Fimela.com, Jakarta Lanskap perekonomian digital tahun 2023 di Indonesia diprediksi dapat terbentuk lewat tren perilaku konsumen. Hal ini sebagaimana data yang dibagikan oleh Shopee di awal tahun ini. Selama dua tahun terakhir, transformasi digital terus mengalami perkembangan dan bergerak lebih cepat. Sebagian besar masyarakat telah beralih ke ranah online dan mengintegrasikan layanan digital salah satunya e-commerce ke dalam bagian dari gaya hidup mereka.
Di saat yang sama, digitalisasi pada tahun 2022 juga diimbangi dengan upaya Shopee dalam meningkatkan antusiasme pengguna melalui fitur inovasi dan program yang dihadirkan. Menurut Handhika Jahja selaku Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, “Kami telah melihat bagaimana adaptasi layanan digital seperti e-commerce dapat meningkatkan kehidupan masyarakat, salah satunya melalui bagaimana konsumen terhubung dengan bisnis pada dua tahun terakhir ini."
Handhika menambahkan, "Terlepas dari pertumbuhan tersebut, ekonomi digital di Indonesia masih memiliki banyak ruang dan peluang jangka panjang yang lebih besar khususnya untuk membantu semakin banyak masyarakat mendapatkan keuntungan. Di tahun mendatang, konsumen akan terus membentuk masa depan ekonomi digital."
Advertisement
"Shopee membagikan empat tren konsumen yang telah kami amati dan perlu diadaptasi oleh bisnis. Di mana mereka yang melakukannya akan memiliki pondasi dalam ekosistem digital yang tangguh, yang memungkinkan mereka menjangkau lebih banyak pengguna di masa mendatang. Kami berkomitmen untuk membantu seluruh ekosistem Shopee untuk memahami tren saat ini dan bersama membuka lebih banyak peluang,” imbuhnya.
Tidak hanya menjadi perpanjangan tangan dalam memenuhi kebutuhan, Shopee juga menghadirkan wadah yang memungkinkan pelaku usaha memanfaatkan peluang untuk bangkit dan berkembang. Memasuki tahun 2023, di tengah ketidakpastian ekonomi, teknologi masih mengambil peran penting dalam kehidupan masyarakat.
Shopee berupaya untuk terus menjadi platform e-commerce terpercaya dan memastikan rangkaian fitur dan program yang dihadirkan dapat mendukung seluruh ekosistem, khususnya mitra brand dan pelaku usaha agar terus dapat tangguh dan berdaya bersama ekosistem digital Shopee yang inklusif.
1. Digitalisasi Ubah Perilaku Belanja Online Melalui Fitur Interaktif
Konsumen di Indonesia telah terbiasa dengan perangkat digital dan menghabiskan lebih banyak waktu pada platform online. Beragam kemudahan serta kemajuan teknologi yang ditawarkan membawa pengaruh khususnya dalam kecenderungan perilaku belanja online masyarakat. Saat ini masyarakat semakin tertarik menggunakan fitur interaktif, Shopee Video & Shopee Live mendapatkan antusiasme yang tinggi dari pengguna pada tahun 2022.
- 3 dari 8 pengguna Shopee menggunakan Shopee Video. Fitur interaktif terbaru ini banyak menarik perhatian serta antusiasme pengguna, khususnya untuk mencari berbagai konten kreatif mulai dari video review hingga haul. Video-video dengan konten menarik ini membawa pengaruh signifikan dan inspirasi bagi pengguna khususnya saat berbelanja. Sejak diluncurkan, tercatat lebih dari 8 kali lipat peningkatan transaksi yang dilakukan melalui Shopee Video.
- Lebih dari 180 juta produk telah dipromosikan melalui keranjang orange Shopee Live pada tahun 2022. Melalui interaksi proaktif yang ditawarkan ShopeeLive, penjual mendapatkan kesempatan untuk membangun kepercayaan dan ruang bagi calon pembeli untuk mengetahui lebih dalam sebuah produk sehingga dapat dengan mudah melakukan transaksi saat siaran langsung tersebut. Penjual juga dapat meningkatkan interaksi dengan pembeli, eksposur toko hingga perluasan jangkauan produknya.
Dengan meningkatnya animo masyarakat yang mulai memanfaatkan fitur interaktif saat berbelanja di tahun 2022, potensi fitur-fitur yang memberikan cara baru dan kemudahan dalam perjalanan belanja online pengguna akan mulai mengubah kecenderungan pengguna saat berbelanja online di tahun ini.
2. Pengguna Usia Muda Lebih Aktif Belanja Online
Tren perilaku belanja online generasi muda khususnya milenial dan Z juga kerap menarik perhatian. Selama dua tahun terakhir terlihat belanja online sendiri terus menarik perhatian generasi muda yang kerap memanfaatkan berbagai fitur serta teknologi untuk memudahkan perjalanan berbelanja online.
Kecenderungan yang terlihat dalam perilaku tren belanja pengguna usia muda adalah pertimbangan akan faktor yang ditawarkan oleh sebuah platform, dimana salah satunya adalah pemilihan metode pembayaran. ShopeePay dan COD menjadi metode pembayaran paling banyak digunakan pengguna muda, tercatat peningkatan pesanan lebih dari 5 kali lipat dengan menggunakan metode pembayaran COD dalam dua tahun terakhir.
Preferensi dalam pemilihan metode pembayaran menunjukan bahwa pengguna usia muda memberikan kemudahan, praktis dan aman. Terdapat beberapa alasan serta preferensi yang dimiliki oleh pengguna usia muda, khususnya dalam memilih produk serta kategori. Kategori Kecantikan, Fashion, dan Elektronik masih menjadi daya tarik pengguna usia muda untuk berbelanja online di sepanjang tahun 2022, dan diprediksi masih terus menjadi kategori produk pilihan di tahun 2023.
Bukan hanya didasari oleh kebutuhan, hal ini juga dipengaruhi oleh ragam pilihan produk yang bervariasi untuk memenuhi setiap preferensi yang berbeda-beda. Menariknya lagi di Indonesia, tren juga memiliki pengaruh yang signifikan. Tren makanan pedas kian digemari oleh kalangan generasi millennial dan Z. Mie Pedas kekinian dan Ayam Geprek adalah dua makanan yang paling laris dipesan di ShopeeFood oleh generasi millennial dan Z sepanjang tahun 2022.
Beberapa fakta di atas menggambarkan pola perilaku pengguna usia muda yang cenderung mengikuti tren terbaru. Ketiga kategori yang menjadi preferensi utama merupakan jenis kategori dengan perkembangan yang cepat serta terus mengalami perubahan setiap tahunnya. Hal ini mempengaruhi keinginan dan pertimbangan mereka untuk mengkonsumsi produk kekinian.
3. 'Booming' Kreator Jadi Pendorong Ekonomi Digital
Disadari atau tidak, transformasi digital khususnya platform e-commerce saat ini telah melahirkan sebuah peluang baru bagi pembeli maupun pelaku bisnis yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Bahkan perkembangan teknologi juga telah melahirkan para konten kreator baru yang kini menjadi salah satu kunci bisnis untuk membantu penjual memperkenalkan dan memasarkan produknya lebih luas lagi.
Terlebih selama tahun 2022, Shopee juga turut mengambil inisiatif dengan menghadirkan sejumlah program menarik sebagai komitmen untuk membantu para mitra mengembangkan kehadiran digital dalam strategi bisnis kedepannya. Tahun 2022 kemarin, salah satu fokus Shopee adalah mengembangkan program afiliasi. Shopee Affiliate Program ini telah melahirkan lebih banyak lagi kreator atau KOL baru dengan total peningkatan hingga 2.5 kali lipat di tahun 2022 dibanding 2021.
Selain itu, program afiliasi tidak hanya menawarkan wadah bagi para konten kreator untuk mendapatkan peluang penghasilan tambahan lewat kreasi konten, tetapi peluang lebih besar bagi para pelaku usaha. Dengan adanya program afiliasi ini turut membantu para pemilik bisnis dapat memperluas jangkauan, di mana tercatat peningkatan pembelian produk melalui tautan link yang dibagikan melalui sosial media hingga 3 kali lipat di tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021.
Melihat perkembangan data tersebut, maka tak heran jika di tahun 2023 ini pertumbuhan konten kreator akan terus berkembang dan mengambil peran penting dalam meningkatkan penjualan produk, sehingga menjadi langkah baru bagi pemilik bisnis untuk menyusun strategi dalam memperluas jangkauan melalui dukungan Shopee Affiliate.
4. Konsumen di Luar Kota Besar Semakin Memanfaatkan Layanan Digital
Pesatnya pertumbuhan digitalisasi di tahun 2022 tidak hanya diadopsi oleh masyarakat yang tinggal di pusat kota, melainkan juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di luar kota besar. Kemudahan akses mulai dari sistem pengiriman yang cepat, penawaran ragam pilihan produk, hingga kenyamanan dalam metode bertransaksi menjadi sebuah strategi yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik di kota maupun di luar kota besar melalui ranah digital.
Salah satunya seperti kehadiran ShopeePay, di mana pengguna ShopeePay tersebar di 99,5% Kabupaten di Indonesia. Menariknya, para pengguna yang tinggal di daerah luar kota non-metropolitan seperti Sidoarjo, Sleman, dan Karawang juga termasuk ke dalam wilayah yang paling banyak memanfaatkan voucher ShopeePay Sekitarmu. Kehadiran fitur online-to-offline berbasis lokasi ini memungkinkan pengguna untuk menemukan berbagai voucher menarik dan hemat dari beragam merchant yang ada di sekitar mereka.
Melihat perkembangan teknologi yang terus melahirkan tren perilaku belanja online, turut memotivasi Shopee dalam memahami kebutuhan konsumen yang beragam. Shopee menghadirkan pengalaman berbelanja maupun berjualan dengan cara yang berbeda dan relevan serta berbagai program dan inovasi yang menarik untuk para pengguna. Handhika menyebut hal tersebut akan terus menjadi prioritas Shopee. Ke depannya, Shopee berharap dapat selalu bergandengan tangan bersama seluruh ekosistem untuk mendorong perkembangan ekonomi digital yang lebih maju di Indonesia.