Fimela.com, Jakarta Hemoglobin adalah komponen dalam sel darah merah yang memiliki peran pentingĀ untuk mengikat oksigen dalam darah. Merupakan protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Protein ini juga berfungsi memberi warna merah pada darah.
Kadar hemoglobin dalam tubuh seseorang dapat berubah-ubah, bisa tinggi dan juga rendah. Perubahan kadar hemoglobin ini nantinya akan memengaruhi kondisi tubuh dan juga bisa dijadikan sinyal bahwa ada masalah atau gangguan yang terjadi pada tubuh. Oleh karena itu, haemoglobin menjadi unsur penting dalam tubuh yang kadarnya perlu dijaga.
Advertisement
BACA JUGA
Perlu diketahui bahwa kadar hemoglobin yang rendah biasanya dikaitkan dengan anemia. Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi membuat seseorang tidak diperkenankan mendonorkan darahnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan kadar hemoglobin tinggi.
Melihat hal tersebut, ada baiknya jika kamu memahami lebih jauh mengenai peran dari hemoglobin itu sendiri sebagai tindakan preventif terhadap kesehatan tubuh. Untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas fungsi hemoglobin dalam darah, beserta penyebab kadarnya yang rendah dan cara untuk mengatasinya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Seputar Hemoglobin
Sebelum membahas lebih jauh mengenai fungsi dan penyebab rendahnya hemoglobin, kamu perlu memahami pengertian dari hemoglobin itu sendiri. Hemoglobin atau Hb adalah protein yang berada di dalam sel darah merah. Protein inilah yang membuat darah berwarna merah. Dalam kadar yang normal, hemoglobin memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar normal hemoglobin perlu selalu dijaga.
Selain memberi warna pada darah, hemoglobin juga berfungsi membantu sel darah merah mendapatkan bentuk alaminya, yaitu bulat dengan bagian tengahnya lebih pipih. Dengan bentuk seperti ini, sel darah merah dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam pembuluh darah.
Perlu kamu ketahui, agar dapat berfungsi dengan baik, kadar hemoglobin dalam darah harus berada dalam kisaran normal. Kadar Hb normal untuk laki-laki dewasa adalah 14-18 g/dL (gram per desiliter). Sementara kadar Hb normal wanita dewasa adalah 12-16 g/dL.
Kondisi kekurangan hemoglobin dapat terjadi ketika kadar hemoglobinnya lebih rendah dari batas normal. Kadar Hb seseorang dapat diketahui melalui tes darah lengkap, yaitu pemeriksaan sampel darah yang biasanya diambil dari pembuluh vena pada lengan.
Pada sebagian orang, kadar Hb rendah bisa jadi tidak menimbulkan gejala. Namun jika kadar Hb terlalu rendah dan disertai gejala, seperti mudah lelah, sakit kepala, dan sesak napas, maka kekurangan hemoglobin tersebut kemungkinan besar telah berkembang menjadi penyakit anemia atau kurang darah.
Fungsi Hemoglobin
Sebagai unsur yang penting dalam tubuh dan darah manusia, hemoglobin pastinya memiliki sejumlah fungsi vital. Fungsi hemoglobin yang pertama ialah membawa oksigen ke seluruh tubuh, tepatnya untuk organ dan jaringan tubuh. Kandungan oksigen yang terkait dengan hemoglobin pada sel darah yang membuat darah menjadi berwarna merah.
Sebagai informasi, setiap protein hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen, yang dikirim ke seluruh tubuh oleh sel darah merah. Setiap miliaran sel tubuh membutuhkan oksigen untuk memperbaiki dan memelihara dirinya sendiri.
Hemoglobin terdiri dari empat molekul protein (rantai globulin) yang terhubung bersama. Molekul dewasa normal hemoglobin (disingkat Hgb atau Hb) mengandung dua rantai alfa-globulin dan dua rantai beta-globulin.
Setiap rantai globulin mengandung senyawa porfirin yang mengandung zat besi penting yang disebut heme. Tertanam dalam senyawa heme adalah atom besi yang sangat penting dalam mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Zat besi yang terkadnung dalam hemoglobin juga bertanggung jawab atas warna merah darah.
Fungsi hemoglobin dalam darah juga berperan penting untuk mempertahankan bentuk sel darah merah. Dalam bentuk alami, sel darah merah bulat dengan pusat-pusat sempit menyerupai donat tanpa lubang di tengah. Oleh karena itu, struktur hemoglobin yang abnormal dapat mengganggu bentuk sel darah merah dan menghambat fungsinya dan mengalir melalui pembuluh darah.
Advertisement
Penyebab Perubahan Kadar Hemoglobin
Melihat fungsinya yang sangat penting, maka kamu perlu tahu bahwa kadar hemoglobin dalam darah itu perlu dijaga. Tidak boleh terlalu tinggi ataupun rendah. Jumlah hemoglobin yang rendah umumnya didefinisikan sebagai kurang dari 13,5-gram hemoglobin per desiliter (135 gram per liter) darah untuk pria dan kurang dari 12 gram per desiliter (120 gram per liter) untuk wanita.
Kondisi ini dapat terjadi jika tubuh menghasilkan lebih sedikit sel darah merah dari biasanya, tubuh menghancurkan sel darah merah lebih cepat daripada yang bisa dihasilkan, mengalami kehilangan darah, dan kekurangan zat besi.
Kadar hemoglobin yang rendah biasanya menunjukkan bahwa seseorang menderita anemia. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan hemoglobin rendah seperti gangguan sumsum tulang, gagal ginjal, fibroid rahim, dan kondisi yang menghancurkan sel darah merah.
Bukan hanya hemoglobin rendah yang dapat membahayakan kesehatan, hemoglobin tinggi juga perlu diwaspadai. Pada pria, jika angkanya lebih dari 17, maka tidak bisa mendonorkan darah. Sedangkan bagi wanita, jika angka yang keluar lebih dari 16, kamu juga tidak bisa menyumbangkan darah. Berikut beberapa faktor penyebab kadar hemoglobin dalam darah menjadi tinggi:
Dehidrasi
Dehidrasi merupakan penyebab paling umum dari kasus kadar hemoglobin tinggi. Misalnya kamu kurang minum, kondisi diare, mual, muntah, itu bisa membuat kadar hemoglobin tinggi. Hal ini dikarenakan cairan pengencer darahnya tidak ada, jadinya kadar hemoglobin akan melonjak tinggi.
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) bisa menyebabkan kadar hemoglobin tinggi pada penderitanya. Penderita PPOK akan mengalami gangguan aliran oksigen yang masuk ke dalam darah. Hal ini akan mengakibatkan oksigen yang masuk tidak maksimal sehingga jaringan tidak mendapat pasokan oksigen yang memadai. Tubuh pun meningkatkan hemoglobin dengan harapan oksigen akan meningkat untuk masuk ke jaringan.
Menetap di Dataran Tinggi
Orang yang tinggal dua kilometer lebih tinggi dari permukaan laut cenderung akan memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi. Kondisi ini dihubungkan dengan tubuh manusia yang beradaptasi dengan lingkungan. Meski demikian, tidak setiap orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki kadar hemoglobin yang tinggi.
Cara Mengatasi Perubahan Kadar Hemoglobin
Jika kamu mengalami kondisi kelebihan atau kekurangan hemoglobin dalam darah maka kamu perlu tahu cara yang tepat untuk mengatasinya. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kadar hemoglobin dalam darah. Berikut beberapa cara untuk menjaga kadar hemoglobin dalam darah:
Meningkatkan asupan zat besi
Seseorang dengan kadar hemoglobin yang berkurang dapat mengambil manfaat dari makan lebih banyak makanan kaya zat besi. Zat besi berfungsi untuk meningkatkan produksi hemoglobin, yang juga membantu membentuk lebih banyak sel darah merah.
Makanan kaya zat besi meliputi:
- daging dan ikan
- produk kedelai, termasuk tahu dan edamame
- telur
- buah-buahan kering, seperti kurma dan ara
- Brokoli
- sayuran berdaun hijau, seperti kangkung dan bayam
- kacang hijau
- kacang-kacangan dan biji-bijian
- selai kacang
Meningkatkan asupan folat
Folat adalah jenis vitamin B yang berperan penting dalam produksi hemoglobin. Tubuh menggunakan folat untuk menghasilkan heme, komponen hemoglobin yang membantu membawa oksigen. Jika seseorang tidak mendapatkan folat yang cukup, sel darah merahnya tidak akan bisa matang, yang dapat menyebabkan anemia defisiensi folat dan kadar hemoglobin yang rendah.
Mengonsumsi suplemen zat besi
Selain banyak mengonsumsi makanan bergizi, alternatif lain yang bisa digunakan ialah mengonsumsi suplemen zat besi. Cara ini bisa saja disarankan oleh dokter dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Penting untuk dicatat bahwa terlalu banyak zat besi bisa berbahaya. Ini dapat menyebabkan hemochromatosis, yang dapat menyebabkan penyakit hati dan efek samping seperti sembelit, mual, dan muntah. Suplemen akan menyebabkan kadar zat besi meningkat secara bertahap selama beberapa minggu. Seorang dokter dapat merekomendasikan mengambil suplemen selama beberapa bulan, untuk meningkatkan cadangan zat besi tubuh.