Fimela.com, Jakarta Berkurban di Hari Raya Idul Adha merupakan momen berharga kedua setelah perayaan Idul Fitri dalam agama Islam. Kurban merujuk pada praktik menyembelih hewan yang dilakukan oleh umat muslim sebagai salah satu bentuk ibadah yang ditetapkan oleh Allah. Adapun hewan yang akan disembelih saat kurban biasanya adalah sapi dan kambing.
Pemilihan sapi atau kambing sebagai hewan kurban dapat bergantung pada beberapa faktor, meliputi budaya setempat, kebiasaan seseorang, ketersediaan, preferensi, hingga kemampuan finansial. Terlepas itu semua, baik sapi maupun kambing sama baiknya sebagai bentuk rasa syukur dan pendekatan diri kepada Allah. Sesuaikan dengan kemampuan finansial dalam pemilihan daging kurban.
Walaupun sama-sama dalam kelompok daging merah, banyak orang yang tidak bisa membedakan antara daging sapi dan kambing. Ditambah lagi keduanya memiliki bentuk yang serupa ketika diolah menjadi masakan sate atau sop daging. Biaya kurbannya pun berbeda, sapi sedikit lebih mahal daripada kambing. Hal ini karena sapi memiliki daging yang lebih banyak dan membutuhkan perawatan ekstra agar fisiknya sempurna, sehingga daging yang dihasilkan berkualitas. Baca di bawah ini cara membedakan antara daging sapi dan kambing lebih lanjut.
Advertisement
Advertisement
Secara aroma
Cara membedakan pertama dan yang paling terlihat adalah aroma yang dihasilkan daging sapi dan kambing. Meski keduanya sama-sama mengeluarkan aroma tidak enak, namun daging kambing memiliki aroma yang sangat kuat. Aroma tersebut akan tercium ketika masih mentah sampai sudah menjadi masakan jika tidak diolah dengan benar. Sedangkan daging sapi tidak mengeluarkan bau yang amis baik dalam keadaan mentah maupun setelah diolah.
Lapisan lemak atau marbling
Cara selanjutnya adalah melihat lapisan lemak pada daging yang masih mentah. Biasanya, daging sapi memiliki garis lemak berwarna putih atau marbling yang lebih banyak daripada daging kambing. Ketimbang jenis daging lainnya, daging kambing tidak memiliki garis berwarna putih sebab dikarenakan mereka tidak memiliki banyak lemak seperti daging sapi. Maka dari itu, ini yang menjadi alasan mengapa daging kambing kerap terasa lebih alot dibandingkan daging sapi.
Tekstur daging
Apabila masih belum bisa menemukan perbedaan hanya dengan penglihatan dan aroma, cara yang satu ini mungkin akan membantu. Tekstur dari daging sapi dan daging kambing cukup berbeda. Ketika diolah, daging sapi lebih cepat melunak dan empuk dibandingkan daging kambing. Mereka memiliki lemak yang lebih banyak, sehingga daging sapi jauh lebih lembut daripada daging kambing.
Sementara daging kambing memiliki marbling lemak yang lebih sedikit, mereka jauh lebih keras dan cenderung kenyal. Ditambah lagi jika pengolahan daging kambing yang salah, mereka akan semakin sulit dikunyah dan bisa terasa alot. Kurang disarankan bagi yang memiliki masalah dengan giginya.
Secara kandungannya
Banyak orang yang menghindari daging kambing karena kaitannya dengan penyakit hipertensi, ini adalah hoax belaka. Nyatanya, daging kambing menjadi alternatif lebih sehat daripada daging merah lainnya, mereka diperkaya dengan vitamin B12 dan zat besi yang tinggi. Oleh alasan tersebut, daging kambing berkontribusi sangat baik bagi ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi.
Melansir dari laman Vinmec Hospital, daging kambing memiliki kalori 122, sementara daging sapi memiliki 179 kalori. Sama halnya dengan kandungan lemaknya, daging kambing hanya 2,6 gram, sementara daging sapi terdapat 7,9 gram lemak.
Advertisement
Secara rasa
Jika dilihat perbedaannya melalui cita rasa, daging kambing sering dikonsumsi dalam makanan Asia, Timur Tengah, dan India. Sedangkan daging sapi sangat digemari di negara-negara barat, terutama United States. Daging kambing memberikan rasa yang pekat dan sedikit gurih, mereka populer diolah dengan berbagai macam rempah-rempah Timur Tengah. Walaupun begitu, daging kambing tidak lebih manis dari daging sapi. Pengolahan daging kambing juga lebih ekstra, jika tidak berhasil maka daging akan masih tercium aroma amis dan tekstur nya yang alot.
Pada dasarnya, daging merah baik daging sapi maupun daging kambing memanglah dapat memenuhi kandungan nutrisi yang diperlukan tubuh, khususnya protein tinggi. Walaupun begitu, apabila pengolahannya salah dan tidak sehat, maka akan menjadi masalah bagi tubuh. Mengonsumsi daging merah berlebihan juga dikaitkan dengan sejumlah kesehatan, seperti kolesterol dan hipertensi. Pastikan untuk memerhatikan porsi sekali makan agar tidak mengganggu kualitas tubuh.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries