Fimela.com, Jakarta Marhaban ya Ramadan. Selamat datang Ramadan, bulan seribu bulan yang penuh dengan kemuliaan. Tak terasa hari ini umat muslim telah sampai di hari ke dua bulan Ramadan 2019. Bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat dan ketentuan, wajib atasnya untuk berpuasa.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al Baqarah: 183)
Kewajiban atas berpuasa ini juga disampaikan Rasulullah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Rasullullah SAW bersabda, "Puasa yang wajib bagimu adalah puasa Ramadan. Jika engkau menghendaki untuk melakukan puasa sunah, maka lakukanlah." (HR. Bukhari).
Advertisement
Selain wajib menjalankan puasa, kita umat muslim juga dituntut untuk menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Melansir dari laman nu.or.id, dalam kitab Fath al-Qarib dijelaskan jika ada beberapa hal yang bisa membatalkan puasa. Hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Advertisement
Hal yang Membatalkan Puasa
- Sampainya sesuatu ke lubang tubuh dengan sengaja. Maksudnya adalah puasa seseorang akan batal ketika ada benda yang masuk ke salah satu lubang yang berpangkal pada organ tubuh seperti mulut, telinga, hidung. Masuknya benda itu seperti makan dan minum secara disengaja dan sudah sampai di tenggorokan bahkan perut. Namun, jika masuknya benda seperti makan dan minum ini dilakukan karena lupa, puasa yang dijalankan tetap dikatakan sah atau dimaafkan.
- Mengobati organ tubuh dengan memasukkan benda pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur). Misalnya pengobatan pada penderita ambeien atau memasukkan obat untuk melancarkan buang air besar lewat lubang dubur.
- Muntah secaea disengaja. Ini juga merupakan hal yang bisa membatalkan puasa. Namun jika muntah secara tiba-tiba dan tidak disengaja dan muntahan tersebut tidak sedikit pun tertelan kembali, puasa dianggap tetap sah.
- Melakukan hubungan intim selama puasa juga membatalkan puasa. Bahkan, untuk kasus ini ada denda (kafarat) khusus bagi pelakunya. Denda tersebut selain puasa batal juga diwajibkan mengganti puasa dengan membebaskan budak, mengganti puasa selama dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 fakir miskin.
- Keluarnya air mani (sperma) akibat kesengajaan seperti bersentuhan kulit, melakukan onani atau bersentuhan dengan lawan jenis bahkan membayangkan hubungan intim akan membatalkan puasa. Tapi jika air mani keluar karena mimpi basah, maka puasa masih sah.
- Perempuan yang mengalami haid atau nifas saat berpuasa juga dikatakan batal puasanya.
- Gila (junun) saat berpuasa juga akan membatalkan ibadah puasa. Selain gila, mabuk atau hilang kesadaran karena disengaja juga bisa membatalkan puasa.
- Hal ke delapan yang membatalkan puasa adalah murtad saat berpuasa. Murtad sendiri adalah keluarnya seseorang dari agama Islam.
Itulah beberapa hal yang bisa membatalkan puasa. Hindari hal-hal di atas dan mari lebih semangat untuk berburu pahala dengan melakukan berbagai kebaikan di bulan yang penuh kemuliaan ini.
Â
8 Hal yang Mengurangi Pahala Puasa
1. Mengeluh lapar dan haus
Bulan puasa merupakan momen yang sangat spesial bagi umat Muslim untuk mendapatkan keberkahan dan manfaat dalam menjalankan ibadah. Salah satu ujian yang harus dihadapi saat berpuasa adalah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Meskipun sulit, mengeluh tentang keadaan tersebut sebenarnya bisa mengurangi pahala puasa yang diperoleh. Sebaliknya, dengan menerima ujian ini dengan sabar dan keteguhan hati, kita dapat merasakan kesengsaraan orang lain yang mungkin selalu merasakan lapar dan haus setiap hari tanpa memiliki kemewahan untuk menyantap hidangan.
2. Memeluk dan mencium suami atau istri
Selama bulan puasa, pasangan suami istri harus memperhatikan batasan-batasan dalam berhubungan fisik agar tidak merusak esensi ibadah yang sedang dilakukan. Meskipun memeluk dan mencium merupakan tindakan kasih sayang yang seharusnya diberikan antar pasangan, namun hal tersebut sebaiknya ditahan ketika sedang menjalani puasa. Mencium atau memeluk pasangan saat dalam keadaan berpuasa dapat mendorong timbulnya hawa nafsu dan mengurangi konsentrasi pada ibadah yang sedang dilaksanakan.
3. Tidur berlebihan
Dalam menjalankan puasa, umat Muslim harus tetap memperhatikan keseimbangan antara ibadah dan aktivitas sehari-hari. Tidur berlebihan saat berpuasa seakan menjadi pembenaran bagi beberapa orang untuk malas-malasan dan tidak produktif. Namun, hal ini sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk tetap beraktivitas seperti biasa meskipun sedang dalam keadaan berpuasa. Meski ada hadis yang menyebut bahwa tidurnya orang berpuasa juga merupakan ibadah, namun kita harus tetap mengingat bahwa keseimbangan tetap penting agar pahala puasa tidak terkikis.
4. Tidak menjaga lisan
Menjaga lisan dari perkataan-perkataan yang sia-sia dan tidak berguna merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa puasa seharusnya tidak hanya berfokus pada menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari melakukan percakapan yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan orang lain. Membicarakan hal-hal buruk tentang orang lain seperti ghibah dapat mengurangi pahala ibadah kita, bahkan bisa menjadi dosa yang serius.
5. Mendengarkan musik dan bermedia sosial
Selama bulan Ramadan, merupakan waktu yang sangat berharga bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah serta memperbanyak ibadah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatur waktu dengan bijak dan membatasi hal-hal yang bersifat duniawi seperti menonton TV, bermain game, mendengarkan musik, dan bermedia sosial. Meskipun tidak ada larangan eksplisit terkait mendengarkan musik dalam Al-Quran, namun sebagai umat Muslim hendaknya kita lebih banyak meluangkan waktu untuk beribadah dan melakukan amal kebaikan selama bulan suci ini.
6. Makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa
Dalam bulan Ramadhan, puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai latihan untuk mengontrol diri serta mendisiplinkan tubuh. Makan berlebihan saat sahur atau berbuka puasa sebenarnya bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad yang mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Mengonsumsi makanan secara berlebihan hanya akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, terutama jika makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang tidak bergizi dan tinggi kalori. Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk tetap memperhatikan pola makan yang seimbang dan bergizi selama bulan Ramadhan.
7. Mencicipi masakan hukumnya makruh
Ketika kita memasak makanan untuk sahur dan iftar di bulan Ramadan, banyak keluarga di Indonesia yang lebih memilih untuk masak sendiri daripada membeli makanan. Hal ini merupakan bagian dari tradisi kebersamaan dan keintiman keluarga dalam menyiapkan hidangan untuk berbuka dan sahur bersama. Namun, terkadang ketika sedang memasak, kita sering kali mencicipi sedikit hidangan tersebut untuk mengetahui apakah rasanya sudah pas atau belum.
8. Terlalu sering berkumur
Berkumur terlalu sering selama puasa memang dapat mengurangi nilai pahala dari ibadah tersebut. Meskipun berkumur merupakan kegiatan yang baik untuk menjaga kebersihan mulut, hal ini sebaiknya dihindari selama bulan puasa agar tidak merusak kesucian ibadah tersebut. Saat berpuasa, mulut memang bisa terasa kering dan tidak segar, namun jangan tergesa-gesa untuk berkumur karena hal ini bisa membuat air masuk ke tenggorokan dan membatalakan puasa secera tidak disengaja.
Advertisement