Fimela.com, Jakarta Haid adalah siklus yang selalu dialami oleh perempuan setiap bulannya, namun setiap perempuan akan memiliki siklus haid yang berbeda-beda. Beberapa perempuan mengalami siklus haid yang teratur setiap bulannya, dan beberapa lainnya tidak lancar dan sulit diprediksi. Namun rata-rata, seorang perempuan akan haid setiap 24 hingga 38 hari. Periode biasanya berlangsung sekitar 2 hingga 8 hari.
Selain siklus yang normal, banyak juga perempuan yang mengalami permasalahan siklus haid yang tidak normal dan hal tersebut dipengaruhi oleh beragam faktor. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan atau gaya hidup dapat menjadi penyebab terlambat haid. Dan kondisi eksternal ini adalah alasan yang cukup umum bagi perempuan yang sering mengalami periode haid terlambat.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk lebih jelasnya, ada baiknya jika kamu tahu apa saja faktor yang menyebabkan perempuan bisa sampai terlambat haid. Dari sekian banyak faktor, beberapa diantaranya bahkan jarang disadari dan diketahui.
Untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 penyebab terlambat haid yang jarang diketahui. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Alat Kontrasepsi
Penyebab terlambat haid yang pertama adalah dari alat kontrasepsi yang digunakan. Para ibu muda yang menggunakan pil KB siklus tambahan seperti Seasonique, Seasonale, atau Kuartet tidak akan mengalami haid pada siklus 28 hari yang khas. Itu karena kontrasepsi ini menunda jumlah waktu antar periode.
Menurut George Patounakis, M.D., Ph.D., FACOG, spesialis kesuburan Progyny di Florida, ketika kamu terus minum pil aktif selama lebih dari 21 hari biasanya, lapisan rahim tetap stabil. Namun, ketika kamu tidak lagi rutin mengonsumsinya, kadar hormon turun dan memicu datangnya haid.
Stres
Penyebab terlambat haid yang kedua adalah stres atas tekanan-tekanan yang dirasakan. Bagaimana stres memengaruhi siklus haid pada dasarnya sangat subyektif, karena hal yang dianggap sebagai sebuah stres tergantung pada masing-masing individu. Mobilitas yang tinggi atau berhadapan dengan situasi kerja yang menantang dapat menyebabkan siklus haid wanita menjadi terganggu.
Namun kondisi stres ini juga bisa menjadi penyebab haid datang lebih awal. Stres dapat mengganggu hipotalamus, menyebabkan efek trickle down. Gangguan emosi dapat memengaruhi wilayah otak yang mengontrol kelenjar pituitari, yang mengatur hormon yang merangsang indung telur.
Advertisement
Masalah Berat Badan
Penyebab terlambat menstruasi yang ketiga adalah fluktuasi berat badan, yaitu kondisi berat badan yang naik atau turun secara drastis dalam satu waktu. Penurunan berat badan yang berlebihan lebih mungkin menjadi penyebab terlambat haid daripada kenaikan berat badan.
Meskipun peningkatan berat badan, ketika terkait dengan kondisi lain seperti PCOS, dapat memiliki efek yang sama. Penurunan berat badan yang parah dan anoreksia dapat mematikan produksi hormon perangsang folikel (FSH) hipotalamus dan hormon luteinizing (LH) yang mengatur ovarium.
Pengaruh Diabetes dan Penyakit Tiroid
Penyebab haid terlambat yang keempat adalah diabetes dan penyakit tiroid yang mungkin sedang Anda derita. Jay M. Berman, M.D., FACOG, kepala layanan ginekologi di Rumah Sakit Harper Hutzel Detroit Medical Center dan profesor kebidanan dan ginekologi di Wayne State University, mengatakan masalah lain seperti diabetes dan penyakit tiroid dapat dikaitkan dengan siklus haid yang terlambat atau terhenti.
Penting untuk dicatat bahwa pendarahan vagina setelah masa haid yang terlambat mungkin bukanlah darah haid. Siapapun yang mengalami pendarahan hebat dan rasa sakit setelah haidnya terlambat dan atau positif hamil, harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Advertisement
Mengonsumsi Obat-Obatan
Penyebab terlambat haid yang kelima adalah karena faktor obat-obatan yang kamu konsumsi. Beberapa obat, seperti antidepresan, antipsikotik, obat tiroid, antikonvulsan, dan beberapa obat kemoterapi, dapat menjadi penyebab siklus haid terlambat atau tidak teratur. Obat kontrasepsi hormonal seperti Depo-Provera, MiniPill khusus progesteron, Mirena IUD, dan Nexplanon juga dapat memengaruhi siklus haid.
Setiap jenis kontrasepsi memiliki daftar efek sampingnya sendiri yang harus diantisipasi. Beberapa efek samping menyebabkan pendarahan haid yang cukup berat, beberapa lainnya menyebabkan haid ringan dan beberapa dengan amenore.