Fimela.com, Jakarta Menjelang idul fitri, ada beberapa pengeluaran yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Pengeluaran perlu dipersiapkan agar kamu tidak boros dan bisa memilah mana yang memang penting dan mana yang tidak penting. Momen menjelang lebaran sering membuat banyak orang menjadi konsumtif dan boros, maka dari itu perlu dipersiapkan.
Alih-alih merayakan hari kemenangan, orang-orang justri bisa terjebak menghabiskan banyak pengeluaran karena tidak bisa mengontrol diri. Berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hari raya memang perlu namun tetap mempertimbangkan banyak hal dan harus dikontrol. Jangan sampai setelah hari raya justru kondisi keuanganmu jadi membengkak.
Advertisement
BACA JUGA
Mempersiapkan pengeluaran mencerminkan bahwa kamu cukup bijak dalam mengelola keuangan dan tidak menjadi seseorang berlebihan dalam membelanjakan sesuatu. Hal ini sesuai dengan perintah agama yang tidak menyukai hal yang berlebihan.
Oleh karenanya, agar kamu makin bisa menata pengeluaran, maka kamu perlu membaca artikel berikut. Fimela.com akan membagikan informasi 5 pengeluaran yang perlu kamu siapkan menjelang lebaran. Referensi ini tentu bisa jadi rujukan yang baik untuk kamu mengatur keuangan dan pengeluaranmu.
Advertisement
Zakat
Pengeluaran yang perlu kamu persiapkan pertama menjelang lebaran ialah pengeluaran zakat. Zakat merupakan suatu kewajiban bagi umat islam. Membayar zakat menyempurnakan ibadah di bulan ramadan yang penuh berkah.
Sebaiknya pos zakat untukmu dan keluarga sudah disiapkan sebelum lebaran tiba. Alokasikan hitungan pos dana untuk zakat amal, zakat profesi dan tentu saja zakat fitrah yang merupakan kewajiban.
Lakukan hitungan setidaknya seminggu sebelum lebaran tiba, hitungan berapa persen dari keuanganmu yang mau dialokasikan untuk zakat. Usahakan mencatatkan pengeluaran sebaik mungkin agar kamu tidak lupa.
Berbelanja Pakaian Baru
Pengeluaran yang perlu siapkan menjelang lebaran ialah pengeluaran berbelanja pakaian baru. Walaupun sebenarnya hukum mengenakan pakaian baru itu tidak wajib seperti ibadah puasa namun, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dan rasanya tidak lengkap jika tidak mengenakan pakaian baru.
Padahal menurut hadis yang Al Bukhori mengenai ketentuan berpakaian saat lebaran yakni, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk menggunakan pakaian yang terbaik. Pakaian terbaik itu dapat diartikan sebagai pakaian yang bersih dan paling baik yang dimiliki oleh seseorang. Pakaian ini tentunya harus sesuai dengan syariat Islam seperti harus menutup aurat.
Maka dari itu, membeli pakaian baru untuk merayakan hari raya diperbolehkan namun, memakai baju terbaik yang dimiliki juga diperbolehkan. Hanya saja poinnya adalah tidak memaksakan diri, apabila mampu dan tidak memberatkan maka silakan mengenakan pakaian baru karena yang terpenting adalah hati dan keimanan yang baru bukan tampilannya.
Advertisement
Biaya Makanan Lebaran
Kedua, setelah baju lebaran, pengeluaran yang perlu kamu siapkan ialah pengeluaran biaya makanan lebaran. Makanan lebaran disini contohnya adalah makanan ringan seperti biscuit dan kue nastar. Adapun makanan beratnya ialah ketupat dan gulai ayam misalnya, serta masih banyak makanan lebaran lainnya yang biasanya disiapkan.
Tentu saja kamu perlu mempersiapkannya karena pada momen lebaran pasti akan ada tamu yang berkunjung untuk silaturahmi. Pastinya ketika ada tamu maka, perlu ada kudapan dan sajian yang dipersembahkan.
Sebenarnya jika direlevansikan dengan kondisi sekarang saat semua orang sedang menjaani social distancing, sepertinya momen berkeliling dan silaturahmi tidak seperti lebaran tahun kemarin. Hal ini karena semua orang menjaga jarak.
Namun, kamu tetap bisa menyediakannya untuk dirimu sendiri dan orang rumah sebagai momen perayaan Hari Raya Idul Fitri. Apabila kamu ingin saling memberi dan membagikan makanan lebaran, mungkin bisa dengan cara berkirim parcel.
Angpao Lebaran
Ketiga, pengeluaran yang perlu kamu siapkan ialah pengeluaran angpao lebaran yang biasanya dibagikan kepada keluarga dan kerabat dekat. Angpao lebaran diberikan dari orang yang lebih tua kepada anak-anak biasanya. Tiap anggota keluarga saling berbagi angpao lebaran untuk mengucapkan rasa syukur.
Tidak ada patokan nominal dalam memberikan angpao lebaran, berapapun asal ikhlas maka hal tesebut sudah cukup. Namun, perlu diingat bahwa memberikan angpao jangan sampai membuat riya atau rendah hati. Apabila didalam hati terdapat niat buruk seperti riya maka, angpao tersebut menjadi tidak berkah.
Sebaliknya, momen membagikan angpao jangan sampai menyulitkanmu hingga merasa rendah hati, sesuaikan dengan kemampuan dan kondisi keuanganmu. Hal tersebut jadi lebih meringkankan karena esensinya bukan seberapa besar nominal namun rasa syukur untuk saling berbagi.
Advertisement
Biaya Mudik
Keempat, pengeluaran yang perlu kamu siapkan adalah pengeluaran biaya untuk mudik. Pengeluaran ini tentu harus kamu rencanakan dengan sangat baik, mulai dari biaya perjalanan pulang pergi, hingga biaya selama kamu berada dikampung halaman.
Namun, mengingat kondisi saat ini dengan adanya larangan mudik maka, untuk pengeluaran ini masih bisa kamu tabung. Hal ini pastinya berat karena rindu untuk bersilaturahmi saat merayakan Hari Raya Iduk Fitri adalah momen yang sangat dinantikan.
Tidak mudik dulu saat ini adalah keputusan terbaik agar kamu bisa menjaga dirimu dari pandemi Covid-19 dan juga menjaga keluargamu di kampung halaman agar tidak tertular. Kamu tetap bisa bersilaturahmi dengan menggunakan panggilan telepon dan panggilan video agar rasa rindu bisa terbayarkan setidaknya.