Sukses

Lifestyle

6 Cara Mengetahui Inner Child yang Terluka

Fimela.com, Jakarta Inner child adalah aspek dalam diri kita yang mewakili ingatan, perasaan, dan pengalaman masa kanak-kanak kita. Inner child berperan penting dalam membentuk kepribadian dan pola pikir kita saat dewasa.

Namun, ada kalanya inner child mengalami luka emosional akibat pengalaman traumatis atau peristiwa yang menyakitkan di masa lalu. Menyadari dan mengatasi inner child yang terluka merupakan langkah penting dalam perjalanan pertumbuhan dan penyembuhan diri. Berikut ini adalah beberapa cara mengetahui inner child yang terluka.

1. Mencermati pola perilaku dan reaksi emosional

Dilansir dari Psychology Today, salah satu cara mengetahui inner child terluka adalah memperhatikan pola perilaku dan reaksi emosional yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Inner child yang terluka seringkali muncul dalam bentuk kecemasan, ketakutan, atau respons emosional yang berlebihan terhadap situasi tertentu. Jika kamu merasa terlalu sensitif, mudah marah, atau cenderung menghindari konflik, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya luka pada inner child.

2. Telusuri kenangan masa kanak-kanak

Mengenali inner child yang terluka melibatkan memori masa kanak-kanak. Cobalah untuk mengingat kembali kenangan masa kecilmu, terutama momen yang menyakitkan atau traumatis. Pengalaman ini bisa muncul sebagai perasaan cemas, kesepian, atau perasaan yang tidak diinginkan saat kamu mengenangnya. Dengan mengenali dan menerima pengalaman-pengalaman ini, dapat membantu kamu mengidentifikasi luka pada inner child.

3. Sering mengalami kecemasan atau meragukan diri sendiri

Dilansir dari Verywell Mind, sering mengalami kecemasan atau meragukan diri sendiri tanpa alasan yang jelas adalah salah satu tanda bahwa inner child mungkin mengalami luka emosional dari masa lalu. Inner child adalah bagian dari diri kita yang menyimpan ingatan dan pengalaman dari masa kanak-kanak. Ketika inner child mengalami luka atau trauma, perasaan takut, tidak berharga, atau tidak aman dapat terkunci dalam diri kita sebagai orang dewasa.

Ketika inner child terluka, reaksi kecemasan dan keraguan diri bisa menjadi sangat kuat. Kita mungkin merasa cemas dalam situasi yang seharusnya tidak menimbulkan kecemasan, atau meragukan kemampuan dan nilai diri sendiri tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa terjadi karena peristiwa traumatis atau pengalaman negatif di masa kecil yang belum sepenuhnya diproses dan disembuhkan.

4. Sering me-mimpi-kan pengalaman traumatis masa lalu

Mimpi adalah jendela ke dunia bawah sadar, termasuk inner child yang terluka. Pola mimpi yang melibatkan momen atau peristiwa dari masa lalu dapat mencerminkan perasaan dan emosi yang belum diproses dengan baik.

Dalam mimpi tersebut, kita mungkin mengulangi situasi traumatis atau merasa terjebak dalam pengalaman negatif dari masa kecil. Mimpi-mimpi ini bisa menjadi bentuk pesan dari inner child, yang mencoba untuk mengkomunikasikan kebutuhan yang belum terpenuhi.

5. Sering merasa kesepian dan terasing

Perasaan kesepian dan terasing adalah salah satu tanda karakteristik dari inner child yang terluka. Inner child adalah bagian emosional dari diri kita yang menyimpan ingatan dan pengalaman dari masa kecil, termasuk perasaan-perasaan yang mungkin tidak teratasi atau tidak dipenuhi pada saat itu. Ketika inner child mengalami luka emosional atau trauma di masa kecil, perasaan kesepian dan terasing bisa menjadi akibatnya.

Mengetahui tanda-tanda inner child yang terluka adalah langkah awal yang penting dalam proses penyembuhan diri. Jika kamu menyadari beberapa tanda ini pada dirimu sendiri, maka penting untuk mendapatkan perawatan psikolog atau terapi yang tepat. Terapi dengan profesional dan berkualifikasi dapat membantu kamu menjalani proses penyembuhan inner child dan membangun versi dirimu yang lebih sehat dan penuh kasih dengan diri sendiri.

 

*Penulis: Amelia Septika

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading