Fimela.com, Jakarta Menjadi konten kreator kini banyak digandrungi anak muda karena dinilai merupakan pekerjaan yang fleksibel, bisa dikerjakan di mana saja dan kapan saja. Selain itu, banyak yang menyebutkan penghasilan dari seorang konten kreator cukup menggiurkan.
Konten kreator merupakan pekerjaan yang berkaitan di bidang kreatif. Umumnya, pengguna sosial media mengunggah konten berupa foto atau video yang mereka kuasai. Dari situ, mereka akan mendapatkan bayaran dari endorsement atau monetasi.
Kini, ada istilah baru di dunia konten kreator, yaitu affiliate marketing. Ini adalah program di mana seorang konten kreator mempromosikan produk tanpa perlu menunggu di-endorse. Affiliate marketing mulai populer sejak media sosial TikTok merambah di dunia, khususnya Indonesia. Hal tersebut juga dilakukan oleh seorang konten kreator, bernama Alexander Brian Pamenang.
Advertisement
Advertisement
Perbedaan yang dijelaskan oleh Alexander Brian
Seorang lulusan Magister Manajemen dari PPM School Management ini memulai kariernya sebagai konten kreator di Instagram karena iseng saja. Lewat akun Instagram @alexanderbrianp, dirinya suka melakukan hunting foto. Pada momen tertentu, foto Alexander Brian mendapatkan like dan komen banyak, sehingga membuatnya berlanjut bermain sosial media.
“Awalnya belum kelihatan hasilnya, like belum banyak, yang komen gak ada,” cerita Alexander Brian. “Sampai suatu momen, foto saya banyak yang like dan komen, dari situ saya ngerasa hasil kerja saya dihargai, akhirnya terus berlanjut main sosmed,” lanjutnya.
Pada era Covid-19, Alexander Brian yang terkena dampak, membuatnya berhenti kerja. Ia pun memilih untuk melanjutkan kuliah Magister di PPM. Namun, ia tak bisa tinggal diam dan mencari cara agar tetap dapat menghasilkan uang dari rumah. Maka dari itu, Alexander Brian mencoba untuk menjadi konten kreator di YouTube @alexander brian pamenang.
Menemukan komunitas yang tepat
“Akhirnya saya cari cara buat menghasilkan uang tapi dari rumah. Awalnya saya fokus di YouTube dan cukup menjanjikan, karena dalam waktu enam bulan saya sudah monetize dan endorsement mulai berdatangan,” terangnya.
Tetapi, Alexander Brian merasa penghasilannya masih kurang. Dari situ, ia mencoba untuk ikut komunitas Affiliate Home and Living di TikTok. Menurutnya, menjadi seorang affiliate marketing di TikTok memiliki prospek yang cukup baik dan menjanjikan. Tidak seperti pekerjaan tradisional, affiliate marketing memungkinkan individu untuk bekerja dari rumah atau lokasi mana pun dengan koneksi internet, memungkinkan mereka membuat jadwal dan bekerja sesuai kecepatan mereka.
affiliate marketing juga memungkinkan individu untuk memilih produk atau layanan yang mereka yakini dan sukai, menjadikannya cara terbaik untuk memonetisasi hobi atau minat mereka. Misalnya, seseorang yang menyukai kebugaran dapat mempromosikan suplemen kesehatan, peralatan olahraga, atau program olahraga.
Selain itu, karena affiliate marketing dibayar berdasarkan komisi, mereka memiliki potensi penghasilan yang tidak terbatas. Semakin banyak penjualan yang mereka hasilkan, semakin banyak yang bisa mereka hasilkan.
“Pas kenal TikTok dan ikut dalam komunitas Affiliate Home and Living di TikTok, akhirnya saya mulai serius jadi konten kreator khusus video pendek,” ucapnya.
“Saya merasa potensi dan prospek yang ada itu cukup baik dan menjanjikan. Saya mulai mendapatkan endorse lebih banyak dari brand yang cukup memiliki nama,” pungkasnya.
#Breaking Boundaries