Ingin Berhenti Menjadi People Pleaser? Yuk, Mulai Terapkan Cara Berikut!

Fimela.com, Jakarta Di dalam kehidupan, Sahabat Fimela pastinya ingin selalu menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain. Hal tersebut tentunya merupakan sesuatu yang wajar. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kamu akan merasakan kepuasan tersendiri apabila telah membuat orang lain bahagia dan mendapatkan validasi dari mereka. Namun, tanpa disadari, kamu sampai - sampai menuruti segala permintaan, walaupun kamu tidak menginginkannya. Nah, kondisi tersebut sebenarnya dapat disebut juga sebagai people pleaser.

Menurut definisinya, dilansir dari Medical News Today, people pleaser adalah perilaku yang menggambarkan seseorang yang secara konsisten berusaha untuk menyenangkan orang lain hingga harus mengorbankan keinginan atau kebutuhan mereka sendiri. Sifat ini timbul karena adanya rasa tidak aman dan kurang percaya diri. Hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk selalu menjadi apa pun yang orang lain inginkan. Semakin lama, sifat ini justru dapat memperburuk kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari sifat ini, yaitu adanya tekanan untuk selalu bersikap baik setiap saat, muncul rasa cemas, frustasi, hingga akhirnya menyebabkan stres. Kira - kira, apa saja ciri yang perlu diketahui bahwa kamu telah menjadi people pleaser?

TERKAIT: Tips Praktis untuk Membuat Sari Kacang Hijau yang Sehat dan Awet

TERKAIT: 6 Cara Membuat Orang Introvert Nyaman Saat Diajak Berbicara

TERKAIT: 4 Tips Menyelesaikan Pertengkaran dalam Hubungan

TERKAIT: Rahasia Membuat Rempeyek Renyah, Tips dan Trik Terbaik

Beberapa ciri people pleaser

Diketahui dari berbagai sumber, berikut beberapa ciri dari seorang people pleaser :

Muncul rasa bersalah apabila menolak permintaan orang lain
Mengatakan bahwa mereka baik - baik saja, padahal sebenarnya tidak
Berpura - pura setuju dengan orang lain untuk menghindari konflik
Mengikuti hal - hal yang orang lain tidak sukai
Selalu melakukan pekerjaan untuk orang lain sehingga tidak memiliki waktu untuk diri sendiri
Mengabaikan perasaan dan kebutuhan diri sendiri
Selalu meminta maaf untuk hal - hal kecil
Sibuk dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain

Cara untuk berhenti menjadi people pleaser

Ilustrasi people pleaser — Berhenti untuk menjadi people pleaser/copyright freepik/Diana.grytsku

Berikut merupakan cara - cara yang bisa dilakukan sebagai pengingat untuk berhenti menjadi people pleaser:

Berlatih untuk mengatakan

Untuk beberapa situasi, kamu tidak harus selalu menyetujui dan mengabulkan permintaan orang lain, lho! Akan ada saatnya untuk Sahabat Fimela berani mengatakan "tidak" ketika merasa terbebani dan tidak menginginkannya. Banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk menolak tawaran tersebut dan sampaikan alasannya secara jelas. Dengan begitu, orang lain juga akan memahami alasan yang kamu berikan dari sudut pandang mereka. Cobalah untuk menghargai dirimu sendiri karena kamu juga memiliki hak untuk memilih dan memutuskan sesuai dengan kapasitas yang kamu miliki.

Buat batasan dan manfaatkan waktumu dengan baik

Saat seseorang mengajukan permintaan, cobalah untuk memikirkan terlebih dahulu sebelum menjawabnya. Ketika kamu langsung menyetujui, maka akan ada kewajiban dan komitmen yang harus kamu penuhi dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain, ketika kamu meluangkan waktu untuk menanggapi permintaan tersebut, maka kamu bisa mengevaluasi dan mempertimbangkannya.

Kamu juga bisa menetapkan batasan sehingga dapat menolak permintaan atau rencana lain di luar pekerjaan yang tengah kamu lakukan. Ambil waktu sejenak untuk membuat keputusan. Pertimbangkan kembali berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan permintaan tersebut, apakah itu merupakan sesuatu yang ingin kamu lakukan, apakah kamu memiliki waktu yang banyak, dan apakah permintaan itu sulit atau tidak.

Ketahui tujuanmu dengan jelas

Terima dirimu sendiri — Menerima diri sendiri/copyright freepik/cookie_studio

Kamu juga bisa mulai berkomitmen untuk melakukan perencanaan agar dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri. Ketahui dengan jelas tujuan dan prioritasmu. Evaluasi segala rencana yang telah kamu tetapkan. Kamu pun akan menyadari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai rencana tersebut.

Akan lebih mudah bagi kamu untuk menolak permintaan ketika kamu sudah fokus untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam hidupmu, prioritaskan juga kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Kamu juga memiliki kepentingan dan kebutuhan untuk diri sendiri, tanpa harus selalu memenuhi ekspektasi yang diberikan oleh orang lain.

Ketahui bahwa dirimu sendiri adalah orang yang berharga

Nilai yang ada pada dirimu tidak bergantung pada pendapat atau penghargaan orang lain. Tidak ada alasan bagi kamu untuk selalu menuruti keinginan orang lain, terlebih lagi jika kamu sudah merasa terbebani. Pada akhirnya, kamu jadi overthinking hingga kewalahan menghadapi banyak hal.

Jika kamu terlalu memikirkan untuk menyenangkan orang lain, kamu akan merasa kesulitan. Sampai - sampai, bisa kehilangan jati diri sendiri. Ingat! kamu adalah orang yang berharga bagaimana pun itu. Kamu juga bisa memvalidasi dan mengapresiasi diri sendiri dengan menerima perasaan yang kamu miliki. Cobalah untuk tidak bersikap keras pada dirimu sendiri,ya!

Kamu tidak selalu bisa menyenangkan orang lain

Seberapa keras kamu mencoba, kamu tidak bisa mengendalikan respons atau pandangan orang lain terhadap dirimu sendiri. Membentuk diri sesuai dengan harapan orang lain justru akan membuat kamu kehilangan identitas. Pada kenyataannya, kamu juga bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kamu bisa mengendalikan diri dan berkata sesuai dengan hati nuranimu.

Beberapa cara tersebut bisa kamu lakukan untuk mengevaluasi diri dan menyadari bahwa tidak apa - apa jika tidak selalu menyenangkan orang lain. Sahabat Fimela harus tetap bersikap baik pada diri sendiri. Mungkin pada awalnya semua akan terasa sulit, tetapi jika kamu berani untuk memutuskan jalan yang kamu pilih, kamu akan terbiasa. Semakin lama, kamu akhirnya memahami apa yang lebih kamu butuhkan dan apa yang lebih penting bagimu. Tidak masalah jika sesekali kamu harus menolak dan tidak harus selalu meminta validasi dari orang lain.

Penulis : Syifa Azzahra