Fimela.com, Jakarta Membuang sisa makanan ke wastafel cuci piring adalah sebuah kebiasaan yang semua orang didunia ini miliki. Tindakan ini dilakukan karena praktis untuk dilakukan atau karena kebiasaan. Namun, nyatanya tindakan ini bukanlah tindakan yang baik untuk dilakukan karena sampah makanan dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif untuk lingkungan dan ketahanan wastafel.
Berdasarkan data yang disebarkan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa penyumbang jenis sampah terbesar di Indonesia adalah sampah rumah tangga yaitu sekitar 39,63%. Dimana sebagian besar adalah sampah makanan. Beberapa sampah makanan adalah sampah organik, seperti sayur-sayuran, daging, dan lain-lain.
Pada dasarnya membuang sampah tidak pada tempatnya dapat memberikan berbagai macam dampak negatif untuk manusia, beberapa dampak mainstream adalah banjir, merusak pemandangan, dan lain-lain. Jika kamu terus-terusan membuang sampah makanan di wastafel dampak negatif yang akan kamu rasakan adalah seperti bau yang tidak sedap, sarang tumbuhnya bakteri berbahaya, sarang penyakit, dan dapat mencemari lingkungan karena sampah tersebut akan keluar dan mencemari perairan.
Advertisement
Akan tetapi tidak semua jenis makanan dapat memberikan dampak buruk, tetapi berikut adalah 3 jenis makanan yang paling tidak boleh dibuang ke wastafel karena dapat memberikan dampak buruk untuk wastafel dan juga lingkungan. Berikut adalah 2 sisa makanan yang tidak boleh dibuang dalam wastafel menurut Dialbin.co.uk.
Advertisement
Makanan-Makanan ini Sangat Dilarang
Sayur-sayuran dan Biji-bijian
Sebagian besar sisa sayuran dapat menjadi penghambat saluran air pembuangan limbah. Sampah sayuran seperti seledri dan juga asparagus merupakan salah satu dari sekian banyak jenis sayuran yang dapat mempermudah peluang penyumbatan dalam pipa akibat sayur-sayur tersebut menempel di permukaan pipa.
Bukah hanya itu, kulit jagung sebaiknya jangan dibuang di wastafel, karena kulit jagung mengandung serat-serat benang kecil yang dapat dengan mudah terjebak di pipa. Sementara itu, kulit semangka dan kulit kentang juga dapat menimbulkan permasalahan yang serupa. Disisi lain, para ahli yang sudah bekerja lama di bidang perpipaan mengatakan biji-bijian juga harus dihindari dan jangan sampai masuk kedalam wastafel karena akan mempersulit untuk di daur ulang menjadi kompos.
Minyak dan Partikel Limbah
Dari sekian banyak permasalahan, minyak adalah salah satu penyebab terbesar dari penyumbatan saluran air. Minyak mengalir dengan baik ke saluran pembuangan, tetapi minyak juga akan cepat membeku dan menimbulkan penyumbatan pada pipa atau unit pembuangan limbah. Pembatasan penggunaan minyak sangat penting untuk mencegah aliran mereka ke dalam bak cuci.
Meskipun partikel-partikel sampah seperti ampas kopi atau pecahan cangkang telur mungkin tampak kecil, kehadiran mereka di dalam wastafel bisa memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan yang luar biasa pada saluran pembuangan. Pasalnya, bahan-bahan tersebut cenderung sulit hancur dan dapat mengakibatkan penyumbatan serius dalam pipa jika jumlahnya tidak terkontrol.
Tulang
Membuang sampah sisa makanan seperti tulang bukan merupakan ide yang bijak untuk dilakukan. Pada dasarnya mau tulang yang utuh atau sudah terpotong tidak akan sampai pada tahap daur ulang karena tulang akan berputar di tempat dan tidak bergerak dari posisi. Misalnya tulang-tulang ini bergerak, tulang unu tetap akan tersangkut pada pipa dan tetap akan menyebabkan penyumbatan serta kerusakan lain pada sistem drainase.
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim