Sukses

Lifestyle

Sering Dilakukan, Inilah 5 Contoh Perilaku Body Shaming yang Tidak Disadari

Fimela.com, Jakarta Bisa saja dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan perilaku body shaming terhadap orang lain tanpa disadari. Hal ini terjadi karena kita berpikir bahwa apa yang diucapkan merupakan candaan atau basa-basi yang sudah melekat menjadi kebiasaan di masyarakat padahal, ucapan tersebut merupakan perilaku body shaming yang memiliki dampak.

Definisi body shaming sendiri adalah sebuah tindakan mengolok-olok bentuk tubuh orang lain. Baik dengan tujuan bercanda atau benar-benar menghina. Korban body shaming sering kali adalah wanita gemuk. Namun hal ini juga berlaku untuk kaum pria dan mereka yang bertubuh terlalu kurus atau gemuk.

Kegiatan mengolok-olok ini terkadang bahkan dilakukan oleh orang-orang terdekat. Kegiatan ini sering sampai ke kalangan media sosial yang tidak jarang berubah menjadi cyberbullying. Olok-olok ini dapat menyebabkan masalah psikologis pada korbannya hingga mengakibatkan dampak serius yang bisa mengancam nyawa seseorang.

Sayangnya, body shaming juga sangat mudah terjadi dalam kehidupan nyata sehari-hari. Alih-alih mengatakan hal yang maksudnya bercanda namun ternyata bentuk perlakuan body shaming.

Nah, buat kamu yang mulai bertanya-tanya, perilaku seperti apa saja yang termasuk body shaming, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 contoh perilaku body shaming yang tidak disadari. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Memulai Topik Pembicaraan dengan Mengomentari Bentuk Tubuh

Contoh perilaku body shaming yang tidak disadari ialah berusaha membuka topik pembicaraan dengan mengomentari bentuk tubuh seseorang. Komentar-komentar ini sering terlontar kepada mereka yang memiliki bentuk tubuh yang terlalu gemuk atau terlalu kurus. Mungkin kamu berpikir bahwa hal tersebut adalah candaan basa-basi yang lumrah, padahal dampaknya bisa luar biasa ketika orang yang kamu komentari tersebut merasa sakit hati dan menganggap omonganmu serius.

Sebaiknya hindari kebiasaan mengomentari bentuk tubuh hanya untuk mencari atau memulai obrolan semata. Masih ada banyak topik menarik lainnya yang bisa kamu pilih untuk membuka sebuah obrolan daripada mengomentari sesuatu yang berdampak buruk bagi orang lain. Mulutmu adalah harimaumu, maka kamu harus menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulutmu.

Menjadikan Kondisi Wajah Berjerawat Sebagai Bahan Candaan

Selanjutnya, contoh perilaku body shaming yang kedua dan sering tidak kamu sadari ialah ketika kamu menjadikan kondisi wajah seseorang yang berjerawat misalnya, sebagai bahan ledekan atau candaan. Sungguh, jika kamu pernah melakukannya, maka sebaiknya kamu tidak mengulanginya lagi, apalagi jika kamu mengatakan hal tersebut didepan umum.

Tidak perlu mengomentari kondisi kulit wajah seseorang atau menjadikannya sebagai bahan candaan karena hal itu tidaklah lucu. Temanmu mungkin akan tertawa di depan anda, namun bisa jadi saat dia sendirian dikamarnya, ia akan mengutuk keadaan wajahnya yang berjerawat tersebut karena candaanmu.

Mengomentari Penampilan yang Tidak Cocok dengan Bentuk Tubuh

Contoh perilaku body shaming lainnya yang sering tidak kamu sadari ialah ketika mengomentari penampilan seseorang hanya karena busana yang ia kenakan tidak cocok dengan bentuk tubuhnya. Bahkan ketika seseorang tersebut memiliki badan yang tidak langsing, bukan berarti hak berpenampilannya dicabut, kamu harus berpikir lebih jauh sebelum mengatakan hal tersebut.

Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengekspresikan diri termasuk cara berpenampilan. Sebaiknya, hindari kebiasaan mencemooh orang karena penampilannya tidak cocok dengan bentuk tubuhnya. Selama ia percaya diri, maka yang akan bermain bukan lagi bentuk tubuhnya melainkan aura kecantikan dari dalam dirinya yang akan terpancar.

Menghina Bentuk Tubuh Kurus Melalui Pujian yang Satire

Keempat, perilaku body shaming juga ternyata tidak hanya terjadi pada orang yang memiliki kelebihan berat badan, tetapi juga pada mereka yang dianggap memiliki bentuk tubuh terlalu kurus. Perilaku body shaming yang sering menimpa mereka ketika ada seseorang yang memberikan pujian secara satire. Terdengar seperti pujian namun sebenarnya lebih mirip penghinaan secara halus.

Contohnya, ketika kamu mengatakan kepada temanmu yang bertubuh kurus bahwa sekalipun temanmu memakan banyak makanan namun tubuhnya tetap kurus atau tidak berubah. Memang terdengar seperti pujian, namun hal tersebut sama saja seperti kamu sedang menghinanya karena memiliki bentuk tubuh terlalu kurus yang abnormal karena makanan tidak berpengaruh untuk menaikkan berat badannya untuk menjadi lebih ideal.

Menghina Tinggi Badan dengan Menjadikannya Bahan Ejekan

Terakhir, body shaming juga bisa menimpa mereka yang memiliki postur tubuh yang tinggi. Biasanya postur tubuh yang tinggi akan menjadi bahan olokan tatkala tingginya melebihi standar orang kebanyakan. Hal ini bisa terajdi pada pria maupun perempuan.

Bentuk perilaku body shaming terletak saat kamu mengomentari bentuk kakinya yang tinggi lalu kamu samakan dengan benda lain yang tinggi menjulang seperti pohon bamboo atau tiang. Jika kamu pernah melakukannya, percayalah hal tersebut bukan pujian maupun candaan yang tepat. Terlepas dari kamu iri atau tidak, mengomentari dengan cara tersebut sangat tidak baik dan tidak terpuji.

 

Apapun alasannya, perilaku body shaming bukanlah hal yang patut untuk dilakukan. Tidak ada seorangpun yang pantas menerima hinaan atas kekurangan yang ada dalam dirinya. Belajar untuk mencintai diri sendiri dan lebih peka akan perasaan orang lain adalah langkah awal untuk mengurangi perilaku body shaming. Yuk, stop perilaku body shaming.

Cek Video di Bawah Ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading