Fimela.com, Jakarta Dilansir melalui Daily Psychology, kecerdasan emosional diusulkan oleh kedua psikolog yaitu Mayer dan Salovey pada 1990 yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, memproses, serta menjalankan segala informasi emosional secara akurat dan efektif, baik secara pribadi maupun bersama orang lain. Umumnya kecerdasan emosional ini digunakan sebagai panduan untuk memahami sudut pandang pribadi dan orang lain.
Kecerdasan emosional membantu kita untuk selalu fokus serta mencapai pencapaian yang baik di kehidupan melalui pendekatan berbagai aspek seperti self awareness, social awareness, self management, self-recognition, hingga relationship management. Memahami keempat aspek tersebut dapat membantumu untuk mengidentifikasi emosi-emosi yang hadir dalam hidup.
Akan tetapi, tidak semua orang dapat memiliki kecerdasan emosional yang baik meskipun Bar-On pada tahun 1997 menyebutkan keuntungan seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik dapat meningkatkan output kinerja mereka dibandingkan yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah, beragam faktor menyebabkan seseorang tidak dapat menstimulasikan kecerdasan emosional mereka. Lantas apa yang harus dilakukan untuk menstimulasikan kecerdasan emosional? Dan seberapa pentingnya memiliki kecerdasan emosional yang baik? Simak informasinya di bawah ini.
Advertisement
Advertisement
Pentingnya memiliki kecerdasan emosional yang baik dalam bekerja
Memiliki kemampuan mengelola emosi melalui kecerdasan emosional juga berperan pada saat berkarier. Misalnya ketika sedang bekerja, pastinya akan ada job performance yang dinilai. Lingkungan kerja merepresentasikan komunitas sosial di mana komunitas sosial terpisahkan dari kehidupan personal.
Dan karena komunitas sosial juga menjadi tempat untuk mengolah emosi, kecerdasan emosional di sini melibatkan individu untuk memahami diri dan orang lain melalui komunikasi efektif serta cara untuk menghadapi permasalahan yang sulit.
Dengan meningkatkan serta memahami pengelolaan kecerdasan emosional di dunia kerja juga dapat meningkatkan kemampuan sosial dan personal individu melalui bagaimana cara mereka mengelola tekanan pekerjaan serta bagaimana cara mereka tetap berada di trek yang tepat untuk tetap fokus pada tujuan yang akan dicapai.
Tips untuk menstimulasikan kecerdasan emosional
Dilansir melalui Harvard University, tips ini bisa kamu lakukan di rumah. Pertama cobalah identifikasi jenis emosi yang keluar dan bagi emosi-emosi tersebut dalam kategori. Coba kamu rasakan emosi yang sedang kamu rasakan. Bayangkan ketika kamu menghadapi stress, emosi apa yang meningkat? Bagaimana kamu meresponnya? Apakah kamu dapat berhenti dan mengendalikannya. Rasakan momen tersebut serta cobalah untuk mengelola merupakan langkah pertama untuk menstimulasikan kecerdasan emosional.
Kedua meminta masukan. Kamu bisa meminta masukan dari atasan, rekan, teman-teman, hingga keluargamu. Kamu bisa menanyakan pendapat mereka mengenai bagaimana cara kamu menghadapi situasi sulit, kemampuan beradaptasi serta empati dan juga bagaimana kamu menyelesaikan suatu konflik. Mungkin saja hal ini tidak selalu menjadi hal yang ingin kamu dengar, tetapi pendapat orang lain dapat membantumu untuk menstimulasikan kecerdasan emosional.
Terakhir banyak membaca. Kamu bisa membaca cerita-cerita atau pengalaman dari orang lain, hal ini dapat membantu meningkatkan pemikiran, motivasi, serta rasa empati yang dapat membantumu untuk menstimulasikan kecerdasan emosional.
Penulis: Tisha Sekar Aji.
Hashtag: #Timeless