Fimela.com, Jakarta Di zaman yang semakin berkembang seperti saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan menjadi sangat penting baik bagi laki-laki maupun perempuan. Di Indonesia sendiri, sebagian besar perempuan masih harus menghadapi serangkaian stereotip, diskriminasi, serta stigma dari khalayak umum. Perempuan di Indonesia masih terjebak dengan budaya di masyarakat yang beranggapan bahwa urusan perempuan sebatas mengurus rumah tangga.
Pandangan bahwa perempuan lemah, tidak mandiri, dan tidak pantas dijadikan seorang pemimpin juga masih sangat melekat. Perempuan dianggap tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi karena pada akhirnya hanya akan menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak. Padahal, perempuan yang berpendidikan akan lebih mampu mendidik anak-anaknya.
Dilansir dari laman proceeding.unesa.ac.id, perempuan seringkali dihadapkan pada stigma dan berbagai macam peran, perempuan diminta untuk dapat bertanggung jawab atas semua pilihan yang diambilnya mulai dari mengurus suami, merawat anak, mengerjakan pekerjaan rumah, dan pendidikannya. Dewasa ini, pola pikir masyarakat semakin terbuka. Perempuan mulai sadar akan kemampuannya dan mulai memperjuangkan hak-haknya untuk memperoleh keadilan dan kesetaraan.
Advertisement
Advertisement
Stigma Seputar Pendidikan Perempuan
Meskipun saat ini masyarakat telah berpikiran lebih terbuka, nyatanya perempuan masih dihadapkan dengan berbagai macam stigma di masyarakat. Perempuan dianggap tidak bisa lebih kuat, lebih pintar, ataupun lebih kaya dari laki-laki. Tidak hanya itu, terdapat pula stigma di mana perempuan yang berpendidikan tinggi akan sulit mendapatkan pasangan hidup karena banyak laki-laki yang akan minder terhadap pencapaiannya. Ketidakadilan yang menimpa perempuan ini terus memunculkan persepsi bahwa perempuan memiliki kesempatan yang lebih sedikit dalam menempuh pendidikan dibanding kaum laki-laki.
Menghilangkan stigma seputar pendidikan perempuan merupakan hal terpenting dalam mendorong kemajuan masyarakat dan kesetaraan gender. Pendidikan akan memberdayakan perempuan, memberinya peluang untuk terus berkembang, memiliki kemandirian ekonomi, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Dengan menentang stigma yang terkait dengan pendidikan perempuan, akan menciptakan lingkungan yang tidak memandang gender. Perempuan dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya tanpa mengkhawatirkan omongan negatif di masyarakat. Hal ini pada gilirannya akan mengarah pada masyarakat yang lebih inklusif dan adil, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi perempuan tetapi juga mendorong kesejahteraan negara.
Pentingnya Melawan Stigma
Dilansir dari pcijournal.org, pendidikan tinggi sangat penting bagi semua gender karena dengan menempuh pendidikan ke perguruan tinggi seseorang dapat menambah pemahaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan ini tidak hanya penting bagi laki-laki tetapi juga bagi perempuan yang nanti akan berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Dengan meningkatkan kesempatan perempuan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi, perempuan dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Karena ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Ibu merupakan sosok di mana anak pertama kali belajar dan mengenal dunia. Seorang ibu yang cerdas dan bijak akan mampu mendidik, membesarkan, dan memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya.
Ilmu yang diperoleh perempuan dalam dunia pendidikan tidak akan sia-sia. Ilmu tersebut tidak hanya digunakan untuk mendapat pekerjaan dan penghasilan saja. Pendidikan akan mempengaruhi kualitas kehidupan. Pendidikan akan membentuk cara berpikir serta mempeluas wawasan yang akan meningkatkan kualitas diri untuk diterapkan di kehidupan kelak. Dengan mempunyai bekal pendidikan, perempuan lebih siap untuk menghadapi rintangan dan tidak bergantung pada laki-laki.
Menghapus stigma pendidikan perempuan tidak perlu tinggi, akan mempermudah dan membuka peluang bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya. Hal ini juga akan menghindarkan perempuan dari berbagai macam kerugian yang mungkin terjadi di masa depan. Perempuan mampu berdaya untuk dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bahkan negara. Untuk itu, sangat penting untuk bahu membahu mendukung pendidikan perempuan setinggi-tingginya.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesOktober