Fimela.com, Jakarta Kesuksesan Bontang City Carnival (BCC) 2023 yang digelar pada Sabtu (21/10/2023) lalu masih menyisakan banyak cerita menarik. Salah satunya adalah kisah di balik Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bontang sebagai salah satu peserta pawai festival bidaya tersebut. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang satu ini berhasil memberikan penampilan apik dengan mengusung tema seni budaya Minahasa.
Ternyata, pemilihan tema budaya Minahasa memiliki cerita dan makna tersendiri, lho. Ulik lebih jauh yuk!
Wujudkan Era Digitalisasi
Andi Hasanuddin Akmal, Sekretaris Diskominfo Bontang menceritakan bahwa pilihan budaya salah satu suku di tanah air ini memiliki alasan tersendiri, yaitu sebagai simbol arah pengembangan Diskominfo Bontang.
“Karena Diskominfo Kota Bontang sekarang dalam mewujudkan era digitalisasi membutuhkan masyarakat yang informatif yang bisa dicapai dengan kolaborasi Kelompok Informasi Masyarakat melalui seni dan budaya,” kata Andi usai mengikuti BCC, Sabtu (22/10/2023).
Tak hanya itu, sistem berbasis digital juga tercermin dari kolaborasi dan sinergi masyakarat sekitar yang masih memegang teguh budaya daerah. Ini tentunya juga sesuai dengan salah satu simbol seni Minahasa, yaitu kawasaran yang jadi tradisi leluhur suku yang tinggal di Sulawesi Utara tersebut.
“Kawasaran sebagai penghormatan kepada waranai atau ksatria yang selalu berusaha dengan jiwa muda ksatria memberikan kontrubusi yang positif terhadap bangsa dan negara,” papar Andi.
Simbol inilah yang pada akhirnya mendorong Diskominfo Kota Bontang dalam memilih perpaduan seni Minahasa dengan arah pengembangannya ke depan. Diskominfo Kota Bontang menggandeng Sanggar Tari Kawasaran Se Mahassa Bontang untuk berkolaborasi menampilkan sajian apik di BCC tahun ini.
Hadirnya kolaborasi serta sinergi dengan penggiat seni ini menjadi bukti bahwa karnaval tahunan benar-benar dibangun dari latar belakang budaya Nusantara.