5 Ciri Perempuan Mandiri yang Tak Butuh Dibahagiakan Orang Lain

Perempuan mandiri tidak bersandar pada orang lain untuk mensejahterakan dirinya secara finansial, emosional, mental maupun fisik. Ia hanya akan mengandalkan dirinya sendiri dalam banyak hal, termasuk merasa bahagia. Pergi ke mana pun sendirian tidak terasa menakutkan atau membuatnya tak nyaman. Ia tidak selalu butuh ditemani untuk pergi ke mana pun. Ia menikmati belanja berkeliling di mall, supermarket dan menghabiskan waktu duduk menyeruput minuman dingin di sudut cafe sambil menyaksikan orang-orang dan jalanan. Adanya pasangan hanya sebagai pelengkap kehidupan, ia tidak membebani pasangan dengan mindset "mencari seseorang yang bisa membuatnya bahagia."

Perempuan mandiri tidak mencari seseorang yang bisa membahagiakan dirinya atau mengeluarkan ia dari neraka kehidupan, karena kebahagiaan itu tanggung jawab pribadinya. Ia tak membiarkan rasa takut menghalangi dan menghentikannya, tak membiarkan orang lain menjatuhkannya atau merusak harinya. Ia juga tak membiarkan orang memperlakukannya dengan buruk, karena tak ada satu manusia pun yang pantas diperlakukan buruk. Ia menghargai dan mencintai dirinya dengan baik.

Bukan hanya mampu mencintai dan menghargai diri sendiri, perempuan yang tak butuh dibahagiakan orang lain juga menyebar kebaikan dan kebahagiaan untuk orang lain. Ia memiliki empati, mau menolong, membantu dan bersikap baik pada semua orang. Ia juga menggunakan kata-kata yang baik, sopan dan tidak menjatuhkan. Ia tak punya waktu untuk bergosip atau membicarakan keburukan orang lain di belakang mereka. Ia mengurus urusan hidupnya sendiri karena ia menggunakan egonya bukan untuk kejahatan.

Perempuan yang mampu membahagiakan dirinya sendiri pasti tahu apa yang paling membuatnya bahagia. Ia mengenali dirinya dengan baik, menerima kekurangannya dan mendengarkan intuisi serta kata hatinya. Jika sesuatu tak membuatnya bahagia, ia tidak ragu menolak hal itu. Dia memercayai nalurinya, mengetahui bahwa nalurinya tidak akan pernah menyesatkannya. Dia mungkin mendengarkan pendapat orang lain, tetapi itu tidak berpengaruh pada proses pengambilan keputusan atau nilai-nilai yang ia yakini.

Tidak semua hal akan sesuai dengan harapan, ekspektasi atau keinginannya, tapi itu tak membuatnya mengeluh dan menggerutu tentang kehidupan. Ia sepenuhnya menerima dan menganggap hal itu wajar. Ia optimis dan positif, bisa melihat segala hal baik bahkan dari hal buruk yang menimpanya. Ia tidak suka membebani diri sendiri atau overthinking tentang hal-hal di luar kendalinya. Ia belajar dari kegagalan, menerima kenyataan, banyak bersyukur dan menikmati pengalaman hidup. Ia juga selalu bisa menghibur dirinya dengan sesuatu yang sederhana. Itulah tanda perempuan yang tak butuh dibahagiakan orang lain.

Kamukah salah satu perempuan mandiri yang tak butuh dibahagiakan orang lain tersebut, Sahabat Fimela?

#Breaking Boundaries