Fimela.com, Jakarta Di dalam hidup, sering kali rasa cemas akan timbul ketika banyaknya tekanan dan tanggung jawab. Sahabat Fimela pasti pernah merasakan kecemasan saat menghadapi suatu hal. Rasa cemas tersebut adalah kondisi umum yang sering dihadapi oleh banyak orang.
Dikutip dari healthline, kecemasan merupakan perasaan takut atau khawatir tentang apa yang akan terjadi. Namun, jika kamu sudah merasakan kecemasan berlebihan selama kurang lebih 6 bulan dan sudah mengganggu aktivitas, maka dapat dikatakan hal tersebut sudah termasuk pada gangguan kecemasan.
Gejala dari kecemasan itu sendiri,diantaranya yaitu pikiran atau keyakinan cemas yang sulit untuk dikendalikan, kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan tidur, kelelahan, mudah untuk marah, hingga sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
Advertisement
Kebiasaan yang tidak sehat di bawah ini sebaiknya dapat kamu hindari untuk bisa mengurangi kecemasan. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut untuk penjelasannya :
Advertisement
Suka Menunda-nunda dan Menghindari Pekerjaan
Kebiasaan untuk menunda-nunda tugas atau pekerjaan hanya akan menyebabkan rasa cemas yang tidak akan ada habisnya. Kebiasaan tersebut bisa disebut juga sebagai prokrastinasi. Jika sering untuk dilakukan, kebiasaan ini bisa mengarah pada pikiran yang berlebihan. Lebih dari itu, kamu juga akan merasa tidak tenang dan tidak nyaman.
Untuk menghindari prokrastinasi atau strategi menunda-nunda, terdapat strategi yang dapat dilakukan menurut physcology today. Pertama, buatlah daftar dan jadwal mengenai tugas atau pekerjaan yang ditunda. Kemudian, cobalah beranjak dari sifat perfeksionis. Selanjutnya, tetapkan pengatur waktu supaya bisa mengatur batasan untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya.
Kurang Tidur
Salah satu kebiasaan umum yang dapat meningkatkan rasa cemas adalah kurangnya tidur. Tidur dapat dijadikan sebagai cara untuk mengatasi stres. Jika kamu terus terbangun hingga menjelang pagi, justru akan membuat kecemasanmu semakin memburuk. Hal ini juga berdampak pada kesehatan tubuh secara fisik.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, berkurangnya waktu tidur dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi. Tak hanya itu, kebiasaan ini juga akan membuat seseorang bisa mengalami serangan panik dan mimpi buruk.
Advertisement
Terlalu Banyak Kafein
Diketahui dari healthshots, terlalu banyak kafein bisa berpengaruh pada kecemasan seseorang. Menurut studi dari US National Library of Medicine, kafein bisa membuat detak jantung meningkat. Efek tersebut merupakan salah satu gejala fisik dari serangan panik. Ditambah lagi, terlalu banyak kafein juga bisa membuat seseorang gelisah dan gugup. Jika kamu sering kali merasa cemas, cobalah untuk mengurangi konsumsi kandungan kafein dan bisa mengganti minuman tersebut dengan teh atau minuman lainnya yang lebih aman.
Melewatkan Jam Makan
Kesibukan dalam rutinitas sehari-hari bisa membuat seseorang tidak memperhatikan wajtu makan mereka. Hal ini dilakukan demi menuntaskan tugas dan pekerjaan dengan cepat. Namun, justru kebiasaan tersebut bisa membuat seseorang akan lebih mudah marah dan cemas. Meluangkan waktu selama beberapa menit untuk memenuhi asupan gizi sangatlah penting dan tidak boleh disepelekan. Jika perut telah terisi, kamu akan lebih tenang dan tidak mudah merasa cemas lagi.
Advertisement
Menghabiskan Banyak Waktu di Sosial Media
Sosial media telah menjadi kebutuhan yang tidak boleh untuk terlewatkan di masa sekarang. Rasanya pasti akan begitu sulit untuk absen dari sosial media, walaupun hanya dalam satu hari. Pastinya kamu bisa menghabiskan waktu bahkan hingga berjam-jam hanya untuk scroll postingan atau informasi terbaru yang diunggah oleh banyak orang.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sosial media bisa membawa dampak negatif, apalagi untuk kesehatan mental. Melihat kehidupan orang lain di sosial media bisa membuatmu mudah khawatir, merasa tertinggal, mudah iri, dan muncul emosi negatif lainnya. Semakin lama kamu menghabiskan waktu di sosial media, semakin banyak efek negatif yang berpengaruh pada kecemasan.
Lingkungan Rumah yang Berantakan
Keadaan rumahmu juga bisa menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan rasa cemas. Stres, kecemasan, hingga depresi bisa dengan mudah muncul apabila keadaan rumah tidak mendukung. Lingkungan yang berantakan bisa menciptakan rangsangan bagi otak. Kamu juga akan mudah merasa frustasi dan jengkel untuk menemukan barang-barang. Perasaan ini tentunya juga bisa mengarah pada kecemasan yang sulit untuk dihentikan.
Advertisement
Pikiran Negatif
Pikiran akan berpengaruh pada tindakan dan perasaan seseorang. Semakin kamu merasa cemas, maka bisa membuat otak semakin terprogram untuk khawatir. Bahkan, untuk hal-hal yang belum tentu terjadi.
Pemikiran negatif dan rasa pesimis akan terus menerus membuat tubuh menjadi gelisah. Akan lebih baik jika Sahababat Fimela bisa menanamkan pikiran yang lebih positif dan menumbuhkan rasa optimis pada diri sendiri.
Kebiasaan seperti di atas perlu untuk diperhatikan lagi supaya tidak memperburuk rasa cemasmu hingga menjadi berlebihan. Bahkan, berubah menjadi gangguan yang menyebabkan kesehatan mental lainnya. Selalu perhatikan kesehatan dirimu dan pertimbangkan untuk mengubah gaya hidup yang lebih baik lagi. Semoga bermanfaat.
Penulis : Syifa Azzahra