Fimela.com, Jakarta Drama merupakan sebuah karya sastra yang menceritakan tentang kehidupan manusia dengan gerak. Drama merupakan visualisasi cerita, dengan menggambarkan realita kehidupan, watak, dan tingkah laku manusia, melalui peran dan dialog yang ditampilkan oleh para pemeran drama.
Sebuah drama memiliki kisah dan cerita yang dikemas dengan sangat menarik, yang bisa menggugah emosi para penonton dengan adegan yang menarik. Naskah drama pun dibuat dengan sangat menarik, dengan intonasi nada bicara pemerannya sesuai dengan emosi dan karakter, yang ia perankan dalam sebuah drama tersebut.
Di Indonesia ada banyak sekali jenis drama yang menarik, seperti drama panggung, drama di televisi, film bahkan wayang yang semakin sedikit peminatnya.
Advertisement
Simak artikel berikut ini untuk memahami pengertian drama dan unsur drama, sebelum membuat suatu drama, dilansir dari berbagai sumber:
BACA JUGA
Advertisement
Struktur dan Ciri-ciri Drama
Drama merupakan sebuah kisah nyata maupun fiksi, yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan. Sahabat Fimela pasti sering melihat drama atau film, yang dikemas dengan sedemikian rupa dan menciptakan sebuah adegan, yang mirip dengan kenyataan.
Sebuah drama memiliki struktur penting yaitu prolog, dialog dan epilog. Prolog merupakan adegan pembukaan, yang merupakan awalan dari sebuah cerita drama itu. Pada saat prolog, semua pemeran akan memperkenalkan karakter yang mereka jiwai, dan mengenalkan sedikit cuplikan dari cerita drama tersebut.
Kemudian dialog adalah sebuah percakapan, yang merupakan sebuah isi dari drama itu sendiri. Lalu sebuah drama akan ditutup dengan epilog, yang merupakan adegan akhir dari drama tersebut. Dari struktur inilah yang akan membuat penonton penasaran dengan ceritanya, apalagi kalau epilog yang disuguhkan, tidak sesuai dengan harapan para penonton.
Drama juga memiliki ciri-ciri seperti harus ada konflik untuk menggugah emosi penonton, harus ada aksi, harus dilakonkan, tempo masa kurang daripada 3 jam, dan tiada ulangan dalam satu masa.
Jenis Drama
Di Indonesia ada banyak sekali jenis drama. Drama ini dibagi jenisnya berdasarkan penyajian lakon drama, sarana dan berdasarkan keberadaan naskah drama.
Berdasarkan penyajian lakon drama, terbagi menjadi 8 jenis yaitu opera yang merupakan drama dengan dialog yang disajikan dengan musik dan nyanyian, tragedi yang merupakan drama kesedihan, komedi yang merupakan drama lelucon, tragekomedi yang merupakan drama bercampur tragedi dan komedi, farce yang merupakan drama hampir seperti dagelan, tablo yang merupakan drama yang disajikan dengan gerakan tanpa dialog, melodrama yang disajikan dengan dialog diiringi musik, dan sendratari yang merupakan gabungan antara seni drama dan seni tari.
Di Indonesia drama juga dibagi menjadi 6 menurut sarana pementasannya, yaitu drama panggung, drama televisi, drama film, drama wayang, drama radio dan drama boneka.
Sedangkan drama berdasarkan keberadaan naskah drama, dibagi kedalam 2 jenis yaitu drama tradisional yang merupakan drama tontonan tanpa naskah, dan drama modern yang menggunakan naskah.
Advertisement
Unsur-unsur Drama
Sebelum membuat sebuah drama, harus dipahami terlebih dahulu tentang unsur drama, agar drama yang dibuat lebih menarik, dan membuat penonton lebih puas dalam melihat drama tersebut.
Saat membuat sebuah drama harus menentukan sebuah tema, karena tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama. Kemudian harus menentukan sebuah alur cerita yang merupakan jalan cerita dari drama tersebut. Lelu menentukan tokoh drama, watak, latar tempat, waktu dan situasi peristiwa, serta amanat atau pesan cerita dari drama tersebut.