Fimela.com, Jakarta Seperti apa sebenarnya rasa bahagia? Terkadang, tanpa disadari sebenarnya orang sering melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk sehingga membuatnya tak bahagia, kemudian menyalahkan hal lain karena hidupnya buruk. Parahnya, sebagian besar orang tidak sadar bahwa alasan dirinya tak bahagia adalah dirinya sendiri. Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa kita sedang menghambat kebahagiaan kita sendiri? Ini beberapa kebiasaan buruk yang membuat hidup tak bahagia.
Advertisement
1. Mengejar kesempurnaan
Tidak banyak yang tahu bahwa mengejar kesempurnaan terbukti secara ilmiah menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Seperti yang kita tahu secara umum, bahwa tidak ada yang sempurna selain Tuhan, jadi jika kamu berusaha menjadi Tuhan, selain tidak mungkin itu juga melelahkan. Kamu hanya membuang waktu fokus pada hal yang mustahil dengan ekspektasimu yang terlalu besar. Jadi daripa menargetkan hal yang tidak mungkin kamu jangkau, lebih baik menetapkan standar yang realistis saja dan berhenti mengejar kesempurnaan.
2. Mengabaikan perasaan sendiri
Mengakui perasaan diri sendiri itu penting, karena apa yang kamu rasakan adalah valid. Semakin mengabaikan apa yang dirasakan hati, semakin kuat rasa sakit itu, dan semakin tak terselesaikan emosimu. Padahal penting berdamai dengan emosi yang kamu alami. Kamu bukan hanya harus merasakan senang saat senang, tapi juga sedih saat sedih. Bahkan perasaan yang sulit sekalipun, menuntut untuk dirasakan. Alasan mengapa kamu tak bisa bahagia adalah kamu tak pernah mau menghadapi perasaanmu sendiri.
Advertisement
3. Suka membandingkan diri
Kunci tidak bahagia adalah selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tidak ada yang suka dibanding-badingkan mau dilakukan orang lain atau pun diri sendiri. Dilakukan oleh orang lain saja menyakitkan apalagi itu dilakukan oleh diri sendiri. Itu adalah kebiasaan buruk yang secara instan memadamkan kebahagiaan. Orang jadi lupa mensyukuri apa yang dimiliki, apa yang sudah dicapai dan cenderung meragukan diri sendiri. Mengagumi pencapaian orang lain adalah hal yang wajar, tapi bukan berarti bisa menjatuhkan diri sendiri.
4. Bergaul dengan orang-orang negatif
Kenegatifan itu menular, dan jika kamu terbiasa bergaul atau berteman dengan orang-orang dengan energi negatif, secara alami kamu pun akan menjadi negatif. Sikap seperti mudah mengeluh, mudah menjelekkan orang lain, tidak puas dengan kehidupan, melempar kesalahan pada orang lain, pesimis dan lain sebagainya akan meresap ke dalam dirimu sehingga kekuatan negatif itu akan mengikis kegembiraanmu. Bagaimana mau berpikir dan merasa bahagia jika teman-temanmu selama ini saja sangat toxic?
Advertisement
5. Tidak mengejar passion dan impian
Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika mendengar dan mengikuti kata hati, misalnya mengejar impian, hasrat dan passion yang disukai. Tapi kamu tak akan bahagia ketika membiasakan diri mengikuti kata orang lain dan menghentikan keinginan mengejar impianmu sendiri. Kamu pikir menjadi orang lain dan membuat orang lain bahagia akan selalu membuatmu ikut bahagia? Tidak. Seringkali passion kita adalah sumber utama kegembiraan dan kepuasan di hati. Itu yang membuatmu bersemangat menjalani hidup.
6. Overthinking tentang masa depan
Pernahkah kamu merasa khawatir bagaimana masa depanmu nanti? Selama ini kamu menjalani hari dan menikmati waktumu dengan santai tapi kemudian menjadi banyak berpikir tentang masa depan yang tak menentu. Mengimajinasikan banyak hal buruk jika melakukan ini itu sehingga lupa menikmati momen-momen kecil sehari-hari yang membuat hidup jadi indah. Justru kebiasaan overthinking inilah yang mencegahmu merasa bahagia. Kamu menguras energimu untuk hal yang tidak pasti, padahal belum tentu kekhawatiranmu itu menjadi nyata.
Hentikan sekarang juga jika kamu punya semua kebiasaan buruk ini dalam hidupmu agar bisa merasa bahagia, Sahabat Fimela.
#Breaking Boundaries