Fimela.com, Jakarta Chef Tetsuya Wakuda merupakan celebrity chef yang dikenal dengan deretan prestasi dan restoran garapannya yang kian populer. Bahkan di Singapura, ia juga menggarap kuliner klasik khas Jepang bertajuk Wakuda Japanese Restaurant yang berlokasi di kawasan ekslusif, Marina Bay Sands.
Wakuda Singapura menjadi portofolio terbarunya setelah Waku Ghin yang sukses menyabet bintang Michelin. Bahkan pada gelaran ‘Where Your Senses Feast’ yang digelar oleh Marina Bay Sands beberapa waktu lalu, Chef Tetsuya Wakuda menjadi salah satu koki bintang yang hadir meramaikan pesta kuliner tersebut.
Pada kesempatan ini, Fimela.com berkesempatan untuk berbincang, mengulik lebih dalam dan mengetahui perjalanan karier Chef Tetsuya Wakuda.
Advertisement
Advertisement
Memulai perjalanan kuliner di Australia
Fimela: Siapa yang memengaruhi anda untuk menjadi koki?
Chef Tetsuya Wakuda: Ketika saya pertama kali memulai perjalanan kuliner di Australia, Tony Bilson adalah salah satu pengaruh terbesar saya. Dia mengajari saya semua tentang rasa dan dasar-dasar teknik memasak ketika saya bekerja di restorannya. Setelah itu, saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu Alain Ducasse, seseorang yang saya kagumi, dan sekarang menjadi teman lama yang sangat saya sayangi. Kami sama-sama menyukai makanan, dan mereka semua adalah koki yang hebat dan menginspirasi.
Fimela: Apa yang membuat anda jatuh cinta dengan industri kuliner, khususnya dengan menjadi seorang koki?
Chef Tetsuya Wakuda: Saya merasa sangat hidup ketika saya bekerja di restoran-restoran saya, atau hanya memikirkan resep saya berikutnya di ruang tenang saya di rumah. Saya suka bepergian, dan tiap kali saya melihat sesuatu yang menarik atau rasa maupun aroma yang enak, saya mulai bertanya-tanya - bagaimana cara memasukkan hal ini ke dalam masakan saya? Jenis hidangan apa yang bisa saya buat menggunakan bahan ini? Kebebasan untuk melatih kreativitas adalah hal yang membuat menjadi koki menarik bagi saya - saya menikmati proses berkreasi dan dapat melayani tamu saya dengan sesuatu yang telah saya buat - dari inspirasi hingga ke meja - adalah perasaan yang luar biasa.
Fimela: Bagaimana anda memaknai profesi koki? Dan bagaimana caranya menjaga konsistensi serta komitmen untuk sukses menjadi koki dunia?
Chef Tetsuya Wakuda: Sebagai koki, kami selalu mengincar kesempurnaan. Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, dan kami terus berkembang menjadi lebih baik serta mencari inspirasi dari produk segar di sekitar kami. Dan makanan - sama seperti kehidupan - adalah tentang menemukan keseimbangan yang sempurna. Di tengah tren makanan yang selalu berkembang, saya mencoba untuk tetap setia pada filosofi memasak saya, yakni menonjolkan rasa sederhana dan alami pada hidangan-hidangan saya. Bahan-bahan yang kami gunakan mungkin berbeda sepanjang musim berjalan, namun bagi saya, bahan makanan yang bagus tidak memerlukan terlalu banyak intervensi, atau ia akan kehilangan bentuk aslinya.
Banyak tantangan yang dihadapi
Fimela: Tantangan terbesar untuk menjadi koki dunia?
Chef Tetsuya Wakuda: Sifat terpenting dari seorang koki profesional adalah mampu mempertahankan keingintahuan alami kita akan bahan dan keterampilan kuliner. Kegembiraan saat menemukan bahan-bahan baru memicu kreativitas kami untuk menyajikan hidangan yang lebih baik setiap saat. Keingintahuan untuk belajar dari berbagai masakan serta budaya membuka pikiran kita terhadap kemungkinan tak terbatas yang ada di dapur.
Fimela: Tren dan terobosan apa yang anda lihat di industri kuliner saat ini?
Chef Tetsuya Wakuda: Menurut saya hidangan sederhana dan lembut akan terus mencuri hati pengunjung. Lebih sedikit hiasan, metode yang tidak terlalu rumit, rasa yang sama lezatnya. Meskipun apresiasi terhadap bahan-bahan premium kian meningkat, pengunjung tetap ingin menikmati produk segar dengan segala kealamiannya, tanpa terlalu banyak hiasan.
Fimela: Untuk Food & Wine Festival, hal spesial apa yang anda persiapkan?
Chef Tetsuya Wakuda: Saya dan tim saya di Waku Ghin menyajikan Makan Malam Bintang Enam bersama dua koki luar biasa lainnnya - Stefan Stiller dari Taian Table di Shanghai, dan Greg Bess dari CUT dan Spago oleh Wolfgang Puck. Kami menyajikan tiga hidangan - untuk canape, kami menyajikan scallop Hokkaido dengan nori segar, landak laut, dan kaviar oscietra untuk sepercik cita rasa laut. Cita rasanya membentang hingga ke hidangan pertama yakni salad abalon dengan asparagus putih yang musiman, serta kacang hitam dan saus jeruk untuk sentuhan jeruk yang menyegarkan. Kami merasa terhormat untuk menyajikan hidangan penutup malam itu, dibuat tidak lain oleh koki pastry eksekutif saya Ishino Yasushi - millefeuille apel karamel, krim teh, dan es krim vanila.
Fimela: Apa tips dan trik anda untuk menikmati festival ini?
Chef Tetsuya Wakuda: Datanglah dengan rasa lapar. Ada banyak hal untuk dijelajahi. Di WAKUDA, kami menyajikan berbagai pilihan wiski Jepang berkualitas yang dapat anda pasangkan dengan kudapan bar kami seperti karaage ayam dan paprika shishito favorit saya. Kami juga membuat lima menu hidangan musiman dengan waktu terbatas di mana anda dapat memasangkannya dengan koktail buatan tangan bergaya Jepang, anggur, serta botol sake premium untuk restoran saya
#Breaking Boundaries