Fimela.com, Jakarta Kemajuan teknologi menghadirkan banyak terobosan dan harapan baru. Hidup seakan terasa lebih mudah dengan teknologi yang terus berkembang. Hanya saja di satu sisi perkembangannya termasuk soal kecerdasan buatan yang terus memperbarui diri seakan menghadirkan ancaman baru. Apakah manusia akan kehilangan pekerjaan dengan hadirnya teknologi yang makin canggih dan kecerdasan buatan yang makin pintar?
Membayangkan bagaimana masa depan yang akan kita jalani bisa menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Dampak automatisasi dan teknologi yang perkembangannya begitu cepat pastinya menghadirkan dinamika dan perubahan baru dalam kehidupan manusia. Yang sering membuat kita khawatir apakah kita masih akan bisa bertahan dan hidup dengan baik di masa depan.
Advertisement
Advertisement
Buku 21 Pelajaran untuk Abad ke-21
Judul: 21 Pelajaran untuk Abad ke-21
Penulis: Yuval Noah Harari
Alih Bahasa: Zia Anshor
Editor: Andi Tarigan
Tata Letak Isi: Fajarianto
Adaptasi Sampul: Suprianto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dalam Sapiens, dia menjelajahi masa lalu kita. Dalam Homo Deus, dia menerawang masa depan kita. Kini, Yuval Noah Harari, salah seorang pemikir paling inovatif di planet ini, beralih ke masa kini untuk mendalami perkara-perkara yang paling mendesak hari ini.
Bagaimana komputer dan robot mengubah makna menjadi manusia? Bagaimana kita menghadapi wabah berita palsu? Apakah negara, bangsa, dan agama masih relevan? Apa yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita?
21 Pelajaran untuk Abad Ke-21 karya Yuval Noah Harari adalah penyelidikan yang cermat dan visioner atas perkara-perkara yang paling mendesak selagi kita bergerak ke masa depan yang belum tertebak. Selagi teknologi melaju lebih cepat daripada pemahaman kita terhadapnya, selagi peretasan menjadi taktik perang, dan selagi dunia terasa makin terpolarisasi, Harari membahas tantangan menjalani hidup di tengah perubahan yang terus-menerus dan membingungkan, serta mengangkat pertanyaan-pertanyaan utama yang perlu kita ajukan kepada diri sendiri sehingga kita mampu terus bertahan.
Dalam dua puluh satu bab yang provokatif sekaligus mendalam, Harari mengembangkan gagasan-gagasan yang dijelajahinya di buku-bukunya terdahulu, mengurai isu-isu politik, teknologi, sosial, dan eksistensial sambil memberi saran bagaimana menghadapi masa depan yang mungkin sama sekali berbeda: Bagaimana cara kita mempertahankan kebebasan memilih ketika Mahadata mengawasi kita? Akan seperti apa angkatan kerja masa depan, dan bagaimana seharusnya kita mempersiapkan diri? Bagaimana sebaiknya kita mengatasi ancaman terorisme? Mengapa demokrasi liberal mengalami krisis?
Keahlian Harari memahami dari mana kita berasal dan ke mana kita menuju telah meraih imajinasi jutaan pembaca di seluruh dunia. Di buku ini, dia mengajak kita mempertimbangkan kembali nilai-nilai, makna, dan keterlibatan pribadi di dunia yang penuh keriuhan dan ketidakpastian.
Saat kita kebanjiran informasi yang tak relevan, kejernihan menjadi kekuatan. Tantangan-tantangan zaman yang kompleks tersaji dengan jernih dan mudah dimengerti dalam 21 Pelajaran untuk Abad Ke-21.
***
"Perlu disadari bahwa revolusi kecerdasan buatan bukanlah sekadar komputer menjadi lebih cepat dan pintar. Revolusi itu digerakkan oleh terobosan-terobosan dalam ilmu hayat dan juga ilmu sosial." (hlm. 21)
"Hilangnya banyak pekerjaan tradisional dalam segala bidang, mulai dari seni hingga layanan kesehatan, sebagian akan diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja baru bagi manusia." (hlm. 30)
"Algoritma jelas tidak punya kesadaran. Jadi, tidak seperti manusia, algoritma tidak bisa menikmati apa yang dibelinya dan keputusannya tidak dibentuk oleh sensasi dan emosi." (hlm. 39)
"Homo sapiens memang tidak akan pernah merasa puas. Kebahagiaan manusia kurang bergantung pada kondisi objektif dan lebih bergantung pada harapan kita sendiri. Namun, harapan cenderung menyesuaikan diri dengan kondisi, termasuk kondisi orang lain." (hlm. 44)
"Jika kita berhasil menggabungkan jaring pengaman ekonomi universal dengan komunitas yang kuat dan kegiatan yang bermakna, kehilangan pekerjan karena algoritma bisa jadi berubah menjadi berkah. Namun, kehilangan kendali atas hidup kita adalah skenario yang jauh lebih menyeramkan." (hlm. 46)
Topik tentang teknologi merupakan satu dari isu-isu kompleks dan tantangan yang dihadapi manusia di era modern dalam buku 21 Pelajaran untuk Abad ke-21. Terdiri dari 21 bab, buku ini mengajak kita untuk merenungkan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Sekaligus mengajak kita untuk berpikir lebih kritis dalam menghadapi berbagai perubahan dan dinamika baru yang sedang kita hadapi dan kemungkinan akan kita sambut di masa mendatang.
Penulis buku ini, Yuval Noah Harari merupakan seorang sejarawan dan penulis terkenal. Dalam buku-buku yang ia tulis, ia menggabungkan ilmu pengetahuan, serangkaian sejarah, dan pemikiran filosofis tentang ragam tema besar yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Di dalam buku ini kita akan diajak untuk membahas tentang teknologi, kebenaran, nasionalisme, spiritualitas, ketidaksetaraan, pendidikan, hingga soal kebebasan dan kepemimpinan. Membaca tiap babnya, kita akan memiliki pandangan yang lebih luas tentang isu-isu penting dunia tersebut. Sekaligus membaut kita bisa lebih memahami hal-hal apa saja yang sedang terjadi saat ini dengan mengambil pelajaran dari masa lalu serta mencari referensi-referensi baru untuk membuat kita lebih siap menghadapi masa depan.
Pemikiran-pemikiran pribadi Harari juga dituangkan di setiap bab buku ini. Pandangan dan sudut pandangnya menambah wawasan sekaligus menghadirkan alternatif soal strategi yang bisa dibuat untuk menyambut masa depan dengan kesiapan yang lebih matang.
Buku 21 Pelajaran untuk Abad ke-21 sangat bagus dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan isu-isu besar dunia dan tema-tema tentang tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Banyak poin penting yang bisa kita jadikan tambahan referensi untuk memahami dunia yang kita huni dengan lebih baik sekaligus membantu kita untuk bisa bertahan dengan kesiapan yang lebih matang di era yang perubahannya begitu cepat ini.