Fimela.com, Jakarta Cerita pendek atau yang disebut dengan cerpen, merupakan karangan prosa atau karya sastra yang fiksi. Cerpen memiliki isi cerita, yang menceritakan tentang kehidupan dan berfokus pada satu buah konflik. Cerpen yang biasanya ditulis kurang lebih 10.000 kata ini, memiliki dua unsur yang harus ada, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik merupakan unsur yang harus ada di dalam cerpen. Karena unsur intrinsik merupakan komponen wajib di dalam cerpen, maka jika salah satu unsur tidak dicantumkan dalam cerpen, maka tulisan tersebut tidak bisa disebut cerpen.
Setiap karya sastra pasti memiliki unsur-unsur intrinsik yang harus tercantum di dalamnya. Tiap bentuk karya sastra itu memiliki bentuk unsur-unsur intrinsik yang berbeda-beda, baik prosa, puisi maupun drama.
Advertisement
Berikut penjelasan tentang unsur-unsur intrinsik,yang harus ada di dalam cerpen, dilansir dari berbagai sumber:
BACA JUGA
Advertisement
Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Saat menulis cerpen, Sahabat Fimela harus menentukan tema terlebih dahulu, agar cerita yang ditulis lebih teratur.
Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam cerpen. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut..
Tema memiliki sifat umum yang bisa diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, pengalaman hidup penulis, pendidikan, sejarah, kisah romantis, persahabatan dan lain sebagainya.
Tokoh dan Penokohan
Di dalam membuat karya sastra berbentuk cerpen atau cerita pendek, harus memiliki unsur tokoh dan penokohan, agar ceritanya terlihat nyata dan bisa dinikmati oleh pembacanya.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah.
Dalam sebuah cerpen akan ada penokohan protagonis, yang merupakan tokoh yang memiliki karakter baik. Lalu ada penokohan antagonis yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan protagonis. Biasanya tokoh antagonis akan menjadi lawan dari tokoh protagonis.
Ada juga tritagonis yang merupakan tokoh penengah, yang akan menengahi tokoh antagonis dan protagonis. Lalu yang terakhir ada figuran yang memiliki peran tambahan.
Advertisement
Alur Cerita
Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur yang merupakan urutan cerita, atau jalan cerita dalam cerpen tersebut. Alur di dalam cerpen ini memiliki tahapan seperti perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian.
Cerpen yang memiliki alur cerita yang jelas, akan memudahkan pembaca saat memahami ceritanya. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik.
Sedangkan alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtu. Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh.
Latar
Latar atau yang disebut dengan setting, merupakan unsur penting di dalam cerpen, yang mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan di dalam cerpen.
Advertisement
Sudut Pandang
Dalam unsur-unsur tercerpen, terdapat berbagai sudut pandang, yang merupakan strategi yang digunakan oleh penulis cerpen, untuk menceritakan suatu kejadian atau latar belakang cerita.
Di dalam sebuah cerita pendek, terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
Gaya Bahasa dan Amanat
Unsur gaya bahasa di dalam sebuah cerpen, merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita tersebut. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa baku dalam menulis cerpen, ada juga yang menggunakan bahasa santai ala anak muda yang kekinian.
Sedangkan unsur amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral yang ada dalam cerpen, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan dipahami sendiri oleh penulisnya.