Fimela.com, Jakarta Playing victim artinya bertindak seolah-olah menjadi korban. Playing victim merupakan tindakan manipulatif yang dilakukan seseorang dengan cara mengidentifikasi diri sebagai korban dan memiliki keyakinan bahwa orang lain yang menjadi penyebab kesengsaraan yang dia alami.
Selain itu bisa juga dipahami bahwa playing victim artinya adalah sebuah perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban untuk membela diri agar tidak disalahkan. Tidak jarang, pelaku playing victim memutarbalikkan fakta untuk membuat korban yang sesungguhnya merasa bersalah.
Nah, untuk menghindari diri dari orang-orang yang toxic seperti berpura-pura menjadi korban ini, yuk cari tahu beberapa ciri dari kepribadian mereka, Simak selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Menyalahkan Orang Lain
Orang yang sering berperan sebagai korban cenderung selalu menyalahkan orang lain atas masalah atau kesulitan yang mereka hadapi. Mereka enggan untuk mengakui peran mereka dalam situasi tersebut dan mencari kambing hitam untuk menyalahkan.
2. Kurangnya Tanggung Jawab Pribadi
Mereka sering menghindari tanggung jawab pribadi dan mencari alasan untuk tidak mengambil tindakan yang diperlukan. Ini bisa terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan hingga hubungan pribadi.
3. Mengeluh Terus-menerus
Orang yang berperan sebagai korban cenderung mengeluh secara terus-menerus tentang hidup mereka. Mereka seringkali melihat segala hal dari sudut pandang negatif dan merasa bahwa hidup selalu tidak adil.
Advertisement
4. Menggunakan Emosi untuk Menguasai Situasi
Mereka sering menggunakan emosi mereka, seperti menangis atau marah, untuk mendapatkan simpati dan perhatian orang lain. Ini adalah salah satu cara mereka mencoba mengendalikan situasi dan mendapatkan dukungan.
5. Sulit Menerima Kritik
Orang yang sering berperan sebagai korban sulit menerima kritik atau saran yang konstruktif. Mereka merasa diserang jika ada yang mencoba memberikan masukan, bahkan jika itu bertujuan untuk membantu.
6. Pemikiran Hitam-putih
Mereka sering memiliki pemikiran hitam-putih, di mana mereka melihat dunia dalam dua sisi, baik atau buruk, korban atau penindas. Mereka sulit melihat nuansa dan kompleksitas dalam situasi.
7. Manipulatif
Orang yang sering berperan sebagai korban kadang-kadang dapat menjadi manipulatif. Mereka menggunakan perasaan bersalah atau simpati orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
8. Selalu Membutuhkan Bantuan
Mereka selalu meminta bantuan dan perhatian dari orang lain. Mereka mungkin seringkali mengatakan bahwa mereka tidak mampu melakukan sesuatu sendiri, meskipun sebenarnya mereka bisa.
9. Siklus Negatif
Siklus negatif seringkali mengikuti orang yang berperan sebagai korban. Mereka dapat terjebak dalam pola perilaku yang merugikan, di mana mereka terus menerus merasa seperti korban.
Ingatlah, sahabat Fimela, setiap individu unik, dan mungkin ada alasan tertentu di balik perilaku seseorang yang berperan sebagai korban. Namun, penting untuk menjaga batasan dan tidak membiarkan perilaku tersebut merusak kesejahteraanmu. Semoga artikel ini membantu kamu mengenali ciri-ciri orang yang berperan sebagai korban dan bagaimana menghadapinya dengan bijak.