Fimela.com, Jakarta Mengawali hidup yang baru bersama pasangan dapat awalidi dengan membicarakan beberapa hal penting seperti pembagian pengelolaan keuangan dan pembuatan anggaran yang akan dijalani baik masa kini maupun masa depan. Merencanakan pengeluaran anggaran membantu kamu untuk menabungkan uang yang ada untuk mencapai tujuan tertentu seperti membeli mobil, membeli rumah, biaya masa pensiun, biaya liburan bersama, atau melakukan investasi.
Dilansir dari byjus.com, investasi merupakan aset atau item yang diperoleh dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan atau pengakuan. Investasi juga berarti pembelian barang yang tidak dikonsumsi hari ini, tetapi dapat digunakan di masa depan untuk menghasilkan kekayaan. Investasi dapat berupa banyak hal seperti bangunan, jalan, mesin, dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa jenis investasi dan cara kerjanya yang dilansir dari smartasset.com:
Advertisement
Saham
Saham merupakan jenis investasi yang paling terkenal dan sederhana. Dengan membeli saham pada suatu perusahaan, ketika harganya mengalami kenaikan, kamu dapat menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Namun, resikonya juga dapat terjadi ketika harga mengalami penurunan yang dapat mengakibatkan kamu kehilangan uang.
Advertisement
Reksadana
Reksa dana merupakan kumpulan yang dari banyak investor yang diinvestasikan secara luas di sejumlah perusahaan. Pengelolaan reksa dana dapat dikelola baik secara aktif maupun pasif. Biasanya dana dikelola secara aktif memiliki pengelola dana yang mengambil sekuritas untuk menaruh uang investor sehingga biasanya manajer dana sering mencoba untuk mengalahkan indeks pasar yang ditunjuk dengan memilih investasi yang akan mengungguli indeks tersebut, sedangkan dana yang dikelola secara pasif, hanya melacak indeks pasar saham utama.
Reksa dana dapat berinvestasi dalam berbagai sekuritas seperti ekuitas, obligasi, komoditas, mata uang, dan lainnya. Investasi ini juga memiliki banyak resiko seperti saham, tetapi juga bergantung pada apa yang diinvestasikan. Kamu dapat menghasilkan uang dari reksa dana ketika nilai saham, obligasi, dan sekuritas bundel lainnya mengalami kenaikan.
Obligasi
Obligasi merupakan bisnis atau entitas pemerintah. Perusahaan menerbitkan obligasi korporasi, sedangkan pemerintah daerah menerbitkan obligasi daerah. Cara kerja dari obligasi ini, ketika uang dipinjamkan, pemberi pinjaman atau investor akan mendapat pembayaran bunga sehingga setelah obligasi jatuh tempo, kamu telah menahan uang pada waktu yang ditentukan secara kontraktual sehingga nantinya uang pokok akan kembali. Obligasi memiliki resiko yang cenderung lebih rendah. Selain itu, obligasi negara juga dianggap sebagai investasi yang sangat aman.
Dana yang diperdagangkan di bursa atau Exchange-Traded Funds (ETF)
Jenis investasi ini mirip dengan reksa dana karena merupakan kumpulan investasi yang melacak indeks pasar. Namun, yang membedakan, saham ETF ini dibeli dan dijual di pasar saham dengan harga yang berfluktuasi sepanjang hari perdagangan. ETF menghasilkan uang dari kumpulan pengembalian di antara semua investasi dan ketika nilainya naik, kamu dapat menjualnya untuk mendapatkan uang.
Sertifikat deposito atau Certificates of Deposit (CD)
CD dianggap sebagai investasi yang memiliki risiko paling rendah. Investasi ini dapat dilakukan dengan memberikan sejumlah uang kepada bank untuk jangka waktu yang telah ditentukan dan nantinya kamu akan mendapatkan bunga atas uang itu. Pada akhir periode, nantinya kamu akan mendapatkan kembali pokok uang yang telah diberikan beserta tambahan jumlah bunga yang telah ditentukan. Oleh karena itu, cara mendapatkan uang dengan investasi CD berasal dari bunga yang diperoleh selama jangka waktu deposit.
Komoditas
Komoditas merupakan produk fisik yang dapat diinvestasikan yang terdiri dari empat jenis yaitu logam mulia, logam industri, gandum, jagung, kedelai, perut babi, sapi bakalan, minyak mentah, produk minyak bumi, dan gas alam. Dengan memperdagangkan komoditas berjangka, nantinya investor akan menghasilkan uang. Selain itu, beberapa investor juga terkadang membeli komoditas sebagai nilai lindung untuk portofolionya ketika inflasi terjadi.
*Penulis: Fani Varensia.