Fimela.com, Jakarta Bunga adalah salah satu keajaiban alam yang memiliki keindahan yang luar biasa. Pemberian bunga bisa untuk rasa terima kasih, rasa kasih sayang, atau rasa apresiasi terhadap orang lain. Bunga dianggap sebagai tanda rasa sayang kepada orang disekitar kita. Sudah menjadi tradisi untuk memberikan bunga sebagai hadiah dalam berbagai perayaan khusus, seperti ulang tahun, hari valentine, pernikahan, ataupun Hari Ibu.
Jenis bunga yang berbeda-beda memiliki makna yang berbeda pula, misal seperti bunga mawar merah melambangkan rasa cinta dan romansa, sedangkan bunga lily putih melambangkan simbol keindahan dan kesucian. Selain perbedaan pada jenis dan warna, bunga memiliki aroma yang khas, bagi siapa yang menciumnya akan merasakan sensasi menyenangkan dan rasa tenang.
Seperti yang dilakukan Hanna, pemilik dari bisnis bunga artisan Catalea yang menawarkan ragam jenis bunga yang variatif, dimulai dari fresh flower, dried flower, preserved hingga artificial. Dengan perpaduan warna yang beragam, bentuknya sangat unik tidak seperti buket bunga lainnya. Tak hanya itu, Catalea juga menerima jasa untuk dekorasi acara-acara tertentu.
Advertisement
Advertisement
Belajar secara otodidak
Mengambil nama Catalea dari salah satu jenis bunga, yaitu bunga anggrek “Cattleya” yang berasal dari Costa Rica, Argentina. Mengawali bisnis dari tahun 2021, Hanna merasa bahwa belum banyak toko bunga yang menawarkan konsep bunga artisan di Jakarta, walaupun ada namun harganya terbilang mahal. Cerita Catalea dimulai dari sini, diawali dengan belajar secara otodidak lalu mengikuti berbagai workshop untuk mendalami teknik pembuatan bunga. Hanna selalu haus akan ilmu, ingin terus mencari-cari inspirasi dan pengalaman baru.
“Awalnya aku otodidak, lalu mulai ikut-ikut workshop buat belajar teknis” ucap Hanna, pemilik Catalea.
Bunga artisan dengan harga terjangkau
Berangkat dari suka berbagi postingan hasil rangkaian bunganya, menjadi sebuah potensi bisnis. Tak disangka-sangka banyak yang berminat dengan hasil rangkaian bunga milik Hanna. Maka dari itu, ia mulai bertekad untuk membuat toko bunga dengan harga yang terjangkau, sehingga bisa dipesan oleh semua kalangan.
“Awalnya sih karena ngerasa artisan florist di Jakarta belum terlalu banyak, terus aku masih kesusahan cari yg affordable juga, jd aku buat Catalea nih biar bisa dibeli sama semua kalangan gitu,” lanjut Hanna.
Advertisement
Jadikan pesaing menjadi motivasi
Berjalan 3 tahun, Hanna sudah menghadapi pasang surut upaya merintis bisnis Catalea di media online. Berbagai pesaing bisnis bunga lainnya tak membuatnya menciut, justru sebaliknya. Ia semakin termotivasi untuk terus menciptakan karya-karya baru, serta meningkatkan kualitas yang sudah dibangun sejak awal. Semakin bertambah peminat Catalea, hingga saat ini sudah bekerja sama dengan beberapa brand, bahkan seringkali membuat workshop pembuatan artisan flower.
“Karena di support semua orang, akhirnya memutuskan untuk resign dari 9-5 work dan seriusin bisnis ini.” ucap Hanna.
Dibantu dengan dukungan kerabat di sekitar nya hingga keluar dari pekerjaan sebelumnya untuk fokus membangun Catalea, berharap untuk cepat membuka toko offline.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries