Fimela.com, Jakarta Orangtua zaman sekarang memang harus menabung dan melakukan perencanaan keuangan untuk para buah hati dari jauh-jauh hari. Pasalnya, biaya pendidikan anak akan selalu melejit. Tanpa perencanaan biaya pendidikan yang baik, masalah finansial kemungkinan akan timbul.
Soal pendidikan anak memang tidak bisa main-main. Pasalnya, pendidikan anak sangat penting setelah asupan gizi yang lengkap dan baik di rumah. Selain itu, pendidikan yang layak akan membentuk pola pikir anak yang terarah dan sistematis. Pendidikan yang baik juga tidak hanya membekali anak pengetahuan teoritis, tetapi juga ilmu praktikal yang sangat berguna untuk karier dan kehidupannya nanti.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk itu, memilih sekolah tidak bisa asal-asalan. Namun, jangan juga memaksakan keadaan finansial yang pas-pasan untuk menyekolahkan anak di sekolah dengan biaya terlalu mahal. Belum lagi pride, gaya hidup anak di sekolah tersebut, dan juga biaya anak untuk jajan dan bersosialisasi dengan teman-teman sekolahnya.
Untuk itu, perencanaan keuangan terutama untuk pendidikan sangat penting. Salah satunya, dengan cara konvensional yaitu menabung di bank. Namun, menurut M Andoko, Perencana Keuangan Independen, Co-Founder OneShildt Financial Planning, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan para orangtua dalam mempersiapkan biaya pendidikan anak.
Advertisement
Menyisihkan Biaya dari Penghasilan
Setelah memilih sekolah dan memastikan dapat memenuhi seluruh biaya yang diperlukan, Sahabat Fimela dapat menabung untuk biaya pendidikan anak di masa depan. Cara yang paling mudah adalah dengan menabung secara konvensional di bank.
Tipsnya, menurut M Andoko, sisihkan biaya untuk keperluan pendidikan dan sekolah anak di depan dari penghasilan kedua orangtua. Buatlah menabung reguler setiap bulan untuk anak. Sehingga, dalam jangka waktu yang sudah kamu rencanakan, uang sudah terkumpul dan siap untuk meneruskan jenjang pendidikan sang buah hati.
Tabungan Rencana dan Saham
Anak tumbuh besar dalam waktu yang tidak terasa begitu singkat. Untuk itu, para orangtua sebaiknya tidak membuang waktu untuk menabung. Paling tidak, kamu sudah tahu berapa waktu yang kamu miliki sebelum anak melanjutkan pendidikan di jenjang selanjutnya.
Dengan begitu, kamu bisa memilih alternatif lain dari tabungan konvensional, seperti memilih tabungan rencana, deposito dan investasi, hingga berbagai macam bentuk investasi.
"Alternatif untuk pendidikan anak bisa digunakan tabungan rencana, deposito, reksadana, ORI atau saham," kata M Andoko.
Investasi untuk biaya pendidikan anak tentu saja harus jangka panjang. Sehingga harus dimulai sejak dini atau awal pernikahan. Selain jenis-jenis di atas, ada juga orangtua yang menginvestasikan uang mereka untuk pembiayaan sekolah anak dalam bentuk properti.
"Harapannya, suatu hari pada saat anak ingin meneruskan jenjang pendidikan di perguruan tinggi, properti dapat dijual. Pemilihan investasi tersebut tergantung jangka waktu anak mau sekolah berapa tahun lagi," jelasnya.
Advertisement