Fimela.com, Jakarta Merajut merupakan salah satu aktivitas yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kebosanan. Melalui aktivitas ini, banyak kerajinan tangan yang dapat dihasilkan seperti pakaian, kardigan, tas, hingga topi yang dapat menjadi sebuah barang untuk digunakan oleh Sahabat Fimela.
Aktivitas ini semakin diminati di masa pandemi, di mana memaksa banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas di rumah. Saat itu, merajut (crochet) sempat menjadi tren di masyarakat. Hal itu yang membuat Ivana Clarissa selaku pendiri Ivy Craft untuk menghabiskan waktu dengan belajar membuat berbagai produk yang berasal dari rajutan sendiri di rumah.
Dalam mempelajari proses merajut sebuah buket bunga, Ivana menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Pada pertengahan tahun 2020, Ivana mulai membuka pemesanan untuk mereka yang ingin memilki scrunchies hingga bandana buatannya, namun pemesanan tersebut tidak begitu banyak hingga akhirnya pada 2021 ia sempat vakum untuk kembali bekerja di kantor.
Advertisement
Setelah menghabiskan banyak waktu di kantor, Ivana merasa bahwa ia ingin fokus untuk membangun Ivy Craft, sehingga ia memutuskan untuk resign dan fokus membangun Ivy Craft dengan produk utama penjualan buket bunga rajut. Dalam wawancara yang dilakukan bersama Fimela, Ivana bercerita bahwa produk buket bunga yang dihadirkan masih 1 hingga 3 jenis bunga.
Seiring berjalannya waktu, Ivana mencoba untuk mempelajari jenis bunga baru sehingga pelanggan dapat memilih berbagai varian bunga. Kemudian pada pertengahan tahun 2022, ia memberanikan diri untuk membuka workshop untuk umum.
Advertisement
Produk yang masih jarang ditemui
Pemilihan penjualan buket bunga rajut bukan tanpa alasan. Ivana melihat bahwa buket bunga rajut dapat menjadi sebuah peluang bisnis karena masih jarang ditemui. Selain itu, buket bunga rajut merupakan pilihan yang tepat dan unik untuk Sahabat Fimela yang ingin memberikan kado kepada keluarga, pasangan, dan teman.
“Buket bunga rajut ini awet, tidak akan layu, praktis dan unik jika untuk kado atau acara. Jadi memberanikan diri belajar dari buat bunganya, wrapping-nya, sampai pada packing-nya tertarik juga karna tidak perlu repot buka offline store dulu, dari online pun masih bisa bahkan bisa dikirim sampai luar pulau Jawa,” ungkap Ivana.
Berbeda dari buket bunga rajut yang dijual di pasaran, Ivy Craft memiliki ciri khas warna tersendiri. Adapun warna yang disajikan oleh Ivy Craft dalam setiap buket bunga rajutnya adalah warna soft, sehingga lebih unik jika dibandingkan dari yang lain. Selain itu, Ivy Craft juga menghadirkan beberapa produk yang tidak ada di toko lain seperti mini pot hingga keychain.
“Semua produk Ivy Craft sangat awet, tidak akan layu, mudah perawatannya pengiriman yang cepat juga sangat kami prioritaskan agar customer happy,” kata Ivana.
Kendala yang sering dihadapi
Dalam menjalankan bisnis ini tentu terdapat kendala yang sering dihadapi oleh Ivana, salah satu kendala yang paling sering dihadapi oleh Ivana terdapat di masalah pengiriman. Namun, banyak juga pelanggan yang ingin melakukan custom produk seperti amigurumi hingga sweater karena Ivana belum membuka produk custom.
Meski hanya dibantu oleh satu orang karyawan yang bertugas sebagai admin, Ivy Craft berhasil menjual lebih dari 100 buket bunga rajut. Tak hanya itu, dalam sistem penjualannya UMKM ini menerapkan sistem penjualan pre order (PO) tetapi paling lama hanya 2-3 hari tergantung dengan banyaknya pemesanan dari pelanggan.
Setelah satu tahun fokus menjalankan bisnis ini, Ivana berharap dapat membuat lebih banyak produk rajut lagi serta membuka offline store agar dapat dikunjungi secara langsung oleh Sahabat Fimela.
Penulis: Angela Marici
#Women for Women