Fimela.com, Jakarta Toxic positivity menjadi istilah yang naik daun seiring meningkatnya isu-isu yang membahas tentang kesehatan mental. Hal ini dikarenakan banyak orang yang menyadari bahwa mencoba untuk berpikir positif dan mengabaikan perasaan yang sedang dialami bukanlah cara yang bijak.
Walaupun kita memang tidak boleh larut dalam kesedihan, namun kesedihan juga memiliki emosi yang perlu diapresiasi layaknya sebuah emosi kesenangan atau kebanggan. Alih-alih merubah situasi menjadi baik, kata-kata penyemangat justru semakin membebani diri apalagi respon dan proses orang untuk kembali pulih membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada juga yang lambat.
Advertisement
BACA JUGA
Maka dari itu, sebaiknya kamu perlu telaah lagi apakah dukungan yang kamu berikan atau kamu dapatkan termasuk toxic positivity atau bukan karena dampaknya akan sangat memengaruhi psikis. Terlihat sepele padahal kita tidak bisa menebak sejauh mana perasaan sedih seseorang dapat memengaruhinya berbuat hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk itu, kamu harus menghindari toxic positivity agar kamu bisa mengolah semua emosi secara lebih bijak. Fimela.com kali ini akan membagikan informasi 5 cara mudah menghindari toxic positivity yang bisa dicoba. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Â
Advertisement
Belajar Menjadi Pendengar yang Baik
Cara mudah menghindari toxic positivity yang pertama ialah dengan belajar menjadi pendengar yang baik. Ketika kamu menjadi pendengar yang baik, kamu akan berusaha memahami bukan menghakimi atau seolah yang paling tahu tentang semua rasa sedih.
Saat seseorang mulai terbuka dan bercerita masalahnya denganmu, hal yang mereka butuhkan adalah didengarkan dengan baik. Sebenarnya orang yang sedang curhat tahu bahwa masalahnya harus ia selesaikan sendiri namun ia membutuhkan orang untuk bisa memahami dan mengerti perasaannya. Maka dari itu, belajarlah menjadi pendengar yang baik agar kamu bisa iku berempati.
Beri Waktu Untuk Meluapkan Emosi
Kedua, cara mudah untuk menghindari toxic positivity ialah dengan memberi waktu pada dirimu atau temanmu yang sedang bersedih untuk meluapkan emosi yang mereka rasakan. Bisa dengan menangis atau merenung dan lain sebagainya. Biarkan emosi tersebut keluar dan lepas dulu agar bisa menjadi lebih tenang setelahnya.
Toxic positivity hanya akan membuat orang berpikir bahwa kesedihan adalah hal yang tidak wajar sehingga mereka akan menutup perasaan tersebut dan memendamnya. Tentu hal itu tidak baik karena selain memengaruhi psikis, penyakit lain juga bisa muncul akibat memendam emosi terlalu lama.
Advertisement
Jangan Menghakimi Tetapi Berusaha Memahami
Ketiga, cara mudah untuk menghindari toxic positivity ialah dengan tidak menghakiminya tetapi memahaminya. Orang yang sedang sedih tidak butuh dihakimi, mereka butuh dipahami. Mungkin pada awalnya kamu berniat untuk memberikan semangat namun ternyata hal tersebut malah memperburuk. Ada baiknya kamu berpendapat ketika temanmu memintanya. Selama dia tidak meminta maka cukup dengarkan saja.
Tentunya kamu harus mampu menempatkan diri dalam posisi ini agar temanmu yang bersedih tahu bahwa dia tidak salah memilih orang untuk berbagi. Jika sekiranya ada hal yang ingin kamu ingatkan kepadanya dan kalimat itu terasa menyakitkan maka tahan saja dulu. Tunggu kondisi sudah stabil maka kamu boleh mengingatkannya.
Jangan Membanding-bandingkan Masalahmu
Berikutnya, cara mudah agar kamu terhindar dari toxic positivity ialah belajar untuk tidak membanding-bandingkan masalahmu dengan orang lain karena sebenarnya bukan itu esensinya. Membanding-bandingkan masalah tidak akan menyelesaikan masalah malah justru membuat perasaan semakin terpuruk.
Hal ini karena takaran apa yang kamu anggap mudah dan sulit itu berbeda dengan orang lain. Bisa saja kamu sebut mudah padahal bagi orang lain sulit, dan bisa saja kamu sebut sulit padahal bagi orang lain mudah. Maka dari itu, tidak ada gunanya membandingkan masalah, lebih baik berusaha memahami dan menghibur agar kondisi kembali pulih.
Advertisement
Jangan Memberi Tekanan Lewat Kata Penyemangat
Terakhir, ini merupakan cara yang paling penting untuk menghindari toxic positivity bahwa kamu tidak boleh memberi tekanan dengan kata-kata yang kamu piker dapat menyemangatinya. Hal ini karena terkadang apa yang kamu maksud belum tentu direspon dan ditangkap sama oleh temanmu yang sedang dikuasai emosi negatif.
Bukan kata-kata penyemangat tetapi bantulah ia memahami masalahnya dengan mengumpamakan hal buruk lain yang bisa terjadi dari yang dihadapi serta apa yang bisa dipelajari dari apa yang ia alami saat ini. Katakan bahwa walaupun kondisi ini sulit namun kamu bisa melihat bahwa kamu tetaplah orang yang beruntung dan memaknainya sebagai suatu proses. Hal itu akan lebih mudah diterima tanpa harus membuatnya merasa rendah diri.Â