat ini, nampaknya inflasi bukanlah fenomena yang baik bagi pertumbuhan ekonomi karena dapat mengakibatkan suatu negara memasuki jurang resesi. Oleh karena itu, ketia inflasi ini terjadi maka pemerintah harus tahu cara yang tepat untuk mengantisipasinya. Adapun cara yang biasa digunakan untuk menangani inflasi yakni:
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman.
Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal
Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga dapat dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.