Diary Fimela: Jaga Kelestarian Alam, Kemala Home Living Gunakan O2O Moka sebagai Penunjang Bisnis Berkelajutan

Bagi Sahabat Fimela yang belum tahu, Kemala Home Livinf juga berperan sebagai pemasok produk aksesoris rumahan ke berbagai pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia. Dalam memastika  operasional usaha berjalan dengan lancar, Kemala Home Living menggunakan solusi bisnis dari GoTo yaitu platform penunjang bisnis O2O Moka. Sistem yang dimiliki Moka ini membantu Kemala Home Living, termasuk menghindari adanya human error dan memudahkan koordinasi internal antar tim.

Dian Elvira Rosa, selaku pemilik Kemala Home Living mengungkapkan bahwa seiring bertumbuhnya bisnis, kesulitan dalam mengelola sistem operasional pun dapat meningkat. Oleh sebab itu, dirinya memilih untuk menggunakan aplikasi Moka karena dapat memudahkan operasional bisnis, baik dari transaksi hingga penyediaan laporan penjualan.

“Setelah menggunakan Moka pada tahun 2018, omzet kami meningkat lebih dari 100 persen di tahun berikutnya,” jelas Dian.

Moka merupakan salah satu bagian dari Grup GoTo yang tidak hanya memberikan kemudahan operasional secara digital bagi para pelaku bisnis, melainkan mendukung bisnis berkelanjutan melalui komitmen untuk mewujudkan the Three Zeros (Tiga Nol) seperti:

• Zero Emissions (Nol Emisi Karbon)
• Zero Waste (Nol Sampah)
• Zero Barriers (Nol Hambatan)

Dalam mengembangkan produk yang dijual, Dian juga selalu mengutamakan daya tahan, kulitas, dan material yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, saat ini produk material kayu dari Kemala Home Living 100 persen menggunakan kayu Perhutani yang pengelolaannya menggunakan sistem sustainable forest management dan bersertifikan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). 

Tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberlangsungan, Dian juga berpendapat dengan mengedukasi dan menanamkan nilai-nilai sustainability kepada karyawan menjadi hal penting sekaligus menantang karena kedasaran akan keberlangsung berasal dari diri masing-masing.

“Menurut aku, mengedukasi sustainability ini harus terus-menerus supaya mereka tidak overwhelmed. Memang menanamkan nilai ini ke karyawan cukup sulit. Misalnya ketika berganti pengemasan untuk mengurangi pemakaian plastik, barang pecah belah menjadi lebih rentan pecah. 

Selain itu, Dian juga berpesan bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnis harus memahami nilai dari dari bisnis yang dijalankan dengan membuat perencanaan. Hal tersebut dilakukan karena menurutnya tidak ada bisnis yang tumbuh tanpa direncana, sehingga selalu mencatat keuangan untuk menentukan keputusan usaha nantinya.

Penulis: Angela Marici.

#Women for Women