Tips Praktis Persiapkan Bekal Anak Sekolah

Fimela.com, Jakarta Menyiapkan bekal anak telah menjadi rutinitas para ibu, terlebih ketika anak mulai kembali masuk sekolah. Selain memperhatikan rasa, bekal anak tentunya harus memiliki kandungan gizi yang baik agar kebutuhan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dan anak jadi lebih bertenaga untuk beraktivitas di sekolah.

Selain itu, bekal anak juga harus praktis, sesuai selera, dan mudah untuk disantap. Salah satu jenis makanan yang praktis untuk disiapkan sebagai makanan bekal adalah makanan yang diungkep, seperti ayam atau ikan. Ayam atau ikan direndam dalam bumbu basah hingga bumbu meresap dan tentunya membuat makanan menjadi lebih lezat saat diolah nantinya.

Kini, Samsung Electronics Indonesia mempersembahkan Kulkas ‘Ungkep’. Purnomo Mokale, Head of Home Appliances Product Marketing Samsung Electronics Indonesia menyampaikan “Kulkas baru ini hadir dalam dua pilihan desain: Pertama, BESPOKE Design yang stylish, dan kedua, yang kami desain dengan warna klasik yang sleek dan modern. Keduanya memiliki kompartemen khusus yang disebut Optimal Fresh+ untuk menyimpan makanan ungkep dan bahan makanan lainnya. Dengan penyesuaian suhu yang tepat, kompartemen ini bisa menyimpan berbagai bahan makanan dalam waktu lebih lama tanpa membeku, sehingga bisa diolah dengan cepat, termasuk bahan makanan bekal untuk si kecil. Jadi, mempersiapkan bekal anak tak perlu repot apalagi buru-buru pada pagi hari”.

Berikut beberapa tips mempersiapkan bekal anak agar tetap praktis dan penuh nutrisi.

TERKAIT: Bekal Kreatif dan Sehat untuk Anak Aktif!

1. Siapkan Bekal yang Segar dan Siap Saji

Fitur Optimal Fresh+ — Empat mode Optimal Fresh+ agar penyimpanan makanan lebih optimal. (Foto: Samsung Electronics Indonesia)

Ada baiknya jika ibu sudah mempersiapkan bekal anak yang sudah siap saji atau ready to cook. Beberapa jenis makanan yang siap saji antara lain sayuran potong dan buah-buahan. Agar sayur dan buah tidak cepat layu dan tidak terkontaminasi oleh bahan makanan lain, pastikan bahan tersebut disimpan dalam keadaan kering dan tersimpan dalam wadah khusus yang tertutup.

Ibu juga bisa memasak ayam atau ikan yang dimasak dalam bumbu secara half cook atau diungkep terlebih dahulu. Makanan ungkep yang dimasukkan ke dalam freezer membutuhkan waktu yang cukup lama saat proses pencairannya (defrosting), dan menggoreng makanan ungkep sebelum defrosting akan membuat makanan tak matang sempurna dan menurunkan cita rasanya.

Kulkas ‘Ungkep’ Samsung dirancang dengan sebuah kompartemen bernama Optimal Fresh+ di bagian atas fridge, dengan empat mode pendinginan. Pertama, khusus untuk menyimpan makanan ungkep, daging, ayam, maupun ikan yang ingin diolah dengan cepat, gunakan mode “soft freeze” yang menyimpan bahan masakan dalam suhu -40C. Makanan bisa dimasak dengan lebih cepat untuk menjadi bekal anak.

Untuk menyimpan daging atau ikan ibu bisa menggunakan Meat & Fish mode yang membuat kompartemen berada dalam suhu -10C. Ideal untuk penyimpanan daging atau ikan tanpa membeku, sampai tujuh hari lamanya. Minuman segar dan dingin untuk anak juga bisa dipersiapkan melalui power cool mode. Kompartemen ini akan mendinginkan minuman yang disukai anak dalam waktu dua kali lebih cepat ketimbang ditaruh di fridge. Jika hanya untuk mempertahankan kesegaran susu, yoghurt, dan keju, ibu bisa menggunakan fridge mode, di mana kompartemen ini akan berada dalam suhu 30C.

2. Susun Meal Planner

Rencanakan sebelumnya menu bekal anak dalam seminggu, libatkan anak dalam proses ini agar anak bersemangat memilih makanan yang disukainya. Dengan perencanaan seperti ini ibu cukup berbelanja sekali untuk seminggu. Kemudian, simpanlah bahan makanan tadi ke dalam kulkas ‘Ungkep’ Samsung yang telah dirancang memiliki ruang penyimpanan yang lebih luas, tanpa mengubah dimensi luarnya.

SpaceMaxTM memungkinkan kulkas ini memiliki space hingga 20 liter lebih besar dari kulkas sejenisnya. Dinding kulkas ‘Ungkep’ Samsung ini dirancang dengan bahan insulasi spesial urethane yang memiliki efisiensi tinggi, sehingga memungkinkan dinding kulkas menjadi lebih tipis.

Dengan space yang lebih besar, ibu bisa menyimpan berbagai bahan makanan untuk bekal anak dan masih ada tempat untuk menyimpan bahan makanan lain untuk kebutuhan seluruh anggota keluarga.

3. Pilih makanan sehat dan bergizi

Pastikan bekal anak sehat dan bergizi seimbang yang mengandung bahan seperti karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, sayuran, dan buah-buahan. Bahan tersebut dapat dijumpai pada roti gandum, nasi merah, telur rebus, sayur segar, dan buah.

Untuk mempertahankan kesegarannya, bahan makanan tersebut bisa disimpan di kulkas ‘Ungkep’ Samsung karena memiliki fitur bernama All-Around Cooling. Dengan fitur ini, kulkas mampu mendinginkan dan mempertahankan kesegaran bahan makanan yang disimpan secara menyeluruh.

Fitur All-Around Cooling ini secara terus menerus akan mengecek suhu dan sirkulasi udara dingin melalui saluran udara yang diempatkan secara strategis sehingga memungkinkan setiap sudut ruang penyimpanan mendapatkan suhu optimal.

4. Gunakan Wadah yang Praktis dan Tampilan yang Menarik

Tampilan Bekal yang Menarik — Tampilan bekal anak yang menarik dapat menambah selera makan anak. (Foto: Unsplash/Sandra Wei)

Wadah dan tampilan bekal anak yang menarik, membuat si kecil jadi lebih bersemangat untuk mengonsumsi bekal yang diberikan. Gunakan wadah bersekat agar makanan tidak saling tercampur. Pastikan juga wadah tahan bocor agar makanan tidak tumpah di dalam tas.

Pilih makanan yang berwarna-warni dan cerah untuk menarik perhatian anak. Gunakan cetakan atau alat-alat khusus untuk membentuk makanan menjadi lebih lucu dan menarik. Bekal makanan yang lucu tersebut tentunya akan menambah selera makan anak.

Dengan tips tersebut dan memanfaatkan keunggulan kulkas ‘Ungkep’ Samsung, akan memudahkan ibu untuk mempersiapkan bekal anak yang mudah dan praktis. Aplikasi SmartThings yang menghubungkan kulkas dengan ponsel ibu, memiliki fitur AI Energy Mode yang akan membaca pola pemakaian kulkas, seperti berapa kali dan berapa lama pintu kulkas dibuka. Dengan cara ini, ibu bisa berhemat biaya listrik.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesSeptember