Sukses

Lifestyle

Reksadana, Cara Investasi Kekinian yang Aman Bagi Pemula

Fimela.com, Jakarta Berangkat dari kasus kerugian yang dialami oleh sejumlah korban saat berinvestasi di PT. Jouska Indonesia membuat banyak orang kini mulai memberikan perhatiannya pada investasi. Istilah saham dan investasi pastinya sering didengar namun tidak semua orang paham akan maksudnya. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang merugi karena tidak tahu cara yang tepat untuk berinvestasi.

Dilansir dari Liputan6.com, bahwa kurangnya pengetahuan terhadap investasi dan perencanaan keuangan yang tepat juga menjadi latar belakang mengapa banyak nasabah PT. Jouska Indonesia rugi hingga puluhan juta.

Berbicara mengenai investasi mungkin akan menjadi topik yang disukai atau tidak disukai banyak orang, namun sebenarnya ini adalah hal penting yang akan menunjang kondisi finansial. Apalagi di masa pandemi ini, orang berinvestasi bukan untuk mencari keuntungan yang besar melainkan selamat dari krisis ekonomi yang ada.

Melihat urgensi tersebut maka tidak ada salahnya jika kamu mulai belajar memahami apa itu investasi dan hal-hal lainnya yang masih bersangkutan. Nah, untuk kamu yang ingin mulai belajar berinvestasi, cara yang paling aman dan sering direkomendasikan banyak orang ialah menggunakan reksadana.

Jika kamu tertarik dan ingin tahu lebih banyak mengenai reksadana, Fimela.com kali ini akan mengulas secara mendalam mengenai reksadana yang dianggap sebagai cara investasi kekinian yang aman bagi pemula. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Mengenal Reksadana

Perlu kamu ketahui bahwa reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dengan kalimat yang sederhana, reksadana adalah cara berinvestasi di instrumen -instrumen pasar keuangan.

Sedangkan yang dimaksud portofolio efek adalah surat berharga seperti saham, obligasi, surat berharga, deposito dan lain – lain, dimana reksadana menempatkan investasi dan merupakan kekayaannya.

Pihak yang akan mengelola portofolio efek tersebut ialah manajer investasi berdasarkan kebijakan investasi yang sudah disepakati dan bertanggungjawab atas kinerja reksadana. Misalnya, manajer investasi memutuskan saham yang akan dibeli, dijual atau dipertahankan. Investor membayar biaya jasa ke manajer investasi. Ada standard kualifikasi minimum yang ditetapkan oleh regulator untuk menjadi manajer investasi karena strategisnya peranan manajer investasi.

Reksadana dianggap sebagai cara berinvestasi yang paling aman karena keberadaannya sudah diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Melalui aturan yang resmi ini, kamu jadi tidak perlu was-was lagi jika ingin berinvestasi melalui reksadana.

Cara Kerja Investasi Melalui Reksadana

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa cara kerja investasi reksadana akan dikelola oleh manajer investasi. Lebih lanjut, setelah itu investasi akan dipecah ke beberapa instrumen atau perusahaan melalui verifikasi investasi.

Hal tersebut memungkinkan aktivitas investasi yang kamu lakukan aman dari kerugian. Misalnya saja jika suatu perusahaan merugi, investasimu akan tetap aman karena masih memiliki instrumen lain yang telah diatur oleh manajer investasi

Reksadana juga mudah diakses dan memiliki saluran yang luas. Dengan akses yang luas, kamu dapat mempelajari dan menggali informasi terkait alur investasi, kondisi kesehatan perusahaan, dan juga kelebihan dan keuntungan alurnya.

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi di reksadana, ada baiknya kamu juga sudah menetapkan tujuan sedari awal mengapa kamu ingin berinvestasi. Penetapan tujuan ini posisinya sangat penting untuk menentukan jenis investasi apa yang paling tepat untuk kamu ambil.

Jenis-jenis Reksadana

Melanjutkan dari pembahasan sebelumnya, setelah kamu sudah menetapkan tujuan dan alasan yang kuat mengapa kamu ingin berinvestasi, selanjutnya kamu bisa memilih jenis reksadana apa yang sekiranya cocok dengan tujuanmu. Adapun jenis-jenis reksadana seperti berikut ini:

Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap yaitu jenis reksadana yang dana atau uang investasinya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Return-nya lebih besar dari reksadana pasar uang, umumnya mencapai 10% per tahun

Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang ialah jenis reksadana yang seluruh dananya diinvestasikan pada deposit, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan obligasi. Jangka waktu jatuh tempo jenis reksadana ini kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang relatif lebih aman daripada jenis reksadana lain tetapi potensi keuntungannya juga lebih sedikit.

Reksadana Terproteksi

Reksadana terproteksi hampir sama dengan reksadana pendapatan tetap, di mana dana yang ada ditempatkan dalam instrumen obligasi yang memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh temponya. Layaknya namanya, reksadana ini memiliki tingkat perlindungan sebesar 100% pada pokok nilai investasinya jika kamu akan mencairkan dana sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Reksadana Saham

Reksadana saham akan menempatkan dana investasi pada saham minimal sebesar 80%. Karenanya, kamu akan berpotensi mendapatkan keuntungan yang paling besar jika dibandingkan dengan reksadana lain. Namun, perlu diingat juga resiko yang ada juga lebih besar karena ‘high risk high return’.

Reksadana Campuran

Seperti namanya, reksadana campuran menempatkan dana investasi ke instrumen campuran seperti saham, obligasi, dan deposito. Return dari reksadana ini akan lebih besar dari reksadana pendapatan tetap dan lebih kecil tetapi juga memiliki resiko yang tinggi karena akan berinvestasi pada saham.

Langkah-langkah Investasi dengan Reksadana

Nah, ulasan terakhir akan membahas bagaimana langkah-langkah untuk mulai berinvestasi di reksadana. Buat kamu yang merasa sudah yakin bahwa reksadana adalah tempat berinvestasi yang tepat, berikut langkah-langkah investasinya:

  1. Mendaftarkan diri di tempat investasi reksadana yang kamu pilih, kamu akan diminta untuk mengisi formulir dengan tanda tangan asli, menyiapkan dan mengumpulkan persyaratan fotokopi dokumen yang telah ditentukan dan pastinya jangan lupa untuk menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk melakukan investasi.
  2. Selanjutnya semua dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada manajer investasi baik secara langsung maupun melalui agen penjualan. Setelah itu, nanti kamu akan diminta menyetor dana rekening penampungan sesuai dengan produk reksadana yang dipilih.
  3. Transaksi akan diproses berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) atau nilai yang menggambarkan total kekayaan reksadana setiap harinya. Selain, harga pasar dari aset reksadana, NAB juga dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran oleh para investor. Harga reksadana akan dipublikasikan pada media surat kabar atau online, biasanya dalam sehari akan dipublikasikan sekali.
  4. Ingat, sebaiknya kamu memperhatikan batas waktu  (cut-off time) untuk penerimaan transaksi setiap harinya. Umumnya batas waktu ini antara pukul 12.00-13.00 WIB. Jika kamu membeli reksadana dilakukan sebelum batas waktu maka kamu akan memperoleh harga NAB pada tanggal transaksi. Sementara, jika kamu membeli reksadana dilakukan setelah batas waktu (cut off time) maka harga NAB akan mengikuti hari bursa selanjutnya (T+1)  dari tanggal pembelian reksadana.
  5. Terakhir, nantinya kamu akan mendapatkan surat konfirmasi transaksi pembelian reksadana yang diterbitkan oleh bank kustodian. Selain itu, kamu juga akan menerima laporan perkembangan dana investasi setiap bulannya. Laporan tersebut sebaiknya disimpan sebagai bukti kepemilikan reksadana. Jika kamu tidak menerimanya, mintalah kepada bank penjual atau manajer investasi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading