Fimela.com, Jakarta Masa tumbuh kembang anak memang jadi momen yang membahagiakan bagi para ibu mana pun. Terlebih saat memasuki usia balita, di mana si kecil sedang aktif-aktifnya. Setiap tingkah polah yang dilakukan anak tentunya memberikan keceriaan tersendiri yang mewarnai hari-hari.
Namun, bukan berarti masa-masa ini nggak dipenuhi tantangan. Si kecil yang begitu aktif nggak jarang bikin rumah jadi berantakan. Menjaga rumah tetap rapi jelas jadi tantangan tersendiri. Bahkan, ikon beberes rumah Marie Kondo saja baru-baru ini membuat pernyataan bahwa ia sudah menyerah merapikan rumah sejak memiliki 3 orang anak. Lalu, bagaimana sih tips beres-beres rumah yang sebaiknya dilakukan para ibu yang memiliki anak balita? Simak beberapa inspirasinya berikut ini!
Advertisement
Bersihkan Bagian yang Paling Kotor
Mengurus anak sambil mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga memang bisa jadi tugas yang nggak ada akhirnya bagi seorang ibu. Nggak jarang hal ini membuat ibu merasa kewalahan dengan banyaknya tugas yang harus diselesaikan.
Saat melihat rumah berantakan, jelas bisa menyebabkan stres semakin bertambah. Namun, ibu perlu tetap tenang sambil berusaha memilah mana yang harus dikerjakan terlebih dulu. Temukan bagian rumah paling kotor yang harus dibersihkan segera, misalnya saja bagian dapur setelah selesai memasak atau area bermain anak yang penuh dengan mainan dan sisa remah makanan anak. Dahulukan untuk membersihkan bagian yang memang paling kotor tersebut.
Tak Perlu Bersihkan Setiap Waktu, Pastikan Saja Aman untuk Bermain Anak
Sebagai ibu, kadang ada perasaan ingin segala sesuatunya berjalan dengan sempurna, termasuk rumah yang selalu bersih dan rapi. Namun, ketahuilah bahwa perasaan ini bisa menambah rasa stres yang dialami ibu.
Nggak perlu memastikan rumah bersih setiap saat. Jika memang lelah atau nggak sempat merapikan seluruh bagian rumah, ibu cukup fokus pada area yang biasa digunakan sebagai tempat bermain anak. Pastikan ruangan tersebut bersih dan aman digunakan untuk bermain, bebas dari benda-benda yang bisa membuat anak terluka atau berisiko tertelan olehnya.
Ibu juga bisa mempersiapkan ruang bermain anak yang nyaman dengan mencuci dan mengepel lantai terlebih dulu untuk memastikan area di rumah bebas kuman dan bakteri yang bisa mengganggu kesehatan si kecil. Gunakan produk pembersih lantai dengan formula antibakteri yang memberikan perlindungan dari kuman dan bakteri hingga 8 jam sehingga si kecil bisa bebas bermain dengan aman dan nyaman. Jangan lupa pilih aroma pembersih lantai yang segar dan memberikan efek relaksasi untuk mengurangi stres yang dirasakan para ibu.
Advertisement
Beri Batasan Ruang Bermain Anak
Nggak bisa dipungkiri kalau salah satu penyebab rumah jadi berantakan lagi setelah dirapikan adalah tingkah polah anak saat bermain di dalam rumah. Usia balita memang menjadi momen ketika si kecil aktif dan ingin tahu banyak hal. Ia akan lebih suka membawa mainan favoritnya ke berbagai sudut rumah. Bahkan, nggak jarang juga ia akan mengacak-acak berbagai barang yang sebelumnya sudah ditata rapi oleh ibu.
Untuk mengantisipasi seluruh rumah berantakan, ibu bisa mulai menerapkan aturan pembatasan ruang bermain anak. Jika memang tidak memiliki ruang khusus, biasakan anak hanya bermain di ruang tengah saja dan berikan batasan untuknya. Misalnya dengan tidak memperbolehkan anak bermain di ruang tamu. Berikan penjelasan kepada anak secara perlahan dan berulang. Jika dibiasakan sejak kecil, hal kecil ini juga bisa melatih sisi disiplin diri anak, lho.
Ajak Anak Belajar Membereskan Mainannya
Belum selesai bermain balok, tiba-tiba si kecil masuk ke dalam kamar dan mengeluarkan mainan lain seperti masak-masakan atau mobil-mobilan favoritnya. Lama-lama banyak mainan anak yang menumpuk dan bikin rumah berantakan. Melihat mainannya berantakan, nggak jarang bikin ibu jadi merasa stres sendiri.
Jadi, nggak ada salahnya untuk mulai mengajarkan anak untuk membereskan mainannya sendiri. Sediakan kotak mainan di area yang sering menjadi tempat bermainnya, misalnya di kamar dan ruang tengah. Terapkan peraturan yang harus ia patuhi, yaitu biasakan membereskan mainannya dulu sebelum mengeluarkan mainan yang lain.
Awalnya mungkin hal ini sulit diikuti oleh anak. Namun, jika ibu konsisten untuk mengingatkan dan menerapkan aturan tersebut, secara perlahan anak akan memahami bahwa ia perlu membereskan mainannya jika sudah selesai digunakan. Cara ini juga bisa melatih kemandirian anak di usia tumbuh kembangnya.
Advertisement
Minta Bantuan Pasangan
Jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan saat kamu sedang merasa kewalahan. Misalnya saja meminta bantuannya untuk melipat pakaian yang baru dicuci, mencuci piring, dan kegiatan beres-beres rumah lainnya.
Kamu juga bisa membuat jadwal bersih-bersih rumah bersama pasangan. Misalnya setiap weekend menjadi jadwal membersihkan rumah secara menyeluruh sehingga kegiatan ini bisa terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Sulitnya membagi waktu antara mengurus rumah dan anak memang sering bikin banyak tugas jadi nggak sempat diselesaikan. Namun, pastikan hal tersebut nggak dijadikan sebagai beban agar ibu tidak mengalami stres berlebihan ya! Â