Fimela.com, Jakarta Pernah mendengar istilah sawang sinawang? Istilah ini secara umum diartikan sebagai tindakan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain bila dilakukan secara berlebihan atau kebablasan jelas bisa membuat kualitas hidup kita sendiri akan menurun. Sikap cemburu dan iri bisa menghantui diri kita
Agar jiwa tak makin rapuh saat melihat hidup orang lain tampak lebih baik darimu, ada beberapa hal yang bisa kita coba. Ada sejumlah tips yang bisa kita ikuti supaya bisa mendapatkan hidup yang lebih tenang tanpa dipusingkan dengan sibuk mengintip dan mengurusi hidup orang lain.
1. Hindari Pemicunya
Advertisement
Seperti yang dikutip dari Next Time You Start To Compare Yourself To Someone Else, Do This Instead via thoughtcatalog.com, media sosial adalah pemicu utama. Mudah sekali bagi kita untuk langsung membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain setiap kali membuka media sosial. Saat melihat foto orang lain yang tampak lebih baik darimu, kamu langsung merasa sedih dan kehilangan percaya diri. Cobalah untuk mengendalikan dirimu. Sebisa mungkin hindari pemicunya, yaitu media sosial. Setidaknya cobalah untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Ingat selalu bahwa setiap orang selalu menyaring dan memilih serta memilah dulu apa yang akan ditampilkan di media sosial. Jadi, di balik sesuatu yang tampak "wah" bisa jadi ada perjuangan atau kesulitan berdarah-darah yang dialami.
2. Ingat Lagi Kelebihan-Kelebihan yang Kamu Miliki
Saat merasa kurang percaya diri atau hidup kita tak tampak lebih baik dari orang lain, cobalah untuk mengingat lagi kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Ingatkan kembali diri kita bahwa masing-masing orang punya kisah dan perjuangannya sendiri. Orang lain bisa lebih baik di satu hal, maka kita pun semestinya juga bisa lebih baik di hal yang lain. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.
“Don't compare your beginning to someone else's middle, or your middle to someone else's end. Don't compare the start of your second quarter of life to someone else's third quarter.” ― Tim Hiller, Strive: Life is Short, Pursue What Matters
BACA JUGA
Advertisement
3. Bersyukur Masih Diingatkan untuk Memperbaiki Diri
Rasa iri dan cemburu saat melihat kehidupan orang lain lebih baik dari kita kadang tak mudah untuk dihindari begitu saja. Sangatlah manusiawi bila kita merasa "kecil" saat melihat orang lain tampak lebih jauh ke depan dan lebih berkembang dari kita. Tapi dari sini, kita pun masih bisa bersyukur. Kita masih bisa bersyukur karena setidaknya kita masih mendapat "teguran" atau sinyal untuk memperbaiki diri. Kita kembali diingatkan bahwa memang masih ada hal-hal yang perlu kita perbaiki untuk memperoleh kehidupan yang kita inginkan.
“Stop thinking you’re doing it all wrong. Your path doesn’t look like anybody else’s because it can’t, it shouldn’t, and it won’t.” ― Eleanor Brownn
4. Kita Tak Pernah Tahu Semua Perjuangan dan Kesulitan Orang Lain
Saatnya untuk kembali mengingatkan diri kita akan hal ini. Kita tak pernah tahu perjuangan berat apa yang harus dilalui seseorang untuk bisa sampai ke titik puncak saat ini. Kita tak pernah bisa benar-benar tahu kesulitan dan masalah yang harus diatasi seseorang untuk bisa mencapai keberhasilan yang digenggamnya saat ini. Rasanya pun tak adil bila kita terus membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang kehidupannya tak sepenuhnya kita pahami dengan baik. Mending fokus memperbaiki diri kita terlebih dahulu, betul tidak?
Hargai dirimu. Ciptakan hal-hal yang baik untuk hidupmu. Buat berbagai pencapaian dan prestasi baru untuk kebaikan dirimu dan orang-orang di sekitarmu. Jangan terus meracuni dirimu dengan sikap negatif membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
#GrowFearless with FIMELA