Sukses

Lifestyle

Perempuan Semakin Dominasi Jalanan Sebagai Pengendara dengan Merajalelanya Mobil Matic

Fimela.com, Jakarta Di masa kini perempuan memiliki kemandirian yang lebih tinggi untuk soal mobilisasi. Tanpa harus tergantung orang lain, perempuan bisa menuju suatu tempat yang ingin dituju dengan menyetir mobil sendiri.

Perempuan yang bisa menyetir memang sempat menjadi hal yang tabu dan asing di Indonesia. Menurut stigma lama, menyetir mobil hanya cocok dan pantas dilakukan oleh laki-laki. 

Namun stigma ini sudah semakin melunak dan menjadikan perempuan menyetir sendiri adalah hal yang biasa. Semakin ke sini jalanan di kota besar, seperti di Jakarta, semakin didominasi oleh pengendara perempuan. Hal ini diakui Pramita Sari selaku Marketing & Communications General Manager Mazda Indonesia.

"Memang kita kalau dilihat dari profilenya hampir 50-50 male dan female. Kalau ditanya behaviournya seperti apa saya rasa dengan automatic transmition, semua pengendara wanita dalam hal itu khususnya Mazda, mereka sudah di kondisi yang sangat confident," kata Pramita Sari.

Kehadiran transmisi otomatis memudahkan pengendara dalam menyetir karena hanya perlu membiasakan menginjak pedal rem dan gas, tanpa harus mengendalikan pedal gigi manual. Tentu, kemudahan ini menarik perhatian pengendara perempuan untuk bisa memiliki mobil dan menyetir sendiri ke manapun destinasi yang ingin dituju.

Ditambah lagi, produsen mobil dunia juga semakin fokus akan fitur keselamatan yang ada pada di sebuah mobil. Memastikan pengendara dapat mengemudi dengan aman berkat sederet fitur yang ada.

 

 

Fitur yang paling dicari

Fitur yang dipasang tidak hanya berguna di saat pengemudi mengalami benturan, melainkan juga dalam keseharian menyetir, seperti jenis rem, lampu, dan masih banyak lagi. Fitur tambahan yang kerap dilirik perempuan dalam memilih mobil adalah Wireless Charging yang memudahkan pengisian daya smartphone. Pada Mazda, fitur ini dapat ditemukan pada Mazda CX-3 1,5L, baik varian Sport atau Pro.

Menurut Pramita, meningkatnya jumlah pengendara perempuan di jalanan kota besar cenderung didominasi oleh masyarakat urban.

 

Dominasi pengendara perempuan

"Tapi biasanya ke kaum urban, perempuan yang biasa nyetir sendiri ataupun ibu rumah tangga yang untuk kebutuhan sehari-hari, jemput anak sekolah, shopping. Tapi kalau dari variasi usianya dari teenager sampai yang wanita usia produksi juga ada," kata Pramita.

Sedikit berbeda dengan laki-laki, perempuan memiliki karakter dan cara pandang yang berbeda untuk soal pemilihan mobil. Perempuan cenderung melihat mobil yang akan digunakan dari sisi desain dan warna. Pilihan warna merah dan abu-abu kerap menarik perhatian perempuan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading