Sukses

Lifestyle

Diary Fimela: Berkarya Bersama Penyandang Disabilitas dalam Ekspresikan Seni Melalui Puka

Fimela.com, Jakarta Seni adalah bentuk ekspresi yang melibatkan keterampilan dan imajinasi untuk mencipatakan suatu karya yang memiliki nilai estetika, emosional, atau intelektual di dalamnya. Karya seni dapat berasal dari berbagai latar belakang dan budaya, serta menjadi perantara untuk menyampaikan pesan melalui alat kesenian, seperti seni lukis, seni kerajinan, seni tari, seni musik, dan sebagainya. 

Seni juga dikatakan sebagai ungkapan kreatif yang dapat diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali. Siapa saja bisa menghasilkan seni, tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, atau status sosial, termasuk disabilitas. 

Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, dan intelektual dalam jangka waktu yang panjang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Penyandang disabilitas juga secara penuh memiliki hak dan peluang yang sama dengan orang pada umumnya.

Sayangnya masih banyak diskriminasi dan kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan dan hak-hak yang dimiliki mereka.  Padahal, setiap orang memiliki hak dan akses yang sama tanpa terkecuali, termasuk kebebasan berkreativitas karya seni. Melihat hal ini, Dessy founder dari Puka, tergerak untuk membuat bisnis dalam bidang kerajinan tangan untuk memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas. 

“Puka itu sosial bisnis dalam bidang crafting yang memberdayakan teman-teman berkebutuhan khusus.” ujar Dessy, Founder Puka.

Membuka peluang untuk penyandang disabilitas

Puka adalah bisnis UMKM lokal yang menjual berbagai macam tas, home decor, dan aksesoris, seperti kalung, gelang, cincin, dan masih banyak lagi. Istimewanya, semua produk tersebut dibuat oleh bantuan tangan penyandang disabilitas. Sering dilihat sebelah mata, hal ini membuktikan bahwa orang yang berkebutuhan khusus juga memiliki jiwa seni dan kreativitas yang tinggi. Melalui seni, mereka bisa mengekspresikan diri, berpatisipasi dalam aktivitas budaya, dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. 

Selain itu, seni digunakan sebagai bentuk terapi untuk membantu tiap-tiap individu untuk melawan tantangan fisik dan emosional yang dihadapi. Saat ini lebih dari 25 teman-teman disabilitas yang sudah bergabung menjadi crafter di Puka tersebar di Garut dan Bandung, rata-rata mereka di umur 15-64 tahun, namun Dessy tidak membatasi umur, jenis kelamin, ataupun latar belakang mereka. 

“Umur tidak menjadi halangan untuk berkarya, yang terpenting mereka yang bergabung menyukai art dan crafting serta commit untuk membuat produk yang disukai segemennya Puka” Ujar Dessy.

Berdiri sejak 2015

Berdiri sejak 2015, dibalik nama Puka ini merupakan kependekan dari Pulas Katumbiri, diambil dari bahasa Sunda yang artinya Goresan Pelangi. Sesuai dengan lokasi Puka didirikan, yaitu di tanah Sunda. Sudah berjalan 7 tahun, saat ini Puka tidak hanya menjual produk-produk aksesoris dan tas saja, tetapi juga dengan meningkatnya peminat, seringkali membuka workshop yang terbuka untuk mereka yang ingin meningkatkan kreativitas kesenian. 

Tentu selama 7 tahun ini ada berbagai rintangan yang kerap dihadapi Dessy. Terjun di dunia kesenian, ia dihadapi oleh berbagai pesaing yang lebih berpengalaman darinya, ditambah lagi dari segi modal yang memang tidak sedikit. Namun Dessy selalu berjuang dan bertahan, hingga saat ini perlahan Puka sudah mulai bisa menyesuaikan dengan lingkungan. Sudah banyak brand-brand lain dan berbagai desainer lokal yang bekerja sama dengan Puka. Dessy ingin Puka untuk setara dengan brand lokal lainnya, sehingga dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat luas. 

“Minimalnya mensejajarkan Puka dengan lokal brand lainnya agar Puka dapat lebih diakui keberadaannya oleh masyarakat luas.”

Semoga dengan mulai banyaknya komunitas dan bisnis UMKM yang terbuka untuk penyandang disabilitas seperti Puka, akan terus memberdayakan mereka yang memiliki kebutuhan khusus untuk mendapatkan kesetaraan pekerjaan dan kehidupan yang layak serta kebebasan untuk berkarya. 

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading