Fimela.com, Jakarta Menjadi perempuan bukanlah hal yang mudah, terlebih sebagai ibu yang bekerja (working mom). Setelah berkeluarga banyak aspek yang perlu diperhatikan. Menjalankan peran sebagai istri dan ibu, membagi waktu untuk keluarga dan pekerjaan bahkan seringkali membuat ibu tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Namun, selalu ada cara untuk menyiasati persoalan ini dan menemukan solusinya.
Sebagian orang mungkin merupakan seorang penggiat literasi. Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi merupakan kemampuan berbahasa seseorang. Literasi sendiri meliputi empat aspek yaitu membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Dilansir dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, penggiat literasi adalah individu atau kelompok yang secara sukarela mengelola gerakan literasi di keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
Budaya literasi dan minat baca di Indonesia masih rendah. Pentingnya budaya literasi ini harus dikembangkan mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang memiliki peran paling penting dalam pengembangan literasi. Keluarga, terutama ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya yang akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam berliterasi.
Advertisement
Advertisement
Tantangan Kompleks
Dilansir dari laman badanbahasa.kemdikbud.go.id, literasi bukan hanya berurusan dengan kemampuan mengenali huruf, angka, atau gambar, bahkan suara, melainkan juga terkait dengan pemahaman dan kemampuan untuk menganalisis, menyintesis, menilai, dan mencipta. Membentuk kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Lantas bagaimana cara membagi waktu ibu yang bekerja (working mom) sekaligus sebagai seorang penggiat literasi?
Membagi waktu sebagai penggiat literasi sekaligus working mom merupakan tantangan yang kompleks. Diperlukan kemampuan manajemen waktu dan kerja sama yang baik bagi seorang ibu yang bekerja. Di antara aktivitas anak, tanggung jawab rumah tangga, tuntutan tempat kerja, banyak ibu yang menyerah dalam perjuangan mencari waktu untuk diri mereka sendiri.
Kemampuan membagi waktu para ibu yang bekerja menjadi penting untuk menghilangkan stresnya dan menciptakan lebih banyak waktu untuk bersenang-senang. Namun, tidak jarang literasi sendiri menjadi salah satu bentuk coping stres bagi sebagian orang, termasuk ibu yang bekerja. Membaca buku dan menulis mungkin membuat ibu penggiat literasi merasa lebih tenang setelah aktivitas bekerja.
Tips untuk membantu Penggiat Literasi sekaligus Working Mom
Berikut beberapa tips yang dapat membantu working mom sekaligus penggiat literasi:
1. Susun rencana
Buatlah jadwal harian yang terperinci, alokasikan waktu untuk pekerjaan, keluarga, dan literasi.
2. Manfaatkan teknologi
Dalam menyusun jadwal, dapat dibantu dengan menggunakan aplikasi untuk mengorganisir tugas dan jadwal.
3. Minta bantuan keluarga
Sulit bagi satu orang untuk dapat melakukan semuanya. Libatkanlah anggota keluarga dalam menyelesaikan beberapa tugas rumah tangga untuk mengurangi beban. Saling mendukung untuk bisa mengerjakan segalanya dengan lebih tertata.
4. Komunikasi terbuka
Jalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga mengenai jadwal dan kebutuhan masing-masing.
5. Ambil waktu untuk literasi
Tetapkan waktu khusus untuk membaca atau menulis sebagai penggiat literasi. Untuk melatih literasi anak sejak dini, dapat dilakukan dengan membacakan buku atau cerita sebelum tidur.
6. Bergabung dalam komunitas penggiat literasi
Ibu dapat bergabung dalam komunitas penggiat literasi untuk mengisi waktu luang atau sekedar berbagi cerita mengenai minat literasinya.
7. Prioritaskan kesehatan
Pastikan ibu mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan luangkan waktu untuk diri sendiri.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesSeptember