Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa takut atau gelisah? Perasaan takut atau gelisah biasanya muncul ketika kamu berada dalam keadaan yang asing dan menakutkan. Takut dan gelisah juga bisa muncul ketika berhadapan pada situasi yang membuatmu terasa gugup, misalnya ketika akan berbicara di depan banyak orang.
Namun kalau kamu sering merasakan perasaan takut dan gelisah tanpa sebab, kondisi tersebut dinamakan serangan panik (panic attack). Serangan panik adalah kemunculan rasa takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam.
Serangan panik bisa ditandai oleh beberapa hal. Berikut beberapa gejala serangan panik serta cara mengatasinya.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Serangan Panik
Saat seseorang mengalami serangan panik, otak memerintahkan sistem saraf untuk merespons dengan melawan atau menghindar (fight or flight). Tubuh kemudian akan menghasilkan zat kimia, seperti adrenalin, yang memicu peningkatan detak jantung, frekuensi napas, dan aliran darah ke otot.
Serangan panik muncul saat tubuh mempersiapkan respons untuk melawan atau menghindar meski tidak ada situasi yang genting atau berbahaya. Seseorang bahkan dapat mengalami kondisi ini dalam situasi yang tidak terduga, misalnya ketika sedang menonton televisi atau tertidur.
Belum diketahui secara pasti penyebab dari serangan panik. Namun, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya:
- Stres berkelanjutan, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stres, seperti adrenalin
- Trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan
- Pengendalian amarah yang buruk sehingga lebih rentan mengalami stres
- Perubahan suasana secara tiba-tiba maupun mengalami sensory overload, misalnya masuk ke lingkungan yang ramai dan penuh sesak
- Masalah kehidupan, misalnya perceraian atau masalah keuangan
- Faktor genetik atau riwayat serangan panik dalam keluarga
- Perubahan tertentu pada fungsi di beberapa bagian otak
- Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh, secara berlebihan
- Aktivitas fisik yang terlalu berat
Gejala Serangan Panik
Serangan panik biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung di situasi apa pun. Berikut ini adalah beberapa gejala yang menyertai serangan panik:
- Berkeringat secara berlebihan
- Gelisah atau berpikir yang tidak masuk akal
- Takut yang berlebihan
- Mulut kering
- Otot menjadi tegang
- Gemetar atau menggigil
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Kram perut
- Nyeri dada
- Mual
- Mati rasa atau kesemutan
- Keinginan untuk BAB atau BAK
- Telinga berdengung
- Sakit kepala
- Pusing atau pingsan
Serangan panik dapat berlangsung selama 5–20 menit, tetapi bisa juga terjadi secara berkesinambungan selama beberapa jam. Frekuensi terjadinya serangan panik ini tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Setelah serangan panik, penderita dapat mengalami pusing dan kelelahan. Kondisi ini juga menyisakan rasa takut serangan akan kembali terjadi. Akibatnya, penderita akan menghindar dari situasi yang dapat memicu serangan panik.
Advertisement
Cara Mengatasi Serangan Panik
Segera cari pertolongan medis ke dokter kalau kamu mengalami serangan panik. Meski bukan kondisi yang berbahaya, serangan panik cukup sulit diatasi secara mandiri dan bisa bertambah parah jika tidak ditangani.
Gejala serangan panik juga dapat menyerupai gejala kondisi lain, seperti serangan jantung. Oleh karena itu, pemeriksaan sangat dianjurkan untuk memastikan kondisi yang dialami.