Sukses

Lifestyle

5 Tanda Seseorang Mengalami Trauma Penolakan yang Memengaruhi Kebahagiaannya

Fimela.com, Jakarta Trauma penolakan, juga dikenal sebagai disforia sensitif penolakan, adalah gangguan psikologis di mana terdapat respons emosional yang intens ketika seseorang ditolak atau dikritik. Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional, harga diri, dan interaksi sosial seseorang. Dan berikut ini beberapa tanda yang mengindikasikan jika seseorang mengalami trauma penolakan.

1. Sensitivitas Emosional yang Meningkat

Mereka yang mengalami trauma penolakan sering kali menunjukkan kepekaan emosional yang berlebihan terhadap penolakan atau kritik. Mereka cenderung menganggap komentar atau tindakan kecil sebagai serangan pribadi dan mengalami perasaan malu, tidak berharga, atau sedih yang mendalam.

2. Takut akan Penolakan

Ketakutan akan penolakan dapat mendorong orang menghindari interaksi sosial, pengalaman baru, atau bahkan menjalin hubungan baru untuk melindungi diri dari penolakan.

3. Reaktivitas Emosional

Trauma penolakan dapat memicu reaksi emosional yang intens dan berlebihan. Orang dengan trauma penolakan sering kali mengalami perubahan emosi yang tiba-tiba, seperti kemarahan, kesedihan, kecemasan, atau perasaan kewalahan, sebagai respons terhadap penolakan.

4. Citra Diri Negatif

Individu dengan trauma penolakan cenderung memiliki citra diri negatif dan mungkin mengkritik diri sendiri dengan keras. Mereka mungkin percaya bahwa mereka pada dasarnya tidak disukai atau tidak layak untuk dicintai dan diterima.

5. Menghindari Risiko dan Keintiman

Dalam beberapa kasus, ketakutan akan kegagalan dan penolakan selanjutnya sedemikian rupa sehingga mereka yang mengalami trauma penolakan mungkin menghindari mengambil risiko dan kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan intim. Ketakutan akan penolakan dapat menyebabkan keengganan untuk terbuka dan rentan terhadap orang lain.

Trauma penolakan tidak boleh dianggap enteng. Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan seseorang. Hal ini dapat menyebabkan perasaan terisolasi, kesepian, dan bahkan gejala depresi dan kecemasan. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan seseorang, termasuk pekerjaan, sekolah, dan hubungan pribadi. Jika ini terus berlanjut, dapatkan bantuan profesional. Itu adalah kondisi psikologis, jadi jangan diabaikan dan jangan biarkan orang lain di sekitarmu mengabaikannya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading