Angkie Yudistia Ajak Semua Pihak Berpartisipasi Wujudkan Indonesia Ramah Disabilitas Melalui Buku Keempatnya.

Fimela.com, Jakarta Menuju Indonesia Iklusi menjadi Buku keempat Angkie Yudistia yang baru saja diluncurkan pada bulan Juli 2023. Angkie ingin memberikan gambaran kepada masyarakat sinergi perjuangan berbagai pihak dalam menciptakan Indonesia iklusi dan ramah terhadap penyandang disabilitas. Buku ini juga menjadi pananda adanya perubahan dan kepedulian nyata, untuk teman-teman disabilitas agar dapat terpenuhi haknya sebagai warga negara yang setara.

Angkie Yudistia yang juga menyandang Tuli saat ini memangku jabatan sebagai Stafsus Presiden. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat berkomitmen memperjuangkan hak-hak teman-teman disabilitas. Ia juga tak kenal lelah membuka jalan komunikasi dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk terus mewujudkan fasilitas dalam infrastruktur yang mumpuni.

Terbagi dalam 6 bab, buku berisi 155 halaman ini tersusun secara apik. Dari mulai perjalanan dan pengalaman Angkie menjalankan hari-harinya sebagai Stafsus, hingga kondisi terkini negara kita dalam mewujudkan Indonesia ramah disabilitas.

Angkie juga menorehkan betapa dibutuhkannya kerja sama dan peran serta berbagai pihak dalam lingkungan sosial masyarakat, yang terdakang masih terasa asing jika harus berhadapan dengan teman-teman disabilitas di Indonesia.

Pada bab tiga, Angkie juga menjelaskan mengenai Komisi Nasional Disabilitas (KND), yang menjadi lembaga pertama dalam sejarah Indonesia. Lembaga ini disahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo khusus untuk penyandang disabilitas.

Beragam Pengalaman Hadapi Sejuta Tantangan

Ia juga menceritakan tantangan yang dihadapi teman-teman disabilitas di masa pandemi Covid-19. Masa-masa yang membuat semua pihak belajar dan membuka mata bahwa masih banyak teman-teman disabilitas yang terabaikan. Dari mulai sesederhana kepemilikan KTP, prioritas penerimaan vaksin dan masih banyak hal lainnya.

Angkie juga menyuarakan persoalan kesempatan kerja dan berwirausaha bagi teman-teman disabilitas. Betapa pentingnya kesetaraan tingkat pendidikan, ketersediaan pelatihan vokasi dan sertifikasinya, implementasi regulasi yang seksama, hingga mendorong para teman-teman disabilitas untuk berani berwirausaha.

Harapannya, teman-teman disabilitas dapat terus menembus batas yang selama ini menjadi dinding tak teruntuhkan. Buku ini juga bisa menjadi inspirasi bagi seluruh generasi muda Indonesia baik yang menyandang disabilitas dan yang tidak. Karena terbukti, semua pihak dapat berkontribusi melalui kapasitasnya masing-masing. Sehingga dalam waktu dekat seluruh warga negara Indonsia dapat memiliki kesempatan yang sama tanpa adanya diskriminasi. Bersama teman-teman penyandang disabilitas kita dapat membangun sumber daya manusia yang berkualitas dengan peranan penting.