Sukses

Lifestyle

5 Kartun Disney yang Dapat Mendidik Inner Child Dalam Diri

Fimela.com, Jakarta Berdiri pertama kali pada 16 Oktober 1923, Disney telah menemani masa pertumbuhan setiap anak-anak di dunia. Menawarkan berbagai macam karakter dari manusia sampai hewan yang kemudian di bungkus dengan jalan cerita yang menarik serta cocok untuk disaksikan oleh semua orang tanpa adanya batasan umur. Oleh karena itu, banyak diantara orang dewasa merasa inner child  dalam dirinya mulai bermunculan. 

Dilansir oleh Cambridge.org, inner child adalah bagian dari kepribadian setiap orang. Biasanya inner child dapat mempengaruhi bagaimana cara kita berpikir dan bertindak. Contohnya seperti pada film Moana tepatnya pada adegan di mana Moana mengajar sekelompok anak menari, terdapat satu orang anak yang menari dengan tarian yang berbeda pada anak-anak lainnya. Jika dikaitkan dengan dunia nyata, anggaplah sahabat Fimela pertama kali mengikuti kelas zumba untuk pertama kalinya dan sahabat Fimela belum hapa dengan gerakannya, secara tidak langsung sahabat Fimela akan melakukan hal yang sama dengan contoh sebelumnya.

Banyak orang menonton kembali film kartun Disney karena ingin merasakan fantasi dan kenyamanan jiwa inner child mereka. Nah sahabat Fimela, berikut adalah 5 film kartun yang dapat menggelitik inner child kalian.

Soul (2020)

 “life is full of possibilities. You just need to know where to look.”

Soul dirilis pada 2020 oleh Pixar Animation Stuio dan Pete Docter sebagai sutradara. 

Film berdurasi satu jam empat puluh menit ini menceritakan tentang satu guru SMP bernama Joe Gardner yang memiliki mimpi sebagai musisi Jazz profesional.

Dengan segala perjuangan yang telah ia lakukan, akhirnya Joe mendapatkan terobosan besar. Joe Gardner menemukan dunia di mana para jiwa-jiwa dipersiapkan untuk turun ke bumi. Dalam perjalanannya, Joe bertemu dengan seorang arwah yang bernama 22. Karakter 22 digambarkan sebagai jiwa yang tidak memiliki keinginan untuk menjadi manusia. Akan tetapi, karena dorongan dan batuan dari Joe, mereka berdua berhasil menemukan arti hidup mulai dari tujuan, alasan, dan artinya menjadi seorang jiwa.

 

Secara keseluruhan film Soul menceritakan tentang arti kehidupan dan pentingnya mencari alasan dalam kehidupan.

Film ini juga ingin mengingatkan penontonnya bahwa tidak ada kata telat untuk mengejar mimpi. Menambahkan, tidak ada mimpi yang “kebesaran” dan “kekecilan.”

 

 

Inside out (2015)

“Crying helps me slow down and obsess over the weight of life’s problems.”

Film ini menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Riley dan emosi yang dimilikinya, diantaranya Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust. Lima karakter tersebut tinggal di markas besar kepala (otak). 

Film ini mengeksplorasi emosi kompleks yang dirasakan dan bagaimana cara batin bekerja bagi seorang Riley dan keluarganya ketika pindah kerumah baru. Disaat itu juga, Joy dan Sadness pergi untuk menjelajahi dunia diluar kepala (otak) Riley. Belajar dari dunia baru yang mereka pelajari, Joy dan Sadness memahami pentingnya semua emodi dalam membentuk semua kepribadian anak.

Pada dasarnya, film ini mengajarkan bahwa emosi memang seharusnya untuk dirasakan, entah itu kesedian, kemarah, kesenangan, ketidak sukaan, dan kecemasan karena semua ini adalah bagian dari pembentukan kepribadian.

 

 

Luca (2021)

“Sure, there’s no sunlight, but there’s nothing to see anyway, or do. It’s just you and your thoughts, and all the whale carcass you can eat!”

Luca adalah film animasi yang dibuat oleh Pixar Animation Studio dan Enrico Casarosa sebagai sutradara.

Secara keseluruhan film ini membahas tentang dua anak laki-laki yang merupakan sosok monster air. Mereka berdua berusaha untuk mendapat kesenangan dimanapun mereka berada meskipun sering diberi peringatan oleh keluarganya terhadap bahaya diluar air.

Suatu hari, Luca dan Alberto berpartisipasi dalam perlombaan lokal dan membuat teman-teman baru. Demi memenangkan perlombaan Alberto selalu berhati-hati dalam menggunakan kemampuannya dalam menavigasi  dan merahasiakan identitasnya serta Luca agar tidak di terungkap.

Pesan moral dari film tersebut adalah dimanapun manusia berarda mereka selalu mencari jati diri dan ingin merasa memiliki hak terhadap sesuatu.

Sosok Luca merupakan sebuah pengingan dalam diri untuk selalu waspada dalam setiap keputusan untuk mengambil jalan yang benar.

 

 

Encanto (2021)

“You’re exactly what this family needs.”

Encanto adalah film kartun musikal yang dibuat oleh Walt Disney Animation Studio dan di sutradarai oleh Bryon Howard dan Jared Bush.

Film ini menceritakan sebuah keluarga besar yang memiliki kemampuan yang luar biasa seperti sangat kuat, bisa bebicara dengan hewan, dan lain-lain. Akan tetapi karakter utama bernama Mirabel masih belum menemukan kemampuan dalam dirinya.

Melihat kekuatan sihir dari kotanya mulai memudar, Mirabel memutuskan untuk mencari kebenarkan dalam masa lalu keluarganya. Dengan ini ia berharap dapat menemukan permasalahnya dan bisa memulihkan kekuatan sihir sebelum terlambat.

Encanto memiliki pesan moral terhadap pentingnya keluarga, komunitas dan kemampuan dalam penemuan diri dari setiap orang dalam berbagai macam kalangan usia.

Menambahkan, film ini mengirimkan pesan kepada penontonnya untuk selalu mengingat bahwa setiap orang tidak perlu menjadi istimewah untuk mendapatkan cinta kasih.

 

 

Turning Red (2022)

“I’m changing, mom. i’m finally figuring out who I am, but I’m scared it’ll take me away from you.”

Film ini di buat oleh Pixar Animation Studio dan di sutradarai oleh Domee Shi.

Secara singkat film ini menceritakan tentang seorang remaja berumur 13 tahun bernama Mei yang sedang mengalami masa pubertas yang canggung dan menantang sekaligus menaklukkan kutukan unik dari keluarganya.

Setiap kali Mei merasakan rasa senang atau emosional yang berlebihan, dia akan bertransformasi menjadi panda merah raksasa. Maka dari itu Mei harus belajar untuk mengontrol emosi dan menavigasi semua tantangan yang ada dalam masa pertumbuhan, sambil berusaha untuk mematahkan kutukan keluarga yang sudah ada selama beberapa generasi.

Turning Red adalah pengingat lembut bahwa pertumbuhan akan berjalan baik-baik saja dan hal itu akan membantu setiap orang untuk membangun identitas mereka yang sebenarnya. Film ini juga mengajarkan penonton bahwa menjadi baik bukanlah tentang mengesampingkan sifat buruk, melainkan hidup saja apa adanya.

 

 *Reporter Fimela Sherly Julia Halim

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading